"Tapi aku yang akan membayangkan pria lain, Mas!"
Sontak usaha Gasta yang ingin mendekati Rara terhenti dengan mata memicing menatap wanita di sampingnya.
"Serius?" tanya Gasta setelah lama saling terdiam.
"Iya serius!" jawab Rara, cepat.
"Kok bisa? Bukannya setahuku selama ini kamu gak pernah punya mantan, terus pria yang mana yang akan kamu bayangkan?"
Mulut Rara langsung terkatup. Wanita berambut coklat itu bungkam seribu bahasa.
"Siapa?" tanya lagi Gasta. Kali ini pria itu menciptakan jarak, namun dengan tatapan masih terarah ke Rara.
"Ada, kok," kata Rara bersuara, lirih.
"Siapa?"
"Ya ada, deh. Intinya aku menyukai seseorang, yang tak akan pernah ada orang tahu. Hanya aku dan Tuhan yang tahu." Demi bisa terbebas dari pertanyaan Gasta, Rara ngarang cerita.
"Terus?"
"Apa?" tanya Rara.
"Pria itu tahu kalau kamu suka bahkan cinta dia."
"Tidak."
"Kenapa?"
"Cinta dalam diam." Rara kembali asal jawab. Masa bodoh gak sesuai dengan cerita asli Sasha, yang setahu Rara, saudara kembarnya itu memang tak pernah dekat dengan seorang pria. Entah kalau menyukai.
"Hmhh … gitu, ya?" tanya Gasta.
"Iya, Mas, gitu," sahut Rara cepat.
Sesaat hening, lantas Gasta turun dari ranjang. "Baiklah, sepertinya kita lakukan ini pelan-pelan saja," kata Gasta yang sudah berdiri dengan posisi sebelah tangan bertengger di pinggang.
"Iya, Mas, pelan-pelan saja." Rara tersenyum penuh kemenangan.
"Ya sudah. Oh iya, besok mau ikut aku nge-gym?" tanya Gasta, sedikit memiringkan badannya yang sempat berbalik hendak pergi.
Seketika Rara langsung terbelalak. Nge-gym? Itu memang hobinya, hanya saja dilarang orang tuanya semasih belum nikah. Dan sekarang? Ia diberi suami yang suka nge-gym.
Rejeki anak sholeha benget … sekalipun suami sementara, sih. Sebab hanya seminggu, setelahnya ia akan kembali ke suaminya sendiri, begitupun dengan Sasha.
"Gak mau?"
"Mau, Mas!" Saking semangatnya, Rara sampai berdiri, turun dari ranjang.
Membuat Gasta tersenyum geli. "Ok, besok pagi, ya!" Gasta langsung melangkah ke arah sofa untuk tidur di sana.
"Siap!" kata Rara sambil hormat. Kembali membuat Gasta tersenyum geli.
"Udah sana tidur! Besok pagi sekali kita jogging."
"Siap!" Lantang Rara menjawab, lantas ia segera menjatuhkan diri ke ranjang empuk milik Gasta saat mendapati pelototan tajam dari pria yang tiduran di sofa sana.
***
"Kalau gitu, biar aku yang mandiin."
"Heh!"
Sasha melotot seraya menyilangkan kedua tangannya di dada.
"Kenapa? Kan kamu sendiri yang bilang gak bisa mandi." Sengaja Genta menggoda wanita di depannya yang memasang raut unik menurutnya.
"Jadi … besok kita mandi bersama, dan sekarang tugas kita tidur bersama."
"Mas!" Mata Sasha semakin melotot.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tukar Istri
RomanceMenceritakan kekhilafan dua wanita yang begitu terobsesi dengan pria yang berstatus ipar mereka masing-masing .... Rara dan Sasha adalah saudara kembar identik, nyaris tak bisa dibedakan kalau saja keduanya berpenampilan sama. Untungnya penampilan k...