12

167 8 0
                                    

Hari ini adalah waktu untuk Reana dan anak - anaknya berkumpul, karena biasanya Razer sibuk dengan pekerjaannnya begitupun dengan Rayen.

Reana memilih untuk liburan kali ini, mereka pergi ke suatu tempat yang sangat pas untuk liburan di malam hari.

Dengan pakaian sederhana, mereka memasuki pasar malam yang tak jauh dari istana, mereka mulai sibuk memilih tempat permainan mana dahulu yang akan mereka kunjungi.

Rayen menatap kesana dan kemari, lalu menarik tangan Reana ketika ia menemukan sesuatu yang menarik minatnya.

Razer yang melihat sang ibu di tarik terlebih dahulu oleh Rayen pun hanya dapat menghela nafas dan pergi mengikuti.

Reana terus mengikuti tarikan sang anak, hingga mereka sampai di sebuah stan makanan.

Reana menghela nafas, anaknya ini sangat suka dengan makanan. Tak heran jika tempat yang ia cari saat baru sampai adalah stan makanan.

Reana pun hanya duduk diam di kursi yang kosong, membiarkan Rayen untuk memesan makanan.

Razer datang menyusul keduanya duduk di samping sang ibu, dan menatap ke sekeliling.

Ia menemukan sesuatu, dan dia benar - benar ingin itu!! Menatap Reana memelas, Reana yang menyadari tatapan sang anak pun balas menatap dan melihat telunjuk Razer yang menunjuk kearah sebuah stan.

Reana mengangguk tanda mengizinkan Razer untuk membeli apa yang iya inginkan.

Namun sepertinya, bukan itu yang ia mau. Dia menengadahkan tangannya di depan dada, menghadap kearah Reana.

"Mah, aku lupa membawa uang" Ucapnya seraya tersenyum.

Reana hanya dapat menghela nafas dengan kebiasaan putra sulungnya, dia segera mengambil uang di dalam dompet dan segera memberikannya kepada Razer.

Setelah Razer pergi, datang Rayen dengan senyum yang sama seperti Razer tadi.

'Senyum yang amat sangat menyebalkan' Reana menghela nafas melihat senyuman Rayen, jangan lupakan tangan itu yang juga menengadahkan tangan.

'SEBENARNYA KEBIASAAN SIAPA YANG MENURUN KEPADA MEREKA BERDUAAA'

"Apa?" Tanya Reana seraya menaikkan satu alisnya.

"Mahhh, dompet ku ketinggalan...(^.^)"

Reana menghela nafas, memberikan selembar uang merah kepada Rayen. Rayen yang telah mendapatkan uang pun segera kembali ke stan tadi untuk membayar.

Reana terdiam di tempat duduknya, menunggu Rayen dan Razer kembali. Reana melamun, lagi - lagi ia terpikirkan kedua anaknya yang lain.

Tapi tunggu, apakah mereka berdua bisa menemukan portal itu? Akan sangat menakjubkan jika mereka bisa menemukannya.

Aku harap mereka bisa menemukannya, ya...
Aku harap.

"Mahhh, kau mau?" tanya Rayen, seraya menyodorkan makanannya.

"Hmm" dehem Reana, kemudian ia membuka mulutnya membiarkan Razer menyuapkan makanan padanya.

Mereka menikmati malam ini dengan gembira, bermain kesana kemari dan memakan banyak makanan.

Hingga pukul 23.00, akhirnya mereka kembali ke kerajaan.

Mobil melaju, memasuki wilayah istana.
Reana turun dari mobilnya begitupun Razer dan Rayen.

Reana pergi terlebih dahulu meninggalkan Rayen dan Razer menuju kamarnya, membuka pintu kamar yang sunyi dan gelap.

Ia berjalan untuk menyalakan lampu, namun...

'dia...'

APA? SIAPA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang