Sebuah tempat tanpa nama

35 6 2
                                    

“masa depan hanya milik mereka yang percaya dengan mimpinya.”
-
-
-

Matahari semakin tinggi, langit semakin cerah, dan udara di Lantis Montains semakin menghangat. Burung burung mulai kembali ke tanah ini, dan kupu kupu mulai mendekati setiap bunga yang tumbuh disana.

Floryn tersenyum mendengar ucapan Grock, "terimakasih" sahutnya.

"Tidak, akulah yang harus berterimakasih." Grock membalikkan badan dan berjalan memasuki kastel.

"Dew, kita bisa pergi sekarang" ucap Floryn, Dew, hewan mungil itu hanya berputar riang di hadapan Floryn. Floryn tersenyum, namun belum sempat ia memulai melangkah, ia mendengar suara langkah kaki di belakangnya, iapun menoleh ke belakang.

Terlihat Grock berjalan mendekati Floryn "aku akan menemanimu" ujar Grock.

"Aku bisa sendiri" Floryn memandangi Grock hingga raksasa tersebut berdiri tepat di sampingnya.

"Aku hanya akan menemanimu, hingga akhir perbatasan Lantis Montains" ucap Grock.

"Baiklah, terimakasih"

Mereka memulai perjalanan, menyusuri setiap hutan yang ada, Grock yang memimpin jalan untuk kali ini, karena ia yang lebih hafal tentang setiap sudut Lantis Montains. Tak sedikit mereka melewati sebuah kawasan yang tidak terawat dan hampir hancur, Floryn mengeluarkan kekuatannya untuk menghidupkan wilayah wilayah tersebut.

"Aku akan mengantarmu hingga keluar wilayah Lantis Montains, menurutku tempat yang aman untukmu adalah Necrokeep, kamu akan diterima disana jika kamu bisa menghidupkan wilayah tersebut, Necrokeep di pimpin oleh seorang ratu bernama Vexana, penduduk Necrokeep seharusnya sudah mati, namun karena kekuatan yang dimiliki ratu Vexana, mereka hidup kembali menjadi mayat hidup, dan menjegah kekuatan jahat Abbys masuk kesana" ujar Grock di sela perjalanan mereka.

"Aku memang bisa menghidupkan kembali tanaman, tapi jika mayat hidup.." ucapan Floryn tergantung.

"Kita tidak akan kesana, tempat itu juga sangat jauh, kamu harus melewati sebuah selat di antara pegunungan. Ada sebuah tempat yang dekat, Stormeye wasteland, sebuah wilayah untuk para Orc, dan wilayah itu adalah tempat tinggal terakhir bagi mereka. Tapi karena penyebaran Abbys, para iblis mulai memerintah mereka dan melakukan penjajahan kejam. Sekarang tempat itu di pimpin oleh Balmond" lanjut Grock.

Floryn mendengarkan penjelasan Grock dengan seksama, "Stormeye wasteland, kenapa para iblis kejam sekali"

"Itu adalah sifat naluri dari iblis, kejam"

"Berarti.. aku tidak bisa ke Abbys?" Tanya Floryn dengan polos.

"Itu adalah tempat yang harus sekali kau jauhi, kamu bisa mati jika kesana" jelas Grock.

"Bagaimana kamu bisa mengetahui sejarah dari setiap wilayah?"

"Aku adalah salah satu rahasia dari dahsyatnya kekuatan Ancient one" jawab Grock kemudian terkekeh.

"Itu keren!" Puji Floryn kemudian mengancungkan kedua ibu jarinya.

"Terimakasih"

Mereka melanjutkan perjalanan dengan tenang tanpa ada obrolan apapun kembali, hingga akhirnya mereka sampai di ujung perbatasan Lantis Montains.

"Kita sampai." Tempat itu terlihat sangat dan lebih hancur dari awal Floryn memasuki Lantis Montains, tidak ada binatang, tidak ada tanaman, tidak ada kehidupan. Tanah nya kering bahkan tak sedikit retakan disana.

"Tempat apa ini?" Tanya Floryn.

"Ini adalah sebuah tempat tanpa nama, tempat ini berada di antara Lantis Montains dan Stormeye Wasteland" jelas Grock.

"Kamu tidak boleh berjalan lebih jauh dari ini"

"Kenapa?"

"Sepertinya kamu tidak sabar untuk mati"

"Bukan seperti itu, aku hanya.."

"Baiklah, kamu bisa melanjutkan perjalanan jika kamu berhasil menghidupkan tanaman di wilayah ini, tidak perlu terlalu luas" Grock memotong ucapan Floryn dan memberi saran padanya.

Dan tanpa ucapan sepatah katapun, Floryn mulai mengeluarkan kekuatannya dan menurunkan hujan kembali, Dew membantu Floryn dengan mentransfer kekuatan kedalam diri Floryn, merasa karena kekuatan jahat yang sangat banyak, Floryn dan Dew harus mengerahkan seluruh kekuatannya. Dew yang merasakan jiwa Floryn melemah karena ditarik oleh tanah yang di pijaki Floryn, lantas mengeluarkan kekuatan terhebatnya dan membuat Floryn melayang.

Setelah cukup lama, mereka berhasil menghidupkan kembali wilayah tersebut, namun hanya setengah dari luas yang di harapkan Floryn.

Disisi lain, jauh dari ujung sana. Terdapat seorang pria berambut putih dan memiliki tanduk yang sedang duduk di atas gunung perbatasan wilayah kekuasaan Stormeye Wasteland. Ia melihat sebuah air turun dari langit di satu daerah jauh dari tempat yang ia duduki saat ini.

"Apa itu?" Ucap pria tersebut kemudian bangkit lalu menyeringai, memperlihatkan gigi taring miliknya. Angin berhembus kencang, membuat baju dan ekor pemuda tersebut bergoyang karena tertiup angin, rambut putihnya pun ikut bergoyang tertiup angin.
-
-
Next...

Miracles Are Always There | Dyrroth × FlorynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang