The Divine Physician's Overbearing Wife (2)

328

Ada kilatan kemarahan di mata Ziyan.

Itu sangat cepat sehingga tidak ada yang menyadarinya. Dia menjadi lembut lagi dalam sekejap.

"Jangan khawatir, aku akan melindungi diriku demi kamu."

Qing Yuan menghela nafas. “Yaner, ada hal lain yang ingin aku tanyakan padamu. Apakah ada seorang gadis bernama 'Qing' di dunia sekuler? Umurnya kira-kira enam belas tahun.”

Qing!

Itu adalah kata yang menyakitkan untuk Ziyan.

Orang yang telah menghancurkan Kerajaan Long Ao dan menawan ayah dan saudara laki-lakinya adalah putri Kerajaan Liu Yun, Feng Ruqing!

Dia membencinya!

Tapi sehina apa pun dia, Ziyan tidak pernah menunjukkannya di wajahnya. Sebaliknya, dia berpura-pura tercengang. “Qing? Ada begitu banyak orang di dunia dengan nama seperti itu, saya tidak mengenal satu pun dari mereka. Tapi aku bisa mewaspadainya untukmu, jika ada seorang gadis dengan nama ini, aku pasti akan memberitahumu.”

Setelah mendengar ini, Qing Yuan menghela nafas lega. Dia hanya bisa membiarkan Ziyan menjaganya sebelum dia mengerahkan Fengyun Manor.

“Tapi…” Mata Ziyan berkedip. “Mengapa kamu mencari gadis ini? Apakah Anda mencoba mendapatkan selir?

Wajah Qing Yuan menjadi pucat dalam sekejap. Untungnya hanya Ziyan dan dia yang ada di ruangan itu. Kalau tidak, jika tersiar kabar, dia akan dibunuh ketika putri wanita itu kembali di masa depan!

“Ziyan, bagaimana kamu bisa mengatakan hal seperti itu. Bagaimana saya bisa mendapatkan selir? Aku hanya… Aku hanya membantu seorang teman lama untuk mencarinya. Dia tidak memiliki informasi selain nama 'Qing'.”

"Hmph." Ziyan mendengus pelan. “Yah, kupikir kamu juga tidak akan berani. Sekarang setelah kamu memilikiku, jangan pikirkan wanita lain!”

Qing Yuan mencoba menyenangkannya sambil memegang pinggang Ziyan. Sambil tersenyum, dia berkata, “Yakinlah, Yan'er. Saya, Qing Yuan, hanya akan memiliki satu istri dalam hidup saya. Saya tidak akan pernah menemukan selir.

Tidak banyak gadis yang begitu jujur ​​dengan perasaan mereka di dunia ini seperti Ziyan, dan dia mengaguminya karena itu.

Ziyan menggigit bibirnya. “Karena tidak banyak yang bisa kulakukan di sini, aku akan pergi. Saya masih harus menemukan cara untuk menyelamatkan ayah dan saudara laki-laki saya.”

Mata Qing Yuan bergetar sesaat. Dia ingin mengatakan sesuatu, tetapi setelah melihat seberapa kuat keinginan Ziyan, dia menahan kata-katanya.

Lupakan saja, jelas tidak mungkin menghentikan Ziyan menyelamatkan keluarganya. Paling-paling, dia hanya akan menyerahkan hidupnya untuknya.

Lagi pula, dia tidak bisa membiarkan Ziyan mati saat dia melihatnya.

"Benar," Qing Yuan memperhatikan pelayan wanita berpakaian putih di samping Ziyan. Dia sedikit curiga. "Aku belum pernah melihat pelayan wanita ini sebelumnya, dia ..."

Zi Yan berbalik. Tatapan dinginnya menyapu pelayan wanita itu. Dia berkata dengan dingin, “Oh, ini adalah pelayan baru yang saya terima. Jadi, tentu saja, Anda belum pernah bertemu dengannya. Tenggorokannya diracuni dan sekarang dia bisu. Aku mengasihani dia dan menjaganya di sisiku.”

"Jadi begitu." Qing Yuan sedikit ditarik kembali.

Entah kenapa, dia merasa...aneh saat dia melihat sesuatu di mata pelayan wanita itu.

Mata pelayan wanita itu dipenuhi dengan kesedihan, jenis kesedihan yang tidak bisa dihapus atau dihapus. Itu membuatnya melihat beberapa kali lagi.

"Ayo pergi, Xiao Yun," kata Ziyan dengan dingin sambil mengangkat alisnya dan menatap pelayan berpakaian putih itu.

Pelayan wanita itu bergidik sesaat. Dia akhirnya berhenti menatap Qing Yuan dan mengikuti Ziyan tanpa melihat ke belakang saat mereka menuju gerbang.

***

Di sebuah lembah di Fengyun Manor.

Ziyan berjalan keluar dari gerbang manor dan melangkah ke puncak lembah.

Kabut naik. Itu cantik; seperti surga.

"B * tch, aku membiarkanmu mengikutiku ke sini untuk membuatmu mengerti betapa Qing Yuan mencintaiku." Ziyan dengan dingin terkekeh saat dia menoleh untuk melihat pelayan wanita berpakaian putih. “Kamu telah melihat dengan jelas sekarang bahwa antara aku dan dia, tidak ada lagi ruang untuk orang lain. Terlebih lagi, dia bahkan sudah lupa bagaimana kamu menyelamatkannya saat itu!”