𝐌𝐑. 𝐏𝐎𝐏𝐔𝐋𝐀𝐑 𝟏𝟎/𝟏𝟎 | ɢᴇᴍɪɴɪꜰᴏᴜʀᴛʜ [ᴇɴᴅ]

7/10 | Desember, Pantai, dan Hujan

Tetap update meski readersku malas nge-vote
🙂👍

Mungkin babnya akan terasa panjang, jadi boleh istirahat dulu di tengah-tengah 😁😄

Desember sudah hampir berakhir. Ujian akhir semester ganjil telah berakhir seminggu yang lalu. Gemini bersama empat temannya yang kerap orang-orang sebut sebagai Popular Gank yang tak lain adalah Joong, Dunk, Perth, serta Chimon, telah merencanakan liburan yang sempurna. Mereka memiliki tradisi untuk pergi berlibur setiap kali semester selesai, dan kali ini, mereka berencana pergi ke vila milik Joong yang terletak di tepi pantai yang indah. Semoga saja liburan mereka kali ini akan menyenangkan dan tidak terjebak hujan, karena akhir tahun seperti ini biasanya hujan turun lebih sering. Bahkan terkadang hujan bisa turun seharian.

Gemini susah payah mengajak Fourth agar ia bisa ikut liburan bersamanya. Mengingat, mamanya Fourth sangat protektif kepada Fourth, maka mendapat izin darinya akan sangat sulit.

Sekarang, Gemini tengah berada di rumah Fourth, menghadap mamanya Fourth untuk minta izin secara langsung. Sedangkan keempat temannya -Joong, Dunk, Perth, Chimon- sudah berangkat lebih dulu.

Thiti —mamanya Fourth— memandang Gemini dengan lekat. Ia dapat melihat keseriusan Gemini yang berkata bahwa dirinya ingin mengajak Fourth bersenang-senang. Perasaannya kini campur aduk. Di satu sisi, sebagai seorang ibu, dia senang melihat Gemini memperhatikan kebahagiaan Fourth dan ingin membawanya pergi liburan. Namun, di sisi lain, dia juga merasa khawatir akan keselamatan dan kenyamanan Fourth saat berada di luar sana.

Namun, tak dapat dipungkiri bahwa belakangan ini ia melihat Fourth tampak lebih ceria dari biasanya. Sebelumnya Fourth adalah anak yang pendiam dan tertutup, kini Fourth tampak lebih terbuka dan senyumnya selalu terukir di wajahnya. Ia tahu, Gemini adalah alasan di balik perubahan Fourth.

...

"Gimana, Ma? Boleh Fourth ikut?" tanya Fourth setelah sejak Gemini meminta izin dan mengatakan akan menjaga Fourth, mamanya belum juga memberikan jawaban dan hanya diam memperhatikan Gemini.

Setelah helaan napas terdengar, Thiti pun membuka suara.

"Baiklah," kata Thiti.

Satu kata yang terdengar itu membuat debaran jantung Gemini terasa mencuat tak normal, menunggu kelanjutan kalimatnya.