1

1.2K 71 0
                                    

Terlihat seorang wanita yang tengah berdiri di depan cermin, menatap wajahnya yang ayu rupawan.

Ia menampilkan raut dinginnya, membaca sebuah stiker yang bertuliskan nama seseorang di kaca.

"Reana" gumamnya ketika membaca tulisan tersebut.

Tok... Tok... Tok...

Suara pintu yang di ketuk membuat wanita tadi mengalihkan atensinya.

"Masuklah"

Seseorang yang berada di luarpun perlahan membuka pintu, masuk kedalam dan berdiri di hadapan si wanita.

"Maaf nyonya, anda mendapatkan panggilan dari sekolah"

Wanita yang di maksud pun hanya mengangkat satu alisnya pertanda bingung, lalu mengangguk.

"Keluarlah, aku akan bersiap"

"Baik nyonya"

Wanita tersebut pun segera bersiap, ketika selesai ia keluar dari kamarnya dan berjalan dengan anggun menuju mobil.

"Cepat" ucap si wanita pada supir yang tengah menyetir.

Si supir yang mendengar ucapan dari sang nyonya pun segera menginjak pedal gas, agar mereka sampai dengan cepat ke sekolah.

Kini si wanita telah sampai di sekolah, ia berjalan meninggalkan area parkir, ketika ia telah memasuki area sekolah ia berhenti di depan sebuah mading.

Membaca peta sekolah yang benar - benar luas ini.

Ketika ia telah mengetahui letak ruang BK ia pun segera pergi kesana.

Saat ia berada di koridor, jalan ini terlihat sepi, karena bel masuk yang telah berbunyi.

Ia berjalan menghampiri sebuah ruangan yang terdengar jelas suara seorang wanita tengah mengomel.

'pasti itu ruang BK' batinnya.

Ia mengetuk pintu itu pelan.

Tok...tok...tok...

"Silahkan masuk!!" Seru seseorang dari dalam.

Si wanita yang mendengar seruan tersebut pun membuka pintu, terlihat dua orang wanita dan dua orang remaja.

Satu orang yang sepertinya guru BK, dan seseorang yang sepertinya wali dari salah satu remaja di sana.

Ia pun berjalan masuk, dan duduk di samping salah satu remaja yang terlihat babak belur.

'sekarang aku tau kenapa aku berada di sini'

"Dengan ibu Reana?" Tanya si guru.

"Ya"

"Jadi gini Bu anak ibu telah membuat keributan dengan adu jotos sama human yang ada di sebelahnya, nah udah saya omelin nih. nah saya juga udah mutusin buat hukuman nak Rio itu di skors selama satu Minggu. Jadi saya mohon Bu selama nak Rio di skors itu lebih di perhatikan tingkah lakunya"

"Baik" ucap Reana.

Si ibu guru yang tiba - tiba ngerasa canggung, gara - gara Reana yang ngomong tanpa ada niat buat ngasih senyum formal pun hanya mengangguk - anggukkan kepalanya seolah ia mengerti bahwa Reana ingin cepat pulang.

"BU!! Masa dia cuma di skors sih, dia itu udah pukulin anak saya sampai babak belur!! Harusnya di keluarin sekalian!!" Ucap seorang wanita yang sedari tadi menyimak pembicaraan dua human.

"Ya gimana ya Bu, oh ya anak ibu juga saya skors satu Minggu. Saya harap setelah ini kalian ngga ribut lagi, kasian mamah kalian yang bolak - balik ke sekolah, udah deh Bu - ibu gitu aja wejangnya untuk hari ini. silahkan keluar" ucap si guru seraya mengangkat tangannya menunjuk pintu keluar.

APA? SIAPA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang