10

32 4 0
                                    

Simak dan tekuni
Sebab hidup tak pernah berhenti mengajarkan makna di dalamnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
................

"Bu kami pulang dulu yah Assalamualaikum." Ucapku kepada ibu dewi

"Iya nak, hati-hati." Ucap bu dewi

Kami pun berjalan keluar panti

"Eh eh tunggu, gue anter lu pulang." Ucap kevin

"Emang lu punya kendaraan?." Ucapku

Astaga motor gue kan ada di taman ucap kevin dalam hati

"Naik taxi aja, gue antar lu pulang." Ucap kevin

"Ok lu yang bayar." Ucapku

Kami pun masuk ke dalam taxi.

"Pak disini aja." Ucapku kepada sopir taxi

"Lah kan ini belum sampai rumah lu." Ucap kevin

"Tinggal jalan dikit  masuk komplek udah sampai." Ucapku lalu turun

"Tapi kan?.-" ucap kevin belum selesai

"Serah gue dong." Ucapku lalu melanjutkan perjalananku.

Kevin hanya melongo melihat tingkahku yang tidak sopan itu.

"Bilang makasih kek gitu, ini malah nyelonong aja." Ucap kevin pelan

"Kesel yah mas di tinggal pacarnya?." Ucap sopir taxi

"Bukan." Ucap kevin cemberut

Beberapa menit di perjalanan kevin pun sampai di rumahnya.

"Ini pak makasih." Ucap kevin

"Kembalinya mas." Ucap sopir taxi

"Ambil saja pak." Ucap kevin lagi lalu pergi

Kevin pun berjalan masuk ke dalam rumahnya akan tetapi sebelum ia naik tangga ada seorang wanita yang menghalanginya.

"Khmm khmmm." Ucap wanita itu berdehem

"Eh bunda cantik, udah mandi ya bun? Harum banget." Ucap kevin menggoda

Wanita yang disebut bunda itu hanya menatap anaknya jengah.

"Kenapa baru pulang?." Ucap bundanya

"Itu bun ada tugas sekolah tadi jadi kerjain dulu terus pulang deh." Ucap kevin ngeles

"Sampai jam 5 sore begini?." Ucap bundanya

"Namanya juga anak muda bun, kumpul sama temen dulu, makanya tugas baru selesai soalnya di ulur waktunya." Ucap kevin ngeles lagi

"Kamu yah ini, bukannya jujur malah makin ngeles." Ucap bundanya sambil menjewer telinga anaknya

"Aduh duh sakit bun, nanti telinga kevin lebar lagi." Ucap kevin mengadu kesakitan

"Biarin aja, biar bunda ga susah teriak-teriak lagi kalau manggil kamu." Ucap bundanya kesel

"Ih jangan dong bunda, nanti aku ga ganteng lagi bun, lepasin maaf maaf kevin ga lagi deh bohong." Ucap kevin memohon

"Kamu ini yah turunan siapa sih gini banget." Ucap bunda kesal

"Turunan ayah sama bunda." Ucap kevin

"Ngejawab lagi." Ucap bunda melotot

"Maaf." Ucap kevin

"Jiblatan kamu nih mas, nih anak bandel banget." Ucap bunda sambil memukul pantat kevin

Kevin hanya bisa mengadu kesakitan.

"Kok ayah di bawa-bawa sih bun." Ucap ayah kevin

"Diam kamu mas, ini urusan aku sama anak bandelmu ini, bikin darah tinggi saja tiap hari." Ucap bunda

Bunda kevin memang unik bukan? Menyebut nama siapa tapi tidak ingin menjawab perkataannya, dasar perempuan, selalu benar.

"Tapi wali kelas kamu nelpon katanya kamu bolos lagi kevin. Mau kamu itu apa sih nak? Sudah 5 kali lo kamu pindah sekolah tahun ini, kalau gini caranya kamu ga akan lulus, mau taroh mana muka cantik bunda ini." Ucap bunda menggelengkan kepalanya

Kan,walaupun marah bundanya itu tetap saja mengucapkan dirinya cantik. Dasar perempuan selalu benar

"Pokoknya bunda ga mau tahu, setelah ini tidak ada lagi kevin yang bolos, kevin nilainya jelek, kevin tawuran." Ucap bunda

"Siap bun." Ucap kevin

"Jangan siap siap saja, tapi turutin apa kata bunda, awas kalau ingkar bunda tarik semua fasilitas kamu itu, biar jadi gelandangan sekalian, biar tahu rasa." Ucap bunda ngegas

"Bunda jahat banget sih, biarin anaknya jadi gelandangan." Ucap kevin pelan

"Makanya kalau ga mau jadi gelandangan nurut dong, tinggal jadi anak baik aja susah banget kamu ini, tiap hari cuman ada keluhan dari gurumu. Bunda malu tahu tiap hari datang ke sekolahmu hanya urus kebandelan kamu, kalau saja kepintaranmu bunda dengan senang hati ke sekolahmu, tidak harus berdebat dengan ayahmu yang bandelnya sepertimu itu." Ucap bunda panjang lebar

"Namanya juga anak muda bun, kayak ga pernah muda saja." Ucap ayah sambil baca koran

"Apa katamu? Terus aku biarin saja anakku bandel sepertimu waktu jaman sekolah dulu?." Ucap bunda

"Tapi lihat kan, aku bandel tapi sekarang sukses bisa mendirikan perusahaan sendiri." Ucap ayah kevin dengan bangganya

Bapak satu ini juga unik bukan?

"Oh jadi biarkan saja anakmu seperti ini? Bumi ini berputar mas, yang hari ini di atas besoknya akan di bawah. Itupun sebaliknya orang yang hari ini kaya bisa saja besok miskin" Ucap bunda berapi-api

"Ah kamu ini baperan sekali." Ucap ayah kevin remeh

"Aku tidak baperan mas cuman perkataan kamu itu tidak cocok dengan pikiranku." Ucap bunda

"Terus kamu menyumpahiku miskin begitu?." Ucap ayah

Mengapa malah mereka yang berantem.
Kevin pun mengambil kesempatan itu untuk kabur.

"Siapa yang menyumpahimu mas? Aku hanya mengajarkan ke disiplinan buat anakku." Ucap bunda

"Sudahlah bun, jangan marah-marah terus, anak itu sudah naik ke kamarnya." Ucap ayah yang menyadari jika kevin sudah tidak ada disitu

"Ini semua gara-gara kamu mas. Awas yah kevin bunda bakalan hukum kamu. Dan kamu tidur di luar." Ucap bunda lalu berjalan ke kamarnya

"Sayang, bunda cantik, aduh kok jadi seperti ini, kevin ah dasar anak itu membuatku repot saja, huh kasian sekali diriku ini yang ternistakan oleh anak dan istri sendiri." Ucap ayah sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Ayah kevin pun berjalan mengarah ke kamar tamu.
Sungguh keluarga yang unik.
Mungkin sebagian orang menginginkan keluarga seperti kevin.
Keluarga kevin yang begitu bahagia yang selalu di bumbui dengan berbagai keunikan di dalam keluarganya itu.
hanya saja kelakuan kevin yang kurang baik terhadap orang lain, contohnya seperti menindas orang lemah di jalanan dan selalu tawuran di jalan. Sangat tidak baik untuk di contoh bukan?.









TERIMA KASIH
JANGAN LUPA VOTE




Dimana Letak Bahagiaku? On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang