Seorang perempuan dengan rambut yang sedari tadi ia kuncir kuda, perlahan mulai melepaskan cadar yang menutup sebagian wajahnya.
“Apa Anda baik-baik saja, Senior?” tanya salah satu juniornya.
“Seperti yang kalian lihat, aku baik-baik saja,” sahut perempuan tersebut.
Gadis itu bernama Angelica Kirei, anak dari ketua klan pemburu iblis. Kirei sudah sejak usia belia belajar berperang, silat, dan memanah.
Dari semua segi bela diri yang ia pelajari, memanah adalah keahliannya karena semua yang ia tembakkan melalui anak panah itu, terasa begitu mudah.
Kirei juga memiliki kemampuan istimewa daripada anggota pemburu iblis lainnya yaitu, darahnya bisa menjadi obat bagi luka sebesar apa pun.
Gadis dengan tawa yang begitu manis tersebut, kini berjalan ke arah aliran sungai yang langsung keluar dari sumber mata air bersih di hutan.
Tanpa banyak bicara, Kirei langsung meminum air tersebut karena ia sungguh merasa sangat haus.
Wajah Kirei seketika merasa lega karena air itu memusnahkan dahaga yang sedari tadi meronta ingin meneguk setetes air saja ke dalam kerongkongannya.
Saat ini masih malam hari, kedua manik mata Kirei melihat ke arah atas, di mana tadinya bulan purnama memberikan bayangannya lewat pantulan air sungai.
“Bulan yang sangat indah,” ujar Kirei tersenyum ke arah bulan purnama yang terlihat begitu indah.
Saat tengah asyik memandang rembulan yang bersinar begitu terang, bayangan sosok raja serigala yang tadi ia bantu tiba-tiba saja berada di bulan tersebut menatap ke arah Kirei.
Gadis itu sedikit terkejut sebelum ia menjauh dari sumber mata air sungai tersebut.
“Kenapa tiba-tiba ada bayangan raja serigala itu? Apa karena aku perlu istirahat?” tanya Kirei pada dirinya sendiri.
Karena masih merasa ada yang janggal, Kirei kembali kepada kelompoknya yang berada di tepi sungai. “Bulannya indah, ya?” tanya Kirei basa-basi.
“Benar, bulannya indah, bersinar begitu bersih tanpa awan yang menutupinya,” celetuk juniornya.
Kirei mulai waspada, mungkin ini bagian dari salah satu tipu muslihat iblis yang berhasil mengikutinya saat perjalanan pulang.
“Kau tidak melihat ada serigala di bulan itu?” tanya Kirei berpura-pura mengasah ujung anak panah yang hanya tersisa dua buah saja.
Semua anak buah Kirei mendongak ke atas melihat secara serentak bulan yang disebut oleh seniornya itu.
“Serigala? Mana ada serigala berada di bulan? Yang ada di sana pasti hanya peri cantik yang ingin melihat indahnya malam,” celetuk junior Kirei yang bernama Amala.
Kirei langsung menghentikan gerakan tangannya yang mengasah ujung anak panah perak tersebut.
Ini pasti tipu muslihat iblis, aku tak bisa terus berada di sini, kami harus segera pergi! Kirei bergumam dalam hatinya.
Setelah cukup lama berpikir, akhirnya Kirei memutuskan untuk segera pulang ke rumahnya.
“Kita kembali sekarang karena hari sudah semakin malam, kalian harus segera tidur, besok jadwal latihan berpedang,” ujar Kirei pada anak buahnya.
Gadis itu langsung melesat lebih dulu meninggalkan tempat tersebut karena ia tak ingin hawa dari raja iblis tadi masih mengikutinya.
Beberapa menit berlari dengan kecepatan yang cukup lumayan, akhirnya mereka semua berada di depan sebuah rumah dengan air yang mengalir deras di halaman masuk gerbang rumah tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA PERTAMA KING EROS
WerewolfCinta pertama, kebanyakan tidak akan mengisahkan hal yang bahagia. Berbeda dengan arti CINTA PERTAMA bagi seorang pria bernama Eros Omega yang bertekad untuk menjaga, merengkuh, menikahi cinta pertamanya, dan bersama sampai akhir khayat. "Takdir sud...