#5 Lo, gue end.

1K 110 11
                                    

Ini asli

++++

Jean menatap tajam ponsel di genggaman nya, disana terlihat foto Makael sedang berduaan dengan mantan nya.

Foto itu sendiri Jean dapatkan dari salah satu teman nya yang tidak sengaja memergoki kekasih nya itu.

"Bangsat".

"Bangsat"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sialan, Makael benar-benar paling bisa membuatnya gila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sialan, Makael benar-benar paling bisa membuatnya gila. Padahal Jean sedang marah dengan bocah itu tapi bisa-bisa nya malah mengirimkan pap padanya.

++++

"Udah mulai pinter ya bohong nya"ujar Jeandra ketika pintu apartemen nya terbuka dan memperlihatkan Makael disana.

Makael yang mendengar itu sontak kebingungan"What do you mean?"

"Jangan seolah gak terjadi apa-apa, Makael"tekan Jeandra sambil meraih ponsel nya lalu menunjukkan tepat di depan wajah Makael.

Si submisive terkejut dengan mata yang membola, bagaimana bisa Jeandra mengetahui tentang ini. Siapa orang yang telah membocorkan bahwa dirinya pergi dengan sang mantan.

"L-lo dapet foto ini darimana?!"seru Makael.

Jeandra mendecih "Siapapun itu, gak penting kan? sekarang masalah nya― kenapa lo gak bilang kalo lo pergi sama mantan lo?!" kini suara pria itu terdengar meninggi.

"Ya karena kalo gue bilang sama lo, pasti lo gak bakal ngebolehin!!"jawab Makael tak kalah keras.

Srek

"Cowok mana yang bakal bolehin pacarnya, pergi berduaan sama mantan nya"bisik Jeandra di telinga Makael, sedangkan laki-laki pendek itu berusaha melepaskan cekikan di leher nya.

"Hah hah je- hah!"Makael menjadi susah bernafas, hatinya terasa sesak dan air mata mulai mengalir di pipinya.

Jeandra melepaskan cengkraman tangannya di leher sang kekasih dengan kasar, lalu menatap Makael yang sedang menangis.

"Udah tau lo itu cengeng, gak usah macem-macem sama gue!"bentak Jeandra.

Makael hanya diam, dia takut. Di saat seperti ini dia sangat ingin melarikan diri dari Jeandra tapi tentunya itu akan semakin membahayakan.

Pria tinggi itu menghela nafasnya kasar lalu mengambil sebungkus rokok yang berada di saku celananya, dan mengambil salah satu nya setelah itu menyalakan rokok itu dan mengapit di antara bibirnya.

Setelah itu, hening. Tidak ada yang memulai pembicaraan karena Jeandra yang memang menunggu penjelasan Makael, juga Makael yang bingung bagaimana menjelaskan nya pada Jeandra.

"Dia ngajak gue ketemuan, soalnya dia mau pergi ke luar negeri― ya mungkin dia pengen pertemuan terkahir sama gue, gue beneran udah gak ada rasa sama dia! dia juga udah move on dari gue! gue sama dia sekarang cuman temenan doang Jean, jadi lo gak usah mikir yang enggak-enggak".

Akhirnya Makael berani untuk menjelaskan, kali ini dia tidak berbohong ini sungguhan.

Jeandra menoleh kan kepalanya, lalu tersenyum miring "Gue gak percaya kalo kalian cuma sekedar pertemuan doang, pasti salah satunya masih punya rasa"

Makael menyipitkan matanya "Yang pasti gue gak punya rasa sama dia!"

"Gimana gue bisa percaya?"tanya Jeandra.

Mendengar itu Makael mendengus kesal, dia sudah lelah dengan semua ini. Percuma jika Makael menjawab pertanyaan Jeandra karena pria itu akan lebih menjadi jadi.

"Cukup Jean, gue udah cape Lo"ujar Makael dengan serius.

"Apa apaan lo?"geram Jeandra, membuang rokoknya ke bawah dan menginjak putung rokok itu.

Makael dengan nada bergetar menjawab lantang "Semua yang lo larang buat gue, lo yang terlalu posesif dan gak percayaan sama gue! selalu ngekang gue seolah lo itu orang yang paling ngatur di hidup gue ― padahal lo sendiri belum bener jadi orang yang baik! lo tuh mending mikirin diri lo dulu sebelum lo mikirin diri gue karena mulai sekarang...

kita putus".

Setelah mengucapkan itu Makael langsung berlari keluar dari apartemen, dengan nafas yang tersengal-sengal menahan tangisan.

Jeandra diam dengan tatapan kosong, ucapan Makael di akhir kalimat membuat hati tiba-tiba tertusuk. Tidak pernah dalam kamus nya dia akan berakhir dengan Makael.

Kini ia merasa bahwa dirinya memang keterlaluan, seharusnya Jeandra tidak perlu seposesif dan mengekang Makael seperti itu. Tapi nasi sudah menjadi bubur.

Tidak ada lagi pasangan toxic yang paling terkenal di sekolah, tidak ada lagi seseorang yang akan ia jemput setiap harinya, tidak ada lagi rumah kedua nya.

Mata Jeandra memanas, air keluar dari pelupuk matanya. Seorang Jeandra menangis karena di tinggal belahan jiwa nya.

"Sorry..."gumam Jeandra, mendudukkan dirinya di sofa sambil mengusap wajah nya kasar.

++++

Makael menekuk lututnya sambil terisak, kini dirinya sedang di dalam kamar. Untung saja tidak ada yang melihat Makael saat dia pulang tadi karena ia sudah menangis dari apartemen Jeandra.

"Sebenernya gue gak mau putus sama lo Jean...tapi gue udah gak kuat sama lo...gue cape banget...tapi gue masih cinta sama lo"

Mulai besok Makael akan terbebas dari Jeandra, persetan dengan orang tua nya yang akan bertanya kenapa Jeandra tidak menjemput nya.

Tapi pasti Makael akan senang bukan? Makael akan melakukan apapun yang ia mau, balapan dengan bebas tanpa halangan apa-apa.

++++








author pov👆🏻 tp gpp

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

author pov👆🏻 tp gpp

☹️☹️ Maaf ya shipper JeanKael.

UDAH PUTUS HWAHAHAH

Tapi cerita nya gak berakhir disini doang kok guys, Makael mau cari cowok baru xixi

Two DelinquentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang