[CHAPTER 1]

340 24 6
                                    

"𝔥𝔦𝔡𝔲𝔭𝔩𝔞𝔥..."

Matanya terbuka dengan air mata yang mengalir saat teringat akan sesuatu. Semilir angin menerpa wajahnya. Masih dengan tenang sebelum ia menyadari bahwa ia berada ditengah hutan dengan pepohonan yang rindang.

GRAAGHHHH!!!

Menoleh dengan patah patah kebelakang, sebelum ia berteriak dan langsung berlari menghindari kejaran babi hutan yang tampak besar tidak seperti pada umumnya.

"Si anj!"

Yakali ga lari, memang nya ia mail? Yang kalau di ngap dia tinggal ngep?! Dia masih mau hidup ya.

Dia berlari sekuat tenaga sampai ia menemukan seorang manusia yang tengah berdiri di dekat batu.

"Siapapun kau, tolong aku!" Dirinya memekik keras dengan kaki yang terus berlari agar terhindar dari amukan babi hutan.

Yang diteriakkan kini hanya memasang wajah terkejutnya, saat perempuan itu melewatinya ia pun tanpa aba aba langsung berlari dibelakang nya dengan cepat.

"HEYYY!! BABI HUTAN NYA MENGEJARKU! BESAR SEKALI!" Teriak lelaki bersurai abu yang berlari tak jauh dari ku.

Setelah beberapa saat berlarian didalam hutan menghindari makhluk besar yang terus mengejar, tanpa sadar mereka berdua menemukan jalan buntu dengan tebing yang menjulang dihadapan mereka.

"Kau lakukan sesuatu!" Teriak lelaki bersurai abu itu sembari menunjuk perempuan bersurai hitam legam yang tengah menatapnya dengan raut wajah aneh sebelum ia tiba-tiba melancarkan serangan es dengan cepat yang membuat babi hutan itu membeku ditempat.

Keduanya bersorak bahagia lalu terduduk lelah. "Apa itu tadi?" Sang perempuan memperlihatkan tangan nya yang sempat mengeluarkan sesuatu.

"Kau hebat sekali! Siapa namamu?" Lelaki bersurai abu menatap nya dengan menjulurkan tangan nya.

"(y/n).." ujarnya.

(y/n) menatap lelaki bersurai abu yang tengah menjulurkan tangan nya tak lupa dengan senyuman lebarnya. "Aku Asta!"

"Ah, ya salam kenal." (y/n) membalas uluran tangannya. "Ngomong-ngomong dimana ini?" Ujar (y/n) celingukan kesana kemari.

"Kau tidak tau? Ini desa Hage, wilayah pinggiran kerajaan clover." Jelas Asta dan (y/n) hanya mengangguk saja. "Dimana rumahmu?" Lanjut Asta bertanya.

"Aku tak ingat..." Ujar (y/n) menunduk.

"Bagaimana ikut dengan ku?" Asta kembali bertanya membuat (y/n) mendongak kearah nya yang sudah bangkit berdiri.

"Apa boleh?" Tanggap (y/n) lalu dibalas dengan anggukan antusias dari lelaki dihadapan nya.

"Tentu saja! Ayo!" Ucap Asta semangat menarik tangan (y/n) kemudian berlari membuat (y/n) harus mengimbangi nya.

Setelah berlari selama beberapa waktu, akhirnya mereka berdua sampai disebuah pedesaan dan mendekat pada gereja tua.

"Oiii yunoo!" Teriak Asta dengan tangan yang dilambaikan kepada lelaki bersurai hitam.

"Asta..?" Gumam nya. "Asta, siapa perempuan itu?" Ucap seorang biarawati.

"Dia (y/n). Aku menemukan nya saat dia dikejar oleh babi hutan." Jelas Asta. Biarawati itu mengangguk mengerti.

"Lalu dimana rumah mu?" Tanya biarawati itu.

"Aku tak mengingat nya." Ucap (y/n) lesu.

"Jaa, bagaimana jika kau tinggal disini?" Tanya sang biarawati. "Apa boleh?" Tanggap (y/n).

Πνεύμα [Black Clover × Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang