Sementara itu di tempat lain Christy tampak terlihat sedih khawatri sambil berjalan melihat keranjang yang ia peluk. matanya terus menatap barang dagangannya yang hancur tak berbentuk. saat di sekolah tadi barang dagangannya ini sudah di ganti rugi oleh tante Iren yang punya kantin, harusnya dia merasa senang karena kerugiannya sudah tergantikan, namun yang membuat ia sedih adalah soal perasaan maminya nanti, pasti maminya bakal sangat sedih dan marah kalau tau soal dagangan hancur ini. hal itu juga membuat Christy sedih dan takut.isi pikirannya sudah membayangkan gimana reaksi maminya nanti, dia sudah menbak-nebak kesedihan dan kekecewaan maminya yang terlintas di pikirannya. decakan kesal sambil meringis selalu terjadi di tiap ia melangakah, dirinya juga mulai memcari solusi atau alasan agar maminya tak marah dan sedih. sunggu ngga tega buatnya melihat maminya sedih ataupun kecewa.
"aduuhhh... mami pasti bakal marah banget kalau liat ini" ucap Christy cemas. langkah demi langkah ia selalu mengeluh dan terus menyesali kejadian hari ini.
sekitar 1 jam setengah Christy berjalan kaki menuju rumah, terik matahari yang begitu menyengat tak membuat dia mengeluh kepanasan. dia yang sudah sering seperti ini tentu merasa biasa saja dengan panasnya kota jakarta di siang hari.
saat sampai di halaman rumah yang luas, Christy terhenti melihat pintu rumahnya yang terbuka. ia msnggigit kecil bibirnya dengan cemas. perlahan ia melangkah menuju pintu rumah dengan berani, padahal hatinya sudah berdebar-debar.
rumah Christy terlihat sangatlah sederhana, genteng yang sudah karatan membuat kondisi rumahnya seperti rumah tua, dinding yang seharusnya berwarna putih kini terlihat agak kekuningan dan sedikit kotor. lantai rumahnya hanya di alaskan semen halus namun terdapat bolong-bolong di beberapa titik. dapurnya hanya berdindingkan pitate lalu kamar mandinya pisah dari dapur dan terdapat satu sumur di belakang rumahnya.
kehidupan Christy tentu sangatlah sederhana dan Christy sudah dari kecil seperti ini. sejak SD dia punya teman yang bisa di bilang kaya raya, tapi Christy tak merasa iri sedikitpun dengan mereka. dia juga tak pernah berpikir untuk hidup kaya raya, yang ada di pikirannya hanyalah membantu maminya dagang di depan rumah.
Christy adalah orang yang pendiam tapi kalau sudah berteman dekat dirinya termasuk orang yang ceria dan suka banget bercerita tentnag banyak hal. waktu SD dia memiliki banyak teman tapi saat memulai di sekolah menengah pertama semua teman Christy berpisah sekolah dengannya. karena kepintaran nya, dia mendapatkan bantuan beasiswa dari salah satu SMP ternama di jakarta dan mewah, untuk masuk di sekolah tersebut tentu harus memiliki modal yang tidak sedikit tapi karena Christy termasuk siswi pintar SD dulu, dia mendapatkan bantuan dari sekolahnya yang sekarang tapi baru pertama sekolah Christy malah mendapatkan masalah yang membuat dia sedih. padahal tadi pagi ia sudah sangat bersemangat untuk mencari teman baru di sekolah baru, namun semua malah tak berjalan dengan baik.
***
"eehh... non Christy udah pulang." ucap ci Desy tiba-tiba dengan senyum manis. Christy yang hendak masuk di kamar secara diam-diam langsung terhenti sambil memejamkan mata takut. keranjang ia bawah langsung di lempar masuk kedalam kamar.
"ehh ci Desy. iya nih Christy baru pulang. Hehe" ucap Christy sudah berbalik menghadap ci Desy. ia tersenyum lebar mencoba untuk terlihat tak mencurigakan.
tak lama kemudian dari belakang Desy muncul sosok yang membuat Christy jadi panik. sosok wanita manis dan cantik tersenyum ke arahnya.
"udah pulang sayang" ucap nya
"hehe. hallo mami"
Christy hanya tertawa kecil. jantungnya berdebar sangat kencang dengan tubuh gemetar. dia tau maminya orang yang baik dan tak pernah marah-marah, tapi setiap kali dia buat kesalahan pasti dia akan merasa ketakutan walau sebetulnya belum tentu dia bakal di marahi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dey
Ngẫu nhiênDhea angelina, seorang gadis cantik namun memiliki masalalu yang sangat menyedihkan. Namun kehidapnnya berubah saat Anin mengangkatnya sebagai anak.