Prolog

4.7K 62 0
                                    

Meredith Claire, wanita berusia 26 tahun dengan trauma yang membuatnya menyerah dan mengunci hatinya untuk mencintai lagi.

Perjalanan di Eropa, membawa kenangan yang membuatnya bahaia namun perasaan sakit dan menyesal kembali menguasai hatinya.

"seharusnya, dari awal aku mendengarkan peringatan darinya"

-Mere

***

Mere bersiap berangkat ke kantor, dengan syal berwarna hujau, dia tersenyum melihat dirinya dengan syal hijau itu, mengingat cerita dibalik syal hijau itu.

Tepat ketika Mere sampai lobby appartementnya. Suara klakson mobil yang sangat dia hafal berbunyi memanggilnya.

"hail iv.." sapa Mere sambil masuk ke dalam mobil Olivia, tapi Olivia hanya menatapnya sinis.

"hai hai? Mana oleh-oleh nya?" protes Oliv.

"iya.. nanti pulang dari kantor lo bisa ambil di appartement gue, udah kita berangkat dulu, lo gamau telat terus kena SP gara-gara finger print bapuk itu kan?" ucap Mere sambil terkekek geli, begitu juga Olivia.

***

Sesampainya di kantor, Mere langsung menyelesaikan tugas-tugas laporan saat dia di Paris. Oliv yang melihat tingkah aneh Mere sejak pagi sudah curiga, pasti terjadi sesuatu saat di Paris.

Tok.. tok.. Oliv mengetuk pintu ruangan Mere perlahan.

"masuk Liv" teriak Mere yang masih focus dengan laptopnya, kedua tangannya tidak berhenti dari mengetik, menatap Oliv pun tidak, ini bukan Mere yang Oliv kenal, karena Mere tidak pernah menjadi segila kerja seperti ini.

"Mer.." panggil Oliv pelan, tapi Mere tidak menyaut.

"Mer.." panggil Oliv lagi, tapi Mere hanya ber-Hm saja.

"Mere stop! Look at me!" tegas Oliv. Mere-pun berhenti, namun tatapannya tidak beralih dari laptopnya.

"Mere.. lo mau cerita sama gue? lo kenapa?" Tanya Oliv lembut. Tanpa kata apapun Mere langsung menjatuhkan wajahnya kedalam dua tangannya dan menangis.

Teach Me To Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang