“hidup itu memang menarik. Pada akhirnya, sebagian dari rasa sakit terbesarmu menjadi kekuatan terbesarmu.”
-
-
-Mereka berdua sama sama terdiam dan saling memandangi. Suasana yang tenang tanpa suara apapun.
"Siapa kau?" Setelah beberapa saat Dyrroth membuka suara, namun posisi mereka masih tetap sama.
Tanpa mengindahkan pertanyaan Dyrroth, Floryn masih memandangi Dyrroth dengan tatapan takut, mulutnya bergetar dengan sedikit terbuka, jantungnya seakan berhenti berdetak. Ia tak bisa merasakan tubuhnya.
"Akh!" Dyrroth meringis lalu melepas tangannya yang memegang tangan Floryn. Floryn pun membelalakkan matanya melihat Dyrroth yang tiba tiba meringis sakit.
"Menjauhlah darinya" Dew memandangi Dyrroth dengan tatapan penuh kebencian dan amarah. Floryn yang melihat tatapan Dew faham dan langsung menjauh dari hadapan Dyrroth.
Dyrroth memandangi punggung tangannya terbakar terkena cairan aneh, namun tak butuh waktu lama luka itu sembuh kembali, karena kekuatan Abbys yang berada di dalam dirinya.
"Hahaha, apa kau yang melukaiku?" Dyrroth memandangi Floryn, namun yang dipandang hanya menggeleng perlahan.
Seketika Dew berada di depan Floryn dan masih memandangi Dyrroth dengan tatapan tak suka. "Pergilah!" Ucap Dew, walau ia tahu yang bisa mendengarnya hanyalah Floryn namun ia harap iblis ini faham dengan tatapannya.
"Pergi? Bagaimana jika aku tidak mau?" Jawab Dyrroth dengan nada sedikit meremehkan.
Floryn dan Dew membelalakkan matanya. Mereka tidak percaya bahwa Dyrroth bisa mendengar apa yang Dew ucapkan.
"Kau.. bisa mendengarku?" Tanya Dew.
"Tentu saja."
"Siapa kau sebenarnya?" Dew kembali waspada dengan sosok lelaki di hadapannya dan Floryn.
Mendengar pertanyaan Dew, Dyrroth terdiam dengan mulut yang tertutup rapat. Mereka kembali terdiam, sampai akhirnya Floryn merasakan jiwa manusia yang sangat lemah dari dalam diri Dyrroth.
"Tunggu, kenapa kamu baik baik saja?" Timpal Floryn memecah keheningan.
"Seharusnya iblis tidak bisa merasakan dan masuk kedalam tempat ini, karena ini adalah tempat yang telah ku rahasiakan" lanjutnya.
"Mungkin sihirmu adalah sihir tingkat rendah" ucap Dyrroth.
"Tunggu, sebentar." Lagi lagi Floryn merasakan jiwa manusia dari dalam diri Dyrroth, namun jiwa itu tidak hidup, tidak juga mati. Seperti terkunci namun tetap tumbuh dengan baik di dalam dirinya.
Floryn terbang mendekati Dyrroth, Dew yang melihat itu berusaha mencegahnya dengan memangil nama Floryn. Namun hal itu tidak di gubris oleh Floryn, ia tetap mendekat kearah Dyrroth secara perlahan.
Lagi, Dyrroth merasakan sesuatu yang aneh ketika Floryn berada di dekatnya. Kini Floryn tepat berdiri di hadapan Dyrroth. Dyrroth merasakan sesuatu yang tumbuh, jantungnya berdetak dengan cepat.
"Apa kamu.. manusia?" Floryn menjulurkan tangannya kearah Dyrroth dan menempelkannya di dada pemuda tersebut.
Floryn mengeluarkan sihir dan berusaha memasukkannya kedalam diri Dyrroth. Namun tak bisa, sihir Floryn terpantul hingga pecah. Seperti ada pelindung yang tak bisa ia masuki.
Akibat hal tersebut, Floryn jatuh pingsan. Jiwa nya terbentur disebabkan oleh sihirnya yang terpecah.
"Floryn!!" Teriak Dew. Ia berlari mendekati Floryn dan berusaha mengecek jiwa kehidupan didalam Diri Floryn. Dyrroth yang berada disitu hanya terdiam memandangi mereka.
Dew bernafas lega ketika merasakan jiwa kehidupan Floryn yang masih sangat kuat. Namun ia juga merasakan jiwa kehidupan yang sangat lemah dan itu berasal dari dalam diri Dyrroth. Hal itu membuatnya bertanya tanya siapa Dyrroth sebenarnya. Bukankah dia adalah iblis yang tidak memiliki jiwa?
"Ada apa? Aku tidak melukainya" ucap Dyrroth merasa Dew yang dari tadi terus memandanginya.
"Aku tidak menuduhmu melukainya" Dew memalingkan wajah merasa kesal dengan ucapan Dyrroth.
"Kalau begitu berhentilah menatapku!"
"Geer!"
Mereka kembali terdiam. Dyrroth yang semenjak tadi merasakan sakit di dadanya akibat jantungnya berdetak dengan sangat cepat hanya bisa terdiam. Ia berfikir bahwa ini adalah proses pertumbuhannya sebagai Dark Shadow Abbys, karena ia sering merasakan sakit di dadanya ketika dirinya menaiki peringkat untuk menjadi Dark Shadow Abbys, lalu rasa sakit itu hilang jika dia sudah berhasil naik peringkat.
Namun sudah lewat beberapa menit rasa sakitnya tak kunjung hilang, malah jantungnya berdetak semakin cepat. Dyrroth merasa seperti ada bentrokan didalam dadanya. Ia pun pingsan, bukan karena rasa sakitnya, namun ia merasa seperti ada yang mati di dalam dirinya, Kristal di dadanya pun sedikit retak.
"Ha?" Dew terkejut melihat Dyrroth yang tiba tiba terjatuh pingsan. Kini dirinya memiliki dua pasien yang harus ia jaga. Karena yang satu hanya perlu menunggu beberapa waktu hingga pulih dan yang satu tidak bisa Dew sentuh dengan sihir atau ia akan berakhir kelelahan seperti Floryn.
-
-
Next..
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracles Are Always There | Dyrroth × Floryn
Random𝑻𝒂𝒌𝒅𝒊𝒓 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒖𝒏𝒊𝒌. sesuatu yang tidak pernah kita bayangkan justru akan hadir dalam bentuk yang paling nyata. Hargailah setiap moment kecil, hargailah siapapun yang pernah hadir. keajaiban tidak pernah hilang, ia hanya datang sediki...