2. Bertemu Ara

1.6K 71 5
                                    

"hey kamu kenapa? kok diam aja." ucap Yona

Suara lembut Yona malah membuat Dhea terkejut, ini semua karena ketakutan yang melandanya.

"Mah... ada apa mah?" ucap Ver tiba2 datang. kening Ver berkeruh melihat bocah yang tengan menunduk.

"siapa anak kecil ini mah?" lanjut Ver.

"Mamah juga gatau sayang, oiya kamu udah makanyannya?"

"belum mah, ver mau barengan ama mamah aja."

"yaudah, mamah juga uda lapar, kita makan barengam aja. oiya Bagas, kamu pantau terus ya anak ini, mungkin bentar lagi orang tuanya atau siapapun itu pasti bakal segera kesini karena aku yakin anak kecil seperti dia gak mungkin sendirian di tempat ini."

"baik tuan!"

"dan kalau ada apa2, kamu langsung aja keruanganku di atas."

"baik tuan!"

"dan 1 lagi, bilang ke kepala koki kalau pesanan anak saya dilebihin ya, saya juga mau makan."

"baik tuan, saya akan segera melaksanakannya, permisi." ucap Bagas.

Yona kembali melihat kepada anak kecil tadi, terlihat dia masi menunduk.
Yona mencoba berjongkok di sampingnya agar bisa sedikit melihat wajah gadis kecil tersebut.

"Tante tinggal dulu ya cantik." ucsp Yona dengan membarikan senyum manis dan elusan lembut di pipi gadis tersebut.
Wajah Dhea sedikit memerah dengan ujung matanya ka melirik ke arah Yona. Yona yang tadinya tersenyum tipis, sekarang malah tersenyum lebar sehingga deretan giginya terlihat.

"hihi kenapa sih kamu... lucu banget deh..." ucap Yona sambil mencubit kecil pipi Dhea, senyum Dhea mulai terukir tapi ia langsung memutar badannya untuk membelakangi Yona.
Yonapun terkikik melihatnya.

"Yuk sayang, kita ke ruangan mamah." ajak Yona, Ver mengekor pada mamahnya menuju ruangan khusus di lantai 2.

Sekarang Dhea tinggal sendirian, ia mengangkat wajahnya yang sedaritadi menunduk untuk melihat di arah sekitarnya.
hatinya terasa legah karena sudah tidak ada yang melihatnya, ia kembali terpikir bagaimana ia harus membayar makanan yang ia pesan

"hey"

Dhea terkejut, pundaknya di tepuk oleh seseorang dari sampingnya. ia memandang kaget pada seorang gadis yang menepuknya. gadis tersebut hanya tersenyum melihatnya.

"ka..kamu siapa?" tanya Dhea dengan sedikit takut

"hehe.. oiya kenalin, aku Ara." ucap gadis behidung mancung tersebut sambil menyodorkan tagannya.
perlahan Dhea mengangkat tangannya untuk bersalaman dengan Ara.

"aku Dhea." balas singkat Dhea

Dhea terlihat malu-malu, sifatnya memang begitu jika harus bertemu dengan orang baru atau baru saja ia temui.
Ara terlihat senang bisa berkenalan dengan Dhea, sedari tadi ternyata Ara sudah melihat Dhea dari meja makan lainnya namun ia malu mendekatinya karena tadi masi ada si pemilik restoran dan beberapa pelayan.
Ara langsung mengambil tempat duduk di hadapan Dhea, ia senyum-senyum sendiri melihat tingkah Dhea yang begitu malu-malu.

"kamu kesini sama siapa?" tanya Ara

"aku... cuma sendiri." ucap Dhea singkat.

"mama atau papa kamu gak nemenin kamu kesini?"

Dhea perlahan menunduk dan menggeleng pelan memberikan jawaban tidak pada Ara.
Ara sedikit bingung dan merasa aneh dengan Dhea, sebenarnya ada masalah apa sebenarnya dengan dia?

"ngomong-ngomong kamu tinggal di mana? nanti aku sama papa aku anterin kamu."

"maaf, gak usah repot-repot, aku bisa pulang sendiri kok."

DeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang