03

19 3 0
                                    

Lapangan sore itu sedang sepi, hanya ada dua orang disana. Saga dan Sean.

Sudah hampir satu jam kedua lelaki itu bermain basket disana setelah pulang dari kampus.

Saga perlahan berjalan keluar dari lapangan dengan nafas terengah-engah membiarkan Sean yang masih sibuk dengan bola basket.

"Istirahat dulu Se" Saga duduk di salah satu kursi lapangan lalu meminum air mineral miliknya. "Lo ngga cape?"

Sean melempar bola itu ke dalam ring lalu ikut duduk di sebelah Saga.

"Jam berapa?" tanya Sean lalu meminum air mineral miliknya.

"Jam empat, kenapa?"

"Gue mau ke kampus, lo duluan aja ke rumah Eza"

"Ngapain lo ke kampus?"

Sean bangun dari kursi. "Ada urusan"

Saga mengangguk lalu bangun dari kursi. "Gue ikut ya"

"Ngga"

"Kenapa?, gue kan mau nemenin lo"

Lelaki itu tidak menggubris, melainkan langsung pergi menuju motornya.

"Kenapa gue ngga boleh ikut?"

"Urusan gue rahasia"

"Serahasia apa?, gue janji dah ngga cerita ke siapa-siapa" tangan Saga bergerak seolah-olah mengunci mulutnya. "Kunci mulut gue"

"Kunci mulut dari mana, itu aja lo masih bisa ngomong"

"Kagak gitu konsepnya njir"

"Ngapain juga lo ikut?"

"Gue mau bertemu seseorang"

"Jangan sampe lo kaya Bian, belum puas lo ngeliatin Ieisha di perpus tadi siang"

"Najis di sama-samain sama Bian, gue masih waras ngedeketin cewe"

"Bagus, ya udah lo ngga usah ikut"

"Setidaknya lo kasih tau gue, urusannya apa" Saga berucap sambil memasang wajah masamnya.

Sean menghela nafasnya panjang. "Gue mau ketemu sama Vina"

Ucapan Sean sontak membuat Saga membulatkan kedua matanya. "Hah"

***

"Kita mau nunggu sampai kapan Na di sini?"

"Ya sampai yang punya topi ini datang"

Vina sudah berdiri di taman itu sejak setengah jam yang lalu bersama Jina. Ia tidak tau bagaimana cara menghubungi lelaki itu sehingga satu-satunya cara yang bisa ia lakukan adalah menunggunya disana.

"Cape gue, kenapa ngga lo hubungin aja sih orangnya" Jina kembali berucap.

"Gue ngga punya kontaknya"

"Jadi kita bakal terus nunggu dia sampe dateng gitu"

Vina mengangguk lalu tersenyum masam. "Gue lupa minta kontaknya"

"Kita tunggu sepuluh menit lagi, kalo dia masih belum datang. Kita pulang"

"Iya"

Vina menatap sekeliling taman sambil berpikir, apa ia tinggalkan saja topi itu di kursi taman jika lelaki itu tidak datang. Tapi jika ia melakukan itu bukankah akan terlihat tidak tau terimakasih.

Semoga saja lelaki itu segera datang sebelum Jina memaksanya pulang.

"Kalo sampe tu cowo lima menit lagi masih belum dateng-"

"Itu dia" belum selesai Jina berbicara, Vina sudah memotongnya ketika melihat kedua lelaki sedang berjalan kearahnya.

"Hai Vina" lelaki berhoodie putih itu menyapa Vina sambil melambaikan tangannya.

Bukan lelaki pemilik topi itu yang menyapanya, melainkan orang yang ada di belakangnya.

"Sorry, kalo lo nunggu lama"

Kali ini lelaki pemilik topi itu yang berbicara.

"Iya ngga papa" Vina mengambil topi lelaki itu dari dalam tote bag lalu memberikkannya. "Makasih"

"Iya"

"Gue boleh nanya ngga?" tanya Vina dengan ragu.

"Apa?"

"Kok temen lo tau nama gue?"

"Mana mungkin gue ngga tau, lo kan terkenal" sambar lelaki berhoodie putih itu.

"Terkenal?"

"Sebelumnya kenalin gue Saga dan temen gue yang minjemin lo topi ini namanya Sean" lelaki itu berjalan sedikit mendekat ke arah Vina. "Gue rasa lo paham apa yang gue maksud"

Vina tersenyum masam. Tentu saja ia paham apa yang di maksud lelaki itu.

"Kayanya Bian bukannya suka sama lo tapi-"

"Ngga usah ikut campur urusan orang" Sean memotong ucapan Saga setelah sempat diam beberapa saat.

"Lo ngga cape selalu jadi penonton?. Gue juga mau ikut berpartisipasi"

"Lo kira acara"

"Maksudnya selalu jadi penonton?" tanya Jina.

Sean membekap mulut Saga ketika lelaki itu ingin berbicara. "Ngga usah di dengerin omongan temen gue, dia emang suka ngaco kalo ngomong. Gue pergi dulu ya"

Sean membawa Saga pergi dari sana dengan ke adaan tangannya yang masih membekap mulut lelaki itu.

To be continued.

Kazuha as Devina Angeliy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kazuha as Devina Angeliy

untitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang