03 🌷

3.5K 122 1
                                    

Assalamualaikum sahabat semua

Kembali lagi di GAML (GUS ARVAN MY LOVE)

Minimal habis baca vote ✅️

Minimal habis baca vote ✅️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


°
°
°
°
°

Tepat pukul 03.00 waktu Indonesia bagian Barat. Arvan bangun seperti biasa untuk melaksanakan tahajud. Kini, pemandangan nampak sangat indah. Karena telah hadir bidadari cantik yang tidur di sebelahnya. Mimpi apa aku ya Allah.

"Eughh" Syifa menggeliat dan menguap. Ia mengucek mata dan perlahan membukanya. Betapa indahnya ya Allah. Di pandangannya ada seorang laki-laki yang selama ini ia langitkan. Laki-laki yang kini telah menjadi suami nya. Husband.

"Good morning, zaujati." Masih pagi, tapi mengapa sudah kena gombalan seperti ini.

"Yuk sholat tahajud.' Ajak Arvan. Parah emang. Lupa kalau Syifa lagi datang si merah. "Gus?" Arvan menepuk jidatnya. Tersenyum kikuk.

"Yasudah, saya qiyamul lail di masjid sekalian shubuhan" pamit Arvan lalu mengambil sarung dan memakainya.

"Nggih, Gus." Syifa mengambilkan peci Arvan yang ada di lemari. Lalu memasangkan peci itu di kepala Arvan.

"Saya mau ke asrama ya Gus. Mau ketemu temen-temen." Pamit Syifa. Gus Arvan mengacungkan jempol. Mereka lalu pergi meninggalkan, ndalem.


♡♡♡

"SELAMAT PAGI TEMAN-TEMAN." Mereka menatap Syifa malas. Dimana sifat baik dan kalemnya? Berubah stress.

"Ning, salam dulu" Tegur Hawa. Syifa mengangguk dan mengucapkan salam, lalu mereka menjawab.

"Gimana ning? Enak ndk tidur sama Gus Arvan?" Tanya Sella penasaran. Syifa malah cengengesan. Ia tak mau mengakui. Semua cukup untuk dirinya.

"Romantis." Kata Syifa. Kata itu tak sengaja di dengar Aisyah. "MENGAPA HARUS DIA!?" Aisyah mengepalkan tangan

Plak

Satu tamparan keras mendarat di pipi cantik Syifa. Syifa tak membalas. Ia hanya diam dan terus beristigfar. "Sing sabar nggih cah ayu ne kang mas." Pesan Arvan tak ingin ia langgar. Biarlah, pahala baru.

"SING SOPAN!" Tegur Nina. Bagaimana tidak emosi. Itu Syifa, sahabat terbaik Nina. Apalagi Syifa sekarang adalah Ning nya. Sangat tidak pantas jika ada yang memperlakukan dia seperti itu.

"Apa? Bangga gitu di nikahin Gus Arvan? Nikah siri aja bangga." Nina mengeluarkan uneg-uneg nya. Ia rasa ini tidak adil. Mengapa harus Syifa? Kenapa bukan dirinya?

GUS ARVAN MY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang