Senin pagi yang sangat cerah. Bahkan terlalu cerah sehingga suhu udara yang cukup tinggi di Jakarta hari ini membuat orang-orang merasa kepanasan. Namun, bukan SMA Nusa Citra namanya jika tak ada rutinitas upacara bendera di setiap hari Senin. Maka upacara bendera kali ini akan membuat para siswa berkeluh kesah kepanasan, belum lagi sambutan dan pidato dari kepala sekolah atau guru yang membina upacara hari ini yang biasanya memakan waktu cukup lama.Fourth berlari melewati gerbang sekolah dengan napas terengah-engah. Ia bangun kesiangan pagi ini, bahkan ia tak sempat sarapan serta tak membawa bekal makan siang. Biasanya Fourth berangkat bersama Satang, tetapi hari ini pria itu tak masuk sekolah karena ada urusan keluarga. Sekarang Fourth sedang berlari mengejar waktu karena ia nyaris terlambat. Tasnya ia titipkan di sembarang kelas dan Fourth bergegas masuk ke sembarang barisan karena upacara sudah dimulai.
Setengah jam berlalu. Fourth yang berdiri di barisan belakang terkena sinar matahari yang saat itu sedang terik-teriknya. Ditambah ia belum sarapan tadi pagi, membuat tubuh Fourth mulai goyah dan lututnya gemetar, Fourth tak tahan dengan sesak yang menyerang dadanya serta pandangannya yang memburam. Beberapa detik selanjutnya Fourth sudah tergeletak tak sadarkan diri.
"PMR! Ada yang pingsan!"
🍊🍊🍊
10 menit kemudian, Fourth sudah terbangun di ruangan dengan dikelilingi tirai-tirai putih bergaris yang dikenalnya. Fourth sudah berada di klinik sekolah, atau biasa disebut UKS.
"Aw, kepalaku sakit ... perutku juga."
Fourth membuka tirai, ada beberapa siswa juga yang sedang beristirahat di UKS seperti dirinya. Fourth mencari ponselnya, tetapi ia ingat ia meninggalkannya di dalam tas dan tasnya juga ia tinggalkan di kelas lain.
Ketika Fourth kembali berbaring di ranjang, ia menyadari tasnya ada di dekat meja kecil. Di atas meja juga sudah ada obat-obatan, teh hangat, dan setangkup roti. Ada catatan kecil di atasnya.
"Makan rotinya, lalu minum obatnya dan kembali istirahat sampai benar-benar pulih."
Fourth mengerutkan dahinya. Ia heran masa iya anggota PMR memperlakukannya semanis ini?
Namun Fourth tak peduli dan tak ambil pusing. Ia memakan rotinya dan meminum obatnya lalu kembali berbaring. Mungkin Fourth akan absen di jam pelajaran pertama. Makanya Fourth membutuhkan ponselnya untuk menghubungi temannya.
/// Satu jam berlalu ///
Fourth sudah bangun dan ia menyadari tak ada siapapun di ruangan itu, hanya ada dia sendiri. Fourth harus segera kembali ke kelasnya.
"Fotfotkuuu!" seru seseorang yang tiba-tiba masuk ke UKS dengan heboh. Siapa lagi kalau bukan Ford bersama Mark.
Ford langsung memeluk Fourth dan mengecek kondisi tubuhnya dengan menempelkan punggung tangan di dahi, lalu ke leher.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐑. 𝐏𝐎𝐏𝐔𝐋𝐀𝐑 𝟏𝟎/𝟏𝟎 | ɢᴇᴍɪɴɪꜰᴏᴜʀᴛʜ [ᴇɴᴅ]
Teen Fiction𝐒𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐦𝐚𝐮 𝐥𝐮𝐥𝐮𝐬, 𝐅𝐨𝐮𝐫𝐭𝐡 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐭𝐚𝐡𝐮 𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐝𝐢 𝐬𝐞𝐤𝐨𝐥𝐚𝐡𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐝𝐚 𝐥𝐢𝐦𝐚 𝐬𝐢𝐬𝐰𝐚 𝐭𝐚𝐦𝐩𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐩𝐨𝐩𝐮𝐥𝐞𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐢 𝐛𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐠𝐞𝐦𝐚𝐫. 𝐊𝐚𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚, 𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬�...