3🍀

82 22 14
                                    

H A P P Y   R E A D I N G

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

H A P P Y R E A D I N G

_______

Kediaman keluarga Mafaza | 9.32 p.m

Pukul setengah 10 malam barulah Faza tiba dengan selamat di kediamannya. Terjadi beberapa kendala saat di perjalanan tadi mengakibatkan ia terlambat setengah jam sampai di rumah, padahal meeting-Nya tadi tidak terlalu lama.

Saat masuk ke dalam rumah, rumahnya sudah sepi, bisa dipastikan umi dan abinya sudah ada di kamar hendak tidur atau memang sudah tidur, karena ini sudah jam tidur untuk penghuni di rumah ini. Kecuali, dengan dalam keadaan tertentu. Tadi abinya sempat menghubunginya sebentar menanyakan kabar kepulangannya dan ia jawab tidak lama lagi. Mungkin karena itu kedua orang tuanya tidak terlalu khawatir dengan keadaannya.

Faza membuka high heels yang ia kenakan dan memilih untuk bertelanjang kaki karena takutnya menimbulkan suara dan membangunkan orang-orang rumah. Ia naik ke lantai dua yang terdapat kamarnya di atas sana. Namun, saat melewati kamar adiknya Dilah yang kebetulan pintunya masih terbuka dan lampu di dalam sana masih menyala ia pun memilih masuk dan akan sedikit menegur adiknya itu. Tidak baik bila dibiasakan begadang untuk seusia Dilah.

Tok.. tok..

Setelah mengetuk pintu terlebih dahulu, tanpa menunggu sahutan dari dalam Faza langsung masuk dan melihat Dilah dalam posisi baring yang sedang tengkurap membelakangi pintu kamar gadis itu. Saat Faza lebih mendekat lagi, ia melihat Dilah ternyata sudah tertidur pulas, terdapat laptop di depan gadis remaja itu yang mempertontonkan drama korea kesukaannya. Faza hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah ceroboh adiknya itu.

Ia pun mengambil laptop itu dan mematikannya kemudian menyimpan benda tersebut di atas meja belajar sang adik, kemudian sedikit mengangkat Dilah yang tiba-tiba menggeliat dan memperbaiki sendiri posisi tidurnya membuat Faza semakin leluasa membantu gadis itu untuk diselimuti-Nya.

"Dasar gadis nakal," Cibir Faza mengejek sambil mengelus pelan pipi sang adik yang tidak terganggu dengan sentuhannya.

Sebelum betul-betul keluar dari kamar sang adik, Faza lebih dulu mematikan lampu utama kamar itu, dan menggantinya dengan lampu tidur. Setelah kegiatannya selesai dia melanjutkan langkahnya kembali ke kamarnya.

Hari ini dia sangat lelah karena Jam kerjanya bertambah, Seharian ia tidak pernah merebahkan tubuhnya. Di tambah lagi saat pulang butik ia di timpa musibah yang hampir membawanya berurusan dengan polisi, beruntungnya orang yang hampir ia tabrak tadi sangat baik dan memilih damai karena menurut orang itu, ini masalah sepele karena Faza belum sampai menabraknya.

hanya saja ia berpikir yang banyak di temui dan perhatikan, Orang-orang akan mengambil kesempatan untuk memeras si pelaku dan paling merasa di rugikan disaat-saat seperti tadi. Ia juga sampai memutar ulang kejadian nahas tadi, mungkin saking inginnya dia cepat sampai rumah jadi tidak fokus melihat pejalan kaki yang berlalu lalang. Beruntung Allah mengasihinya.

Mafaza ( REPOST )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang