“Jika kamu menginginkan pelangi, kamu harus menerima hujan.”
-
-
-Grock melihat sebuah keajaiban secara langsung, tanah yang awalnya kering dan tidak memiliki tumbuhan bahkan tanda tanda kehidupan, kini telah terdapat banyak rumput dan bunga yang bermunculan, ya, karena gadis ini telah mengeluarkan sihirnya untuk menghidupkan kembali tempat ini.
"Luar biasa..." gumam Grock sedikit takjub.
"Namun, energi jiwamu melemah" lanjutnya, "sebaiknya tidak perlu dilanjutkan lagi"
"Ya, aku merasa aura jahat berusaha memasuki ku melalui tanah yang ku pijaki"
Grock berjalan mendekati Floryn lalu memegang kepala gadis tersebut, memberikan kekuatan kedalam diri Floryn.
Gadis itu merasakan sebuah sihir yang mengalir dari tangan Grock memasuki dirinya, sejuk, damai, tenang. Itulah yang Floryn rasakan ketika berusaha menerima sihir yang diberikan Grock.
"Ini adalah sihir yang dimiliki Ancient one untuk melindungi perbatasan Lantis Montains agar kekuatan jahat Abbys tidak menyebar lebih jauh. Sekarang ku berikan sedikit dari kekuatannya kedalam dirimu, agar kau tidak terkena pengaruh jahat Abbys" Ujar Grock lalu menjauhkan tangannya dari kepala Floryn.
Floryn terdiam sejenak sembari memandangi Grock, "terimakasih" ucapnya setelah beberapa saat.
"Aku harus pergi" Ucap Grock sebelum akhirnya pergi meninggalkan Floryn diwilayah tanpa nama ini berdua dengan Dew.
Setelah kepergian Grock, Floryn membangun sebuah tempat untuk bisa digunakannya beristirahat, ia membangun rumah dari batang pohon yang baru saja ia tumbuhkan.
Tidak cukup waktu lama, tempat tinggal sementara untuk Floryn selesai, dengan batang pohon yang besar dan menjalar panjang kesamping, yang dapat digunakannya untuk duduk santai, serta batang pohon yang terdapat pintu bermotif bunga yang cantik.
Floryn kini duduk di atas batang pohon yang menjalar panjang kesamping tersebut, Dew yang melihat Floryn lantas mendekati Floryn dan memutar mutarkan tubuhnya dihadapan Floryn. Floryn yang melihat tingkah Dew lantas menjulurkan tangannya untuk mengusap Dew. "Terimakasih" ucapnya.
Dew kemudian mengeluskan kepalanya ke jari jari lentik Floryn, serta menggoyang goyangkan ekornya ke atas dan kebawah.
"Kamu telah memberikan ku kekuatan dan membuatku melayang, jika tidak, mungkin aku sudah akan terkena sihir jahat dari Abbys"
"Sekarang kamu bisa terbang, walau tidak bisa menginjakkan kaki kembali ke tanah. Ini adalah kawasan jahat dari Abbys, sangat berbahaya bagimu Floryn" Dew berbicara dengan Floryn menggunakan suara bisikan alam. Ya, selama ini mereka dapat berinteraksi mengandalkan alam sekitar untuk menyalurkan suara bisikan. Itulah cara Dew dan Floryn berkomunikasi, hanya Floryn yang dapat mendengarnya.
"Ya, energi jahat disini sangat pekat, walau tanah ini telah kita hidupkan, namun suasana dan auranya masih sangat menyeramkan. Bahkan awannya saja tak kunjung terang" ucap Floryn.
"Aku akan tinggal beberapa hari disini, sebelum itu, mari kita buat pelindung di setiap sudut." Floryn lantas bangun dan terbang menuju sudut timur dari wilayah yang telah di hidupkannya.
Setibanya disana, Floryn lantas mengeluarkan sihirnya dan berusaha menumbuhkan pohon pohon besar yang menjulang tinggi agar kekuatan jahat dari Abbys dapat ditahannya.
Namun, belum sempat Floryn menyelesaikannya, seketika sihirnya pecah, dan ia merasakan aura yang sangat jahat mendekat kearahnya. Namun jiwa dan sihir di dalam diri Floryn tak ikut hancur termakan energi jahat tersebut karena kekuatan Ancient one yang melindunginya.
Terlihat dari kejauhan, bayang bayang seorang pria mendekat kearahnya. Floryn terdiam di tempat, melihat dengan seksama siapa itu.
Beberapa saat kemudian, wajah dari pria tersebut terlihat jelas, matanya berwarna merah dan terdapat tanduk di kepalanya, kulitnya pucat seperti mayat hidup.Pria tersebut memiliki cakar yang menurut Floryn menyeramkan. Gadis itu mulai gugup, ia masih terdiam, namun lelaki tersebut berjalan semakin mendekat.
Sebelum akhirnya, "FLORYN, LARI!! DIA BERASAL DARI ABBYS!!" Dew berteriak, Floryn yang mendengar hal itu sontak membelalakkan matanya. Dan ia membalikkan badan dan berusaha untuk kabur dari tempat ia berada sekarang.
Disisi lain, pemuda yang tengah berjalan di tempat kosong nan tandus tersebut melihat sebuah hutan yang sudah lama tidak ia lihat.
"Apa yang kulihat tadi berasal dari tempat ini?" Gumam Dyrroth, kemudian menyeringai dan mempercepat langkah kakinya. Ketika sudah dekat, ia melihat seorang perempuan berambut pink di dalam hutan tersebut. Ia makin mempercepat langkahnya, sampai ketika ia melihat perempuan itu ingin kabur, dengan cepat Dyrroth berlari secepat kilat hingga tak dapat dilihat oleh kecematan mata.
Dyrroth menarik tangan Floryn sebelum Floryn sempat melarikan diri. Namun seketika Dyrroth membelalakkan matanya.
Mereka berdua sama sama terdiam. Floryn yang tidak tau harus berbuat apa karena ketakutan menguasai tubuhnya, serta Dyrroth yang memandangi Floryn dengan tatapan yang sedikit terkejut.
-
-
Next...
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracles Are Always There | Dyrroth × Floryn
Random𝑻𝒂𝒌𝒅𝒊𝒓 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒖𝒏𝒊𝒌. sesuatu yang tidak pernah kita bayangkan justru akan hadir dalam bentuk yang paling nyata. Hargailah setiap moment kecil, hargailah siapapun yang pernah hadir. keajaiban tidak pernah hilang, ia hanya datang sediki...