Lantis Montains

61 7 4
                                    

"apabila kamu mampu memimpikannya, maka kamu juga mampu melakukannya."
-
-
-

"Siapa kamu?"

Terdengar suara yang menggelegar dari setiap sudut arah dan membuat Floryn serta Dew melihat ke berbagai sisi.

Lalu terlihat dari atas tebing perbatasan sebuah batu raksasa yang sedang menatap mereka berdua. Raksasa itu berdiri seperti sedang mengintimidasi Floryn. Lalu ia turun dari tebing dan berdiri tepat di hadapan Floryn.

Floryn masih diam dengan bahasanya, tidak mengeluarkan suara apapun dan terus memandangi raksasa tersebut. Sedangkan Dew bersembunyi dibalik tubuh Floryn.

"Apa kamu yang menghidupkan kembali tempat ini?" Tanya raksasa tersebut dan masih menatap Floryn dengan tatapan mengintimidasi.

"Ya." Setelah cukup lama, Floryn pun menjawab ucapan raksasa tersebut.

"Aku Grock, pelindung benteng perbatasan dan penjaga tempat ini." Ucap Grock memperkenalkan diri. Dirinya masih terlihat menyeramkan di mata Floryn dan Dew, tapi karena tubuh Grock ditumbuhi tanaman, Floryn pun percaya bahwa Grock bukanlah orang jahat. Karena alam hanya akan menyukai dan menerima orang yang memiliki hati yang murni.

"Aku Floryn." Jawab Floryn.

"Floryn, aku ingin.. mengucapkan terimakasih karena telah menghidupkan kembali Lantis Montains." Ucap Grock yang masih memandangi Floryn.

Langit menjadi semakin cerah, angin sepoi Sepoi berhembus di tanah Lantis Montains. Grock dan Floryn masih saling berdiam di posisi masing masing. Bunga berterbangan menambahkan pandangan indah untuk dilihat mata, kupu kupu pun mulai berdatangan kembali ke tanah yang sempat hancur tersebut.
Kini, saat ini. Lantis Montains kembali hidup.

***

"Selamat datang di istanaku."

Grock menyambut kedatangan Floryn dan Dew dengan hangat, ia merasa bahwa gadis ini adalah penyelamat bagi tanah Lantis Montains dan ia harus memperlakukannya dengan sangat baik.

"Tempat ini sangat besar." Ucap Floryn sembari melihat lihat sekitar.

"Aku bersyukur jika kau menyukainya." Ucap Grock lalu membawa Floryn ke ruang utama dan memberikan tempat duduk untuk Floryn. Grock kemudian menyediakan berbagai macam buah buahan di hadapan Floryn.

"Grock, apa kamu tinggal sendirian?" Tanya Floryn Karena sedari tadi ia tidak menemukan orang dan ras sesama Grock.

"Ya, setelah tempat ini dilanda kekacauan oleh kekuatan jahat dari Abbys, para penduduk Lantis Montains mulai pergi. Aku tetap berada disini karena tugasku adalah untuk menjaga benteng pertahanan ini." Jawab Grock.

"Aku sempat berkelana sembari membawa benteng untuk mencari pemiliknya, namun aku tidak pernah menemukan siapa pemilik dari benteng ini. Akhirnya aku memutuskan kembali ke Lantis Montains dan menunggu sampai pemilik dari benteng pertahanan ini datang." Lanjut Grock, ia sempat mengingat perjalanan dan kisahnya selama ini.

Floryn mendengarkan cerita Grock dengan seksama dan merasakan perasaan yang dialami oleh Grock.

"Buah ini apakah boleh aku makan." Ucap Floryn sembari menunjuk ke arah buah yang terhidang di depannya.

"Itu memang aku sediakan untukmu." Jawab Grock.

"Terimakasih." Floryn mengambil buah tersebut dan memakannya. Ia merasakan seperti ada yang mengalir di dalam dirinya setelah ia memakan gigitan pada buah tersebut.

"Wah! Ini enak!" Jawab Floryn lalu tersenyum ceria. Grock yang memperhatikan Floryn juga ikut tersenyum, ia cukup puas dengan penilaian positif dari Floryn tentang buah tersebut.

"Apa kamu ingin menjadi temanku?" Ucap Grock sepontan ketika melihat wajah Floryn yang terlihat senang. Ia merasakan bahwa Floryn adalah gadis yang cukup unik dan lucu.

"Ya! Aku mau!" Jawab Floryn yang masih tersenyum, jujur ia sempat terkejut dengan pengucapan dari Grock. Tapi ia juga senang karena ada yang ingin berteman dengannya.

-
-
-
Next...

Miracles Are Always There | Dyrroth × FlorynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang