"Okey, saya nggak mau banyak ngomong lagi kuncinya cuma fokus sama nggak boleh egois kalo jarak nggak memungkinkan lebih baik kasih ke temen yang deket ring tapi kalo kalian mampu itu lebih baik, konsentrasi!" tutur Heeseung memberi arahan sebelum tim masuk ke lapangan
Kini wasit sedang menjelaskan aturan aturan yang berlaku selama permainan berlangsung namun Heeseung tak mendengarkan, atensinya hanya tertuju pada Jay yang tampak cemas
Heeseung tepuk punggung Jay sambil menatap ke depan "santai.. tarik nafas, buang!"
Jay mengikuti instruksi dari Heeseung, lelaki itu mengatur nafas hingga ia merasa rileks "thanks kak"
"Anytime, kalo ngerasa grogi liat saya aja"
Di tengah tengah rasa cemasnya Jay masih bisa mengolok olok Heeseung "ck pede"
Wasit di depan sana sudah selesai menjelaskan, sebelum melakukan jump ball si wasit memastikan agar masing masing tim sudah siap di tempatnya masing masing
Peluit berbunyi tanda pertandingan di mulai. Dengan gesit Heeseung langsung bisa merebut bola dan membawanya ke kawasan lawan, bersiap untuk melakukan tembakan namun gagal karena kini bola sudah berada di tangan musuh
Heeseung memberikan arahan kepada teman temannya agar waspada, kini Niki sedang berusaha untuk menghadang musuh yang mulai mendekat ke area ring, dengan tubuhnya yang tinggi Niki bisa menghadang bola yang di tembak dengan tangannya
"Good job nik" tutur Heeseung sebagai apresiasi
Di kuarter ini scor masih 0-0, suasana di lapangan sudah mulai panas karena masing masing tim ingin segera mencetak poin untuk itu mereka akan melakukan segala cara
Saling senggol bahkan sampai terjatuh pun sudah tak menjadi masalah, Heeseung yang kini memegang bola menatap ke arah Jay yang ternyata dekat dengan ring
Tanpa ragu Heeseung lempar bolanya kepada Jay dan dengan sedikit lompatan lelaki itu bisa memasukkan bola ke dalam ring, akhirnya tim Heeseung berhasil mencetak poin
Sebagai ketua ia ingin semua termasuk anggota barunya merasa bahwa dirinya mampu dan memiliki skill yang bisa di kembangkan
Namun tak lama setelah itu tim lawan menyusul, Heeseung sedikit kecewa namun itu tidak membuat semangatnya mereda, ia juga tak ingin rasa kecewa tersebut di rasakan oleh anggotanya untuk itu Heeseung anggukan kepala untuk meyakinkan mereka bahwa keadaan akan baik baik saja
"Fokus!" serunya kepada semua anggota
Jeno yang masih memperhatikan dari jauh tersenyum tipis "saya yakin heeseung akan berusaha memenangkannya"
Di lihat dari usahanya yang maksimal Heeseung memang tampak profesional, namun bukan untuk mendapatkan apa yang ia inginkan, Heeseung hanya menekuni hobby dan tidak akan main main dengan hobby tersebut, menang taruhan itu bonus
Tim Heeseung kembali mencetak poin, karena mulai nyaman dengan cara kerjanya kini anggota tim Heeseung yang puas akan pencapaian tersebut mulai meningkatkan semangat mereka
Lagi dan lagi Tim Heeseung mencetak poin hingga babak tersebut berakhir, Tim Heeseung dapat melanjutkan ke babak selanjutnya melawan tim lain yang menang nantinya
"Gila sih mereka mainnya keras banget" adu Niki kepada Heeseung dan Jaehyuk
Mendengar itu Heeseung terkekeh "jangan ikutan emosi, cuma bikin capek kalian aja"
Setelah mengatakan itu Heeseung edarkan pandangan untuk mencari Jay yang sedari tadi tidak terlihat batang hidungnya
"Ketemu" gumam Heeseung setelah menemukan Jay yang duduk sambil meluruskan kaki di pojokan, ingin sekali ia dekati namun ia juga ingin lelaki itu beristirahat sejenak
Sementara itu.. Jay mengedarkan pandangannya ke arah lapangan dan secara tidak sengaja beradu pandang dengan lelaki bernomor punggung 10 bernama Jeno yang kini sedang bermain
Saking fokusnya Jay hingga tidak menyadari jika sebuah bola mengarah kepadanya, Heeseung yang melihat itu dengan cepat berlari ke arah Jay namun ternyata Jeno juga melakukan hal yang sama
Kini Heeseung dan Jeno saling berpandangan setelah berhasil menyelamatkan Jay dari bola sedangkan si empu yang di selamatkan menatap keduanya dengan heran
"Makasih"
"Sama sama" tutur keduanya bersamaan
Suara peluit di bunyikan tanda pertandingan akan di mulai kembali, Jeno kembali ke lapangan sedangkan Heeseung kini menatap Jay dengan khawatir "kamu nggak papa?"
"Nggak papa, makasih kak"
Heeseung mengangguk, kembali ke anggotanya yang lain setelah menepuk pundak Jay dengan masih menatap Jeno yang sedang bermain
Waktu berlalu begitu cepat hingga tidak terasa sudah memasuki babak final. Elang sebutan untuk tim Heeseung sedangkan Garuda untuk tim Jeno mulai memasuki lapangan
Mereka saling bertatapan dengan sengit, para kapten sama sama ingin bermain dengan profesional untuk para anggota namun di sisi lain mereka juga ingin memenangkan taruhan yang sudah di janjikan
"Mati kamu hee"
"Kamu tau benar apa yang saya mau"