"Jennie". panggil seorang pria
"Ada apa?". jawab Jennie ketus
"Beginikah sikap mu pada ayah mu?".
"Bukan nya Tuan sendiri yang bilang jika saya bukan anak anda lagi?.
"Apa Jisoo pernah mendatangi rumah wanita itu?". tanya Jong-suk langsung ke intinya, ia tidak ingin menanggapi pertanyaan jennie.
"Ya ...kami pernah mengantar Chaeyoung ke rumah nya". jawab Jennie seadanya.ia tau siapa yang di maksud Jong-suk, sudah pasti "wanita itu" adalah yeaji
"Baiklah, ternyata itu sebabnya".
"Ada apa?" Tanya Jennie penasaran, karena ini tentang Jisoo, Jennie harus tau.
"Jisoo sakit lagi,dia demam cukup tinggi". Walaupun berucap dengan datar, namun terlihat jelas di mata Jennie, jika Jong-suk sangat cemas dan sedih.
"Benarkah?,sial aku tidak tau apa - apa". Jennie kesal, kenapa di tidak tau unnie nya sakit.
Tanpa memperdulikan Jennie, Jong-suk pergi begitu saja dan meninggalkan Jennie sendirian dengan rasa kesalnya.
"Huh pria tua itu, Awas saja!"
"Ah sial.Kenapa aku lupa menanyakan dimana Jisoo unnie berada,". gerutu Jennie yang teringat , saat ia baru datang, Jennie tidak melihat keberadaan Jisoo di rumah mereka.
Jennie baru saja pulang ke rumah nya, karena beberapa hari ini Jennie tinggal di apartemen nya ,karena tuntutan pekerjaan,ia harus berada di sana agar tidak menempuh perjalanan jauh menuju tempat nya bekerja, sehingga Jennie tidak tau keberadaan Jisoo sekarang.
.
.
."Chaeng kau kenapa gelisah seperti ini?, sekarang kan tidak ada yang berani mengganggu mu lagi" tanya Lisa pada saudara tirinya itu.
"Iya, tapi aku tiba-tiba kepikiran Jisoo unnie"
"Benar juga,aku khawatir pada Jisoo unnie karena ia tidak pulang kemarin,dan Jennie unnie kini mulai tinggal di apartemen nya untuk sementara karena ada projek baru dengan perusahaan penting ,aku jadi kesepian."ucap Lisa sendu.
"Tanyakan pada Appa mu" usul Chaeng, yang membuat alis Lisa tertekuk, memang berbicara dengan Jong-suk tanpa terbawa emosi,se mudah itu?.
"Dia juga appa mu Chaeng"sinis Lisa.
"Bukan,aku hanya anak dari selingkuhan eomma" jawab chaeng sendu, setelah mengingat status nya.
"Aku juga anak Dari selingkuhan appa, aku adalah anak yang tidak diinginkan" imbuh Lisa bangga, entah kenapa Lisa bangga.
"Sepertinya kehadiran kita memang bencana bagi Jisoo unnie?"Chaeng membenci dirinya sendiri, mungkin kehadiran nya hanya membuat Jisoo menderita.
"Benar, andai kita tidak pernah hadir di dunia, pasti Jisoo unnie sudah bahagia dengan keluarga yang lengkap dan saling menyayangi" Lisa setuju dengan ucapan Chaeng,dan Kini terlihat kesedihan di wajahnya
"Jika melihat wajah eomma waktu itu aku semakin membenci diri ku sendiri". keluh Chaeng, saat memergoki eomma nya terisak dalam tangis sambil terus bergumam, meminta maaf kepada Jisoo.
"Tapi terlepas dari rasa bersalah yang besar itu,aku sangat menyayangi Jennie dan Jisoo unnie". Ucap Lisa
"Ku harap kita bisa seperti dulu lagi walaupun itu mustahil" Chaeng memeluk Lisa erat, Ia sangat senang memiliki keluarga seperti Lisa Jennie dan Jisoo,ia berharap semuanya akan kembali baik - baik saja .
.
.
.
.
."Eommaaa... Jangan tinggalkan aku, kumohon... Eommaaa... Eommaaa..".
Jisoo terus mengigau dalam tidur nya, kini ia sedang di temani Wendy asisten jisoo, sekaligus sahabat terdekatnya, jisoo tidak pulang ke rumah , dia sedang berada di apartemen nya, jisoo tidak ingin adiknya tau ia sedang sakit, ia berpesan pada Wendy, untuk merahasiakan nya, namun Wendy memberi tahu keadaan jisoo pada Jong-suk , karena ia tau Jong-suk sangat menyayangi jisoo, bukannya mengetahui kabar anaknya adalah hal wajar bagi setiap orang tua.