9🍀

56 19 2
                                    

H A P P Y  R E A D I N G

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

H A P P Y R E A D I N G

_______

Kediaman keluarga Mafaza | 10.00 p.m

Kini abi Adam, umi Kila, dan Faza duduk di ruang tamu dan akan kembali memperbincangkan keputusan Mafaza.

"Kakak yakin dengan keputusan yang kakak ambil?" tanya umi Kila.

"Insya Allah yakin umi. Sekiranya waktu 3 bulan cukup untuk Faza bisa mengenal lebih dalam sosok kak Eshaal."

"Tapi cuti nak Eshaal sisa 2 bulan lagi nak."

"Faza tahu mi, maka dari itu Faza meminta waktu 3 bulan. Dimana cuti kak Eshaal kali ini selesai, ia akan dinas kembali selama 1 bulan. Jadi sepulang dinas, Insya Allah Faza akan memberikan jawaban itu," jelas Faza kepada umi Kila.

"Kakak takut nak Eshaal akan bermain dengan wanita lain di tempat kerjanya?" tanya umi Kila yang mulai paham dengan kekhawatiran anak gadisnya itu.

Faza terdiam, tak membantah dan tidak pun membenarkan ucapan uminya. Entahlah, ia hanya merasa hal ini perlu untuk kelangsungan hubungan mereka kelak. Ia dan Eshaal sama-sama orang baru yang saling mengenal, meskipun kata kedua orang tua belah pihak, mereka ini sebenarnya sudah pernah bertemu sedari kecil namun tetap saja, anak kecil dan orang dewasa sangatlah jauh berbeda. Dimana seorang anak-anak akan menolak dan mengakhiri sesuatu tanpa berpikir panjang pada hal yang ia tidak sukai, dan akan memperjuangkan sesuatu tidak berharga yang ia sukai.

"Umi paham, profesi seorang pilot termasuk sulit untuk mencari pendamping hidup. Selain karena harus sabar menjalani hubungan jarak jauh, istri seorang pilot juga harus menanamkan kepercayaan penuh untuk suaminya yang bekerja di luar sana, maka dari itu kamu ingin menanamkan kepercayaan itu kepada dirimu untuk nak Eshaal?" ujar umi Kila yang kini melontarkan pertanyaan bak pernyataan.

Sebetulnya ia juga tidak enak menggantungkan harapan kepada keluarga Eshaal, terutama ibu dari pria itu yang terlihat sangat tulus menyayanginya, tapi mereka baru kenal beberapa hari ini, sedangkan tanpa sepengetahuan keluarganya, ia telah menjalani hubungan dengan pria lain sebelumnya dan itu membuat Faza akhirnya lebih berhati-hati seperti saat ini dalam memilih pasangan hidup, "Apa ini berlebihan umi?"

"Tidak sayang, kakak pasti tahu mana yang terbaik untuk hidup kakak kedepannya, umi mau berterima kasih karena kamu memutuskan untuk mempertimbangkan pilihan umi dan mau menerima nak Eshaal. Apapun keputusan kakak selanjutnya, itu hak kakak," ucap umi Kila tulus sambil memeluk sang anak.

"Iya nak. Abi yakin, selain kamu karena sudah mengenal nak Eshaal, kamu menerima ini karena kami kan?" tanya abi Adam yang juga merasa bangga kepada putrinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mafaza ( REPOST )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang