“jangan pernah takut ketika kamu sudah memulai.”
-
-
-"Apakah kamu akan benar benar pergi?"
Pagi itu, Floryn tengah bersiap untuk melanjutkan perjalanannya, namun tiba tiba ada seseorang yang bertanya pada Floryn apakah ia benar akan pergi.
"Ya, aku akan melanjutkan perjalananku." Ucap Floryn.
"Kenapa tidak tinggal disini saja, bukankah kamu bahagia berada disini." Ucapnya.
"Harapanku adalah untuk melihat dunia ini." Jawab Floryn, lalu berjalan mendekati orang tersebut dan memberikannya sebuah kelopak bunga.
"Ini akan bersinar ketika malam hari, jadi kamu tidak akan kesepian lagi. Dan terimakasih karena sudah ingin menjadi temanku." Lanjutnya. Lantas Floryn bergegas beranjak pergi meninggalkan Moniyan Empire dan menuju Abbys.
Selama perjalanan, Floryn melewati beberapa desa dan kota, Ia sementara bermalam untuk beristirahat dan melanjutkan perjalanan besok. Ia menginap disebuah penginapan yang cukup sederhana.
Setelah memesan kamar, Floryn bergegas menuju kamarnya dan bersiap untuk beristirahat.
"Dew, kita lanjutkan perjalanan kita besok." Ucap Floryn lalu mematikan penerangan kamar. Sementara Dew telah terlelap di atas kasur.
Namun ketika penerangan di padamkan, muncul bayangan yang melaju kencang, bayangan tersebut masuk ke kamar penginapan Floryn melalui jendela, akibatnya jendela rusak dan hancur. Floryn yang melihat kejadian itupun sontak terkejut.
"Ha? Apa yang terjadi?" Floryn mulai mengawasi sekitar, ia takut jika itu adalah perampok yang ingin merebut Dew dari Floryn. Ia kemudian menarik Dew kedalam pelukannya.
"Aduh, aku terbang terlalu jauh dan akhirnya hilang keseimbangan." Terdengar suara wanita di dalam gelapnya kamar Floryn, tidak lama terlihat sesosok wanita berambut kuning, rambutnya berkilau karena cahaya dari rembulan. Floryn sempat diam sesaat karena terpesona oleh kilapan cahaya rembulan.
"Siapa kamu?" Ucap Floryn setelah beberapa saat.
"Ah, maafkan aku. Sepertinya aku merusak jendela kamar yang akan kau gunakan." Ucap Wanita tersebut dengan suara cerianya.
"Perkenalkan, namaku Fanny, salah satu dari pasukan Lightborn Empire." Lanjutnya, sementara Floryn masih terdiam melihat Fanny.
"Jika tidak keberatan, bolehkah aku mengetahui namamu?" Tanya Fanny yang kemudian berjalan mendekati Floryn.
"Namaku Floryn, dan ini Dew." Jawab Floryn sembari memperkenalkan Dew yang bersembunyi dibalik lengan Floryn.
"Halo Floryn, Halo Dew." Ucap Fanny menyapa mereka berdua lalu tersenyum sembari melambaikan tangan kepada Dew.
"Sepertinya aku tidak pernah melihat wajahmu, kamu berasal dari mana?" Tanya Fanny.
"Apakah kamu tahu tempat bernama Oasis? Aku berasal dari sana." Jawab Floryn.
"Oasis? Aku tidak pernah mendengarnya, lalu apa yang membuatmu berada di Moniyan?" Tanya Fanny yang masih penasaran dengan Floryn.
"Aku sedang berkelana." Jawab Floryn.
"Begitu ya."
"Ya, aku berkelana untuk melihat dunia luar dan memberikan kehidupan untuk alam."
"Kehidupan, apakah semacam sihir?" Tanya Fanny.
Floryn tersenyum lalu mengeluarkan kekuatannya di hadapan Fanny dan memunculkan setiap bunga yang berjatuhan diantara mereka berdua. Fanny sempat diam sesaat dan terpesona oleh kekuatan yang dimiliki Floryn.
"Bagaimana?" Tanya Floryn sembari melihat ke arah Fanny sembari tersenyum.
"Wow, itu indah. Apakah itu sihir?" Jawab Fanny kemudian tersadar dari terkesimanya.
"Itu adalah keajaiban dari sebuah harapan." Jawab Floryn.
"Ah, gawat! Floryn, sepertinya aku harus pergi karena malam ini aku sedang menjaga wilayah. Lain kali kita bertemu lagi ya, dah!" Ucap Fanny kemudian bergegas keluar dari jendela meninggalkan Floryn dan Dew yang menatap kepergiannya.
"Dia orang yang baik, bukan begitu Dew?" Tanya Floryn kemudian tersenyum kepada Dew. Dew merespon dengan senyuman dan mengeluskan badannya ke tangan Floryn.
Keesokan paginya.
"Dew, apakah kamu bersemangat hari ini?" Tanya Floryn.
"Kita akan melanjutkan perjalanan kita menuju tempat yang tidak memiliki kehidupan dan membuatnya kembali hidup." Lanjutnya.
Kemudian Floryn dan Dew melanjutkan perjalanan mereka. setelah berhari hari melakukan perjalanan menuju suatu tempat yang tidak memiliki kehidupan, Floryn dan Dew sampai pada gunung yang membatasi Moniyan Empire dan Land Of Despair. Yang menjaga gunung tersebut adalah sebuah tempat bernama Lantis Montains.
Di Lantis Montains terdapat kekuatan yang mencegah kejahatan Abbys menyebar lebih jauh. Dikatakan bahwa pegunungan Lantis Montains dulunya adalah sebuah tempat tinggal dari para Ancient One, dan terdapat legenda kekuatan dahsyat para Ancient One. Hanya saja tidak ada yang menemukannya hingga saat ini.
Floryn dan Dew berjalan menelusuri gunung. Dengan kekuatan yang dimiliki Floryn, ia bersatu dengan alam yang berada di gunung Lantis Montains.
"Dew, apakah kamu menyadarinya?"
"Semakin kita masuk ke dalam gunung, semakin hancur keadaannya. Sebenarnya apa yang menyebabkan tempat ini hancur dan setiap tanamannya mati." Ucap Floryn sembari melihat sekitar yang semakin berubah menjadi hancur dan kacau.
"Sepertinya kita harus menghidupkan tempat ini." Floryn mulai mengeluarkan sihirnya dan menurunkan hujan di Lantis Montains. Langit yang awalnya tertutup asap putih kini mulai hidup kembali, awan menjadi terisi dan menurunkan tetesan air secara perlahan. Lambat laun air itu turun menjadi hujan yang sangat deras dan menghidupkan kembali tanah Lantis Montains yang kering. Dew ikut membantu dengan mentransfer kekuatan kepada tubuh Floryn.
Tidak butuh waktu yang lama, Lantis Montains kini menjadi perbatasan yang hidup kembali, kekuatan jahat Abbys mulai menghilang secara perlahan dari tempat itu. Floryn cukup bangga dengan usaha nya dalam menghidupkan daerah Lantis Montains.
"Siapa kamu?" Terdengar suara yang menggelegar dari setiap sudut arah dan membuat Floryn serta Dew melihat ke berbagai sisi.
-
-
-
Next...
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracles Are Always There | Dyrroth × Floryn
Random𝑻𝒂𝒌𝒅𝒊𝒓 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒖𝒏𝒊𝒌. sesuatu yang tidak pernah kita bayangkan justru akan hadir dalam bentuk yang paling nyata. Hargailah setiap moment kecil, hargailah siapapun yang pernah hadir. keajaiban tidak pernah hilang, ia hanya datang sediki...