9

246 18 0
                                    

Waktu berlalu dengan cepat, hari demi hari Reana lewati di negri ini.

Sebenarnya Reana cukup khawatir dengan kedua anaknya yang lain, tapi seharusnya mereka baik - baik saja bersama ayahnya.

Jika kalian berfikir bahwa Reana hanya rebahan, makan, dan tidur , Maka kalian benar.

Reana terus melakukan hal itu berulang - ulang setiap harinya.

Tapi hiri ini, dia akan pergi ke suatu pesta.

Tentu, jika kita pergi ke suatu pesta tanpa pasangan itu terasa kurang! Maka dari itu Reana mencari pasangan.

Sebenarnya waktu itu dia akan mengajak seorang Duke muda, tetapi tak jadi.

Hahh, sayang sekali.

Dia cukup sedih karena hal itu.

Tapi tak apa, dia punya dua pemuda tampan yang bisa dibawa kemana - mana.

Tapi sekarang dia jadi bingung harus menggandeng siapa?

'Haruskah aku pergi bersama Rayen? Atau aku pergi bersama Razer saja?'

'Tapi sepertinya tidak banyak orang yang mengingatku setelah hampir sepuluh tahun, bukankah seru jika membuat para penggemar putraku menjerit histeris melihat idolanya bersama wanita lain?'

'Ayolah, meski umurku sudah puluhan tahun aku masih terlihat muda. Dapat ku pastikan mereka menjerit histeris'

"HUAHAHAHAH" Tawa puas Reana lontarkan.

"Mah, ada apa dengan mu?" tanya seorang pemuda yang tengah berdiri di ambang pintu.

'Aku menyesal karena tertawa seperti orang gila tadi'

-----------------

Terlihat sebuah mobil hitam yang berjalan menuju sebuah gedung. Mobil itu terus melaju lalu berhenti di depan sebuah pintu, terdapat karpet merah menghiasi lantai.

Seorang Bodyguard datang menghampiri mobil itu, membuka pintu secara perlahan.

Satu orang keluar dari sana, dia adalah Rayen.

Pintu masih terbuka, dan keluarlah seorang pemuda. Dia, Razer.

Pintu masih terbuka, dan keluarlah penumpang terakhir. Dia adalah Reana.

Reana keluar dengan pelan, menggapai sambutan tangan dari kedua putranya.

Berjalan dengan anggun tepat di depan kedua putranya.

Berjalan dengan di iringi sorotan Sinar dari kamera yang memotret setiap kakinya melangkah.

Terus melangkah hingga berhenti di depan sebuah pintu berukuran besar.

Sebelum pintu terbuka Reana ingin menyiapkan sesuatu, ia mundur satu langkah tepat diantara kedua putranya.

Menggandeng dengan mesra mereka berdua.

'Dari pada saya menggandeng salah satu dari mereka, yang ujung - ujungnya bakal jadi cemburu - cemburuan. Terus nanti saya lagi yang repot kan, mending langsung gandeng dua - duanya'

Pintu terbuka, memperlihatkan keramaian orang - orang.

Reana berjalan dan berjalan kearah singgasana, dengan kedua putranya.

Reana berjalan dengan penuh kenikmatan, bagaimana tidak.

Lihatlah, wajah - wajah cemburu dari para gadis itu! Itu sangat menyenangkan.

Tapi sepertinya kesenangan ini harus berakhir, Reana harus memberikan sebuah pidato tentang kembalinya dia.

"Halo semuanya, apakah kalian masih ingat denganku?"

"Dari raut yang kalian perlihatkan sepertinya kalian sama sekali tak mengingatku ya?"

Seru rasanya membuat mereka penasaran, rasanya Reana akan terus membuat kejutan untuk mereka.

Hello Guysss.....
Gimana - gimana, pada sehat kan?

VOTE WOYYYYYYYY!!!

APA? SIAPA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang