King Eros

10 4 5
                                    

Bulan purnama sudah terlihat, menandakan, jika para kaum siluman dan iblis akan berpesta pora karena kekuatan mereka pada malam ini, meningkat 100 kali lipat dari hari-hari biasanya.

Makhluk bertubuh besar dengan bulu berwarna jingga bercampur coklat yang tumbuh di sekujur tubuhnya, terlihat begitu indah saat terkena terpaan cahaya bulan purnama yang kini tepat berada di atasnya.

Mata berwarna biru bagai lautan yang kapan saja siap menenggelamkan musuhnya begitu saja, kini manik mata itu menatap lurus ke depan membidik iblis yang selama ini menjadi musuh bebuyutannya.

“Ayolah! Kita sama-sama memiliki kekuatan, jangan seperti ini, bukankah manusia juga sudah memberikan label pada klanmu, jika klan kalian yang berbahaya bagi mereka, ditambah lagi, para pemburu iblis itu, apa kau tak tahu? Mereka sebentar lagi akan kemari untuk memburu iblis dan siluman yang hanya menginginkan tempat untuk hidup,” oceh iblis bernama Gandora tersebut.

Makhluk dengan tubuh yang begitu besar masih tetap berdiri dengan gagahnya di seberang tempat Gandora tengah melakukan negosiasi untuk mereka bekerja sama.

Tak ada sahutan atau tanggapan apa pun dari makhluk berwarna jingga kecoklatan tersebut, yang ada hanya semilir angin menerpa bagian bulu makhluk yang biasa disebut serigala oleh bangsa manusia.

Gandora tersenyum simpul dengan mata yang awalnya berwarna abu-abu, kini berubah menjadi merah.

“Apa kau tak tahu? Jika aku tak memiliki rasa sabar yang begitu besar, kesabaran yang aku miliki hanya setipis tisu, mari kita bekerja sama untuk membuat teritorial kita menjadi lebih luas lagi,” ujar raja iblis Gandora pada makhluk berwarna jingga kecoklatan tersebut.

Tatapan mata birunya mulai semakin tajam mengarah pada raja iblis yang selama ini sudah membuat kekacauan di hutan tempat ia tinggal dengan bangsanya.

Beberapa detik setelah menatap Gandora tajam, tubuh serigala itu semakin membesar, lebih besar dari ukuran sebelumnya.

Tanpa disadari oleh Gandora, kawanan lainnya muncul dari belakang raja serigala dengan tubuh besar tersebut.

Suasana hutan yang begitu gelap, membuat mata mereka menyala bagai senter yang menerangi gelapnya malam.

Gandora terkejut karena bukan hanya sepuluh serigala yang datang, melainkan 50 lebih sudah berdiri mendampingi sang alpha yang mana raja tersebut berada di garda terdepan.

Sang alpha secepat kilat berubah menjadi manusia. Tubuh yang terekspos bagian atasnya terlihat begitu kekar, putih, mulus, tinggi, dan otot yang begitu sixpack, membuat kawanan serigala betina yang hadir, pasti tak sanggup untuk menahan liur mereka, agar tak menetes, mendambakan sosok pejantan yang begitu perkasa.

Tatapan mata pria tampan itu tertuju pada raja iblis yang ada di hadapannya.

“Akar dari semua masalah ini adalah kau,” ungkap Sang alpha dengan nada dingin nan datar.

Tawa raja iblis itu begitu menggelegar di seluruh hutan karena ia tahu, tak akan ada yang bisa membujuk raja serigala satu ini.

“Siapa namamu anak muda?”  Gandora bertanya dibarengi dengan senyuman liciknya.

“Aku Eros Omega, keturunan terakhir dari klan Omega yang sudah terbunuh karena kelicikanmu, Gandora!”  Eros mengatakan dengan penuh tekanan yang begitu dalam tanpa berteriak karena cara mengintimidasi seorang Eros bukan dengan suara melengking, melainkan dengan suara yang begitu berat dan terasa menusuk sekujur tubuh lawan bicaranya.

Seketika Gandora terdiam karena seperti ada sebuah benda berukuran besar menghantam dadanya.

Aku harus berhati-hati pada anak ini, pantas saja dia tak terkalahkan meskipun aku mengutus anak buah terbaikku sekalipun! ujar Gandora dalam hatinya yang memilih untuk waspada terhadap pria bernama Eros Omega tersebut.

CINTA PERTAMA KING EROS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang