17- Menepati janji

1.8K 165 26
                                    

Hehe sorry baru up

Ada yang masih nyimpan cerita ini di perpustakaan kalian?

Masa sih?

Btw jangan lupa vote dan komen ya biar aku semangat ngetik nya dan biar cepet up.

Gak komen gak next yes.

Warning 18+

Tapi gak terlalu + sih, cuman kikikikikiki ssss doang.

Gatau, gabisa akutuh kalo bikin +++ gini TvT, dagdigdug gitu rasanyaaa jadi maaf kalo gak sesuai eskpektasi kalian.

Happy reading!

***

(Name) baru saja sampai di rumah dengan keadaan yang sangat membagongkan. Bayangkan saja, masa ada anak gadis yang pulang dengan keadaan seragam berlumpur seperti (name)?

Gadis itu berjalan lunglai kearah tangga dengan meninggalkan jejak lumpur dimana-mana. Untung nya mara dan boel yang lain tidak ada di rumah, dan hanya ada (name) seorang.

Brak

(Name) menutup pintu kamarnya agak keras dan dia langsung berjalan ke kamar mandi namun tiba-tiba pintu kamar terbuka.

"Astaga (name)!"

(Name) membalikkan tubuhnya. Itu suara hali. "Lo kenapa bisa begini?"

"Gatau, tadi dijalan gue jatoh di got gara-gara gak sengaja nginjak tali sepatu gue"

Hali ingin tertawa mendengarnya namun dia mengurungkan niatnya, takut (name) marah. "Kan, kalo gue bilang tunggu dulu ya tunggu. Ngeyel banget sih, kena azab kan?"

"Lo sumpah serapahin gue?!" Sewot (name) memukul kepala hali.

Hali meringis. "G-gak gitu, lo sih gak mau dibilangin jangan pulang sendiri"

Iya, tadi (name) tidak menuruti perkataan hali. Hali bilang (name) harus menunggunya sampai rapat selesai namun (name) tetap pada pendiriannya untuk pulang sendiri dengan alasan capek dan ingin cepat-cepat istirahat. Padahal dia ingin ekhem, membersihkan diri dulu sebelum ekhem, ya gitu deh ekhem.

Banyak ekhem nya TwT.

"Gue capek, makanya pengen cepet-cepet pulang. Udah ah gue pengen mandi, lengket semua badan gue. Bau juga" selepas itu (name) pergi ke kamar mandi dan meninggalkan hali seorang diri.

***

Jantung (name) berdegup dengan kencang di dalam kamar mandi. Padahal dia tinggal keluar dari sana tapi rasanya sulit sekali. Dia tidak ingin bertemu hali namun, itu harus.

"Huftt.. tenang, (name). Cuma sebentar kok, hali gak akan nyakitin lo, okey?" Ucap nya sendiri sambil memandangi cermin kamar mandi.

Kriet

Yang pertama dilihat (name) adalah hali--suaminya yang entah kapan sudah berganti pakaian dan kini duduk di balkon. Untungnya (name) sudah pakai baju.

Hali menoleh pada (name). "(Name), sini" hali mengisyaratkan seperti menepuk-nepuk sofa panjang disebelahnya yang kosong.

(Name) mengangguk lalu menghampiri hali dan duduk di sampingnya. Hali merangkul tubuh mungil (name) dan menyandarkan kepala (name) di bahunya.

Young Marriage [Halilintar X Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang