gengsi 0.6

152 26 6
                                    

Happy Reading
✿✿✿

Yeri menatap ke arah jendela apartemen nya. Pandangannya tertuju pada langit malam Seoul yang indah juga beberapa mobil yang lalu-lalang di jalan raya. Pikirannya kembali teringat dengan perkataan nayeon beberapa waktu lalu.

"Kau tidak pernah berpikir untuk mengikutinya? Dengarkan aku kim yeri. Kau adalah istrinya dan kau berhak mengetahui semua tentangnya. Hilang kan rasa takut dan sifat tidak peduli mu itu. Kejar dan ikuti kemana langkah nya pergi. Lebih cepat kau mengetahui semua rahasia yang dia sembunyikan semakin baik untukmu. Lakukan semuanya dengan cepat sebelum kau menyesal yerima"

"Kau belum tidur?"

Lamunan Yeri buyar ketika mendengar suara Jaehyun. Yeri memutar balik tubuhnya menatap Jaehyun yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang yang berada di bahunya. Pria tampan dihadapan nya ini melempar senyum hangat pada Yeri. Kaki jenjangnya ia langkahkan pada lemari pakaian. Memilih salah satu baju yang akan ia kenakan.

"Kau akan pergi lagi malam ini?"

Pertanyaan yang selama ini selalu Yeri hindari dari jaehyun kini keluar begitu saja dari mulutnya. Rasa takut juga lega memenuhi perasaan Yeri. Ia takut Jaehyun akan marah dengan pertanyaan darinya namun di satu sisi Yeri juga sedikit lega dengan keluarnya pertanyaan yang sudah dipendamnya dalam waktu lama kepada Jaehyun.

Pergerakan tangan Jaehyun berhenti seperkian detik membuat Yeri tertunduk diam. Tangannya meremas ujung bajunya untuk mengalihkan rasa takutnya.

"Iya"

Jawaban singkat dari jaehyun membuat Yeri mengakat kepalanya menatap wajah Jaehyun yang masih sibuk dengan pakaiannya.

Yeri tersenyum masam dan berjalan melewati Jaehyun. Ia melepaskan ikatan rambutnya dan meletakkannya diatas meja rias. Lalu merebahkan tubuh mungilnya diatas ranjang. Menenggelamkan wajahnya pada salah satu guling. Tak lupa tangannya menarik selimut tebal untuk menutupi seluruh bagian tubuhnya.

"Aku hanya berkumpul bersama taeyong dan jhonny. Aku tidak melakukan hal aneh-aneh dibelakang mu yerima. Maafkan aku karna belum bisa menghilangkan kebiasaan buruk ku ini"

Yeri hanya mengangguk paham tanpa melihat ke arah Jaehyun. Dan suaminya itu pun pergi meninggalkan Yeri begitu saja.

Ting...

Im Nayeon
Dia sudah pergi yerima. Kau keluarlah sekarang. Aku sudah menunggu mu di ujung jalan dengan mobil putih.

Yeri bergegas bangun mengambil jaket kulit bewarna hitam juga ponsel nya. Dengan langka tergesa-gesa ia menuruni satu persatu anak tangga. Niatnya untuk mengikuti Jaehyun sudah ia bulatkan dihatinya. Yeri siap menerima apapun kenyataan buruk yang akan ia terima nantinya.

Nayeon menyetir mobilnya dengan kecepatan tinggi mengejar mobil Jaehyun dari belakang. Mobil lamborghini bewarna hitam itu berhenti di salah satu club malam. Jaehyun terlihat keluar dari mobilnya dan memberikan kunci mobilnya pada seorang pria berbadan besar yang sudah menunggunya di luar. Pria itu membawa pergi mobil Jaehyun ntah kemana dan Jaehyun masuk kedalam club.

"Mau aku temani?"

"Tidak perlu. Tugas mu hanya mengantarku kesini nayeon. Sisanya biar aku sendiri yang urus. Kau pulang lah dengan hati-hati dan terimakasih"

Yeri keluar dari mobil nayeon. Melangkahkan kakinya masuk ke dalam sebuah club yang sama dengan Jaehyun. Aroma alkohol, suara musik yang berisik, lampu yang menggangu mata, juga pakaian para gadis yang sexy membuat Yeri merasa tidak nyaman berada disini.

Matanya mencoba mencari keberadaan Jaehyun diantara berpuluh-puluh orang yang sedang berpesta. Tubuhnya yang begitu mungil diantara orang-orang disini membuat Yeri terdorong kesana-kemari.

GENGSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang