JUNKYU × JIHOON
Pagi itu Jihoon sibuk membolak-balikan halaman koran mencari lowongan pekerjaan yang bisa ia ajukan lamaran. Namun sudah satu jam ia duduk melantai di ruang tengah, tak satu pun yang ia pikir mau menerimanya yang hanya lulusan SMA seminggu lalu ini. Kertas yang lebarnya melebihi lebar tubuhnya itu ia turunkan, lalu menoleh ke arah pintu kamar Junkyu yang baru saja dibuka dan tampakkan wajah berantakan si pemilik kamar.
"Kamu ngapain duduk di bawah gitu...," Junkyu berujar dengan mata setengah terbuka. Kakinya yang masih malas bergerak itu dipaksa melangkah hampiri Jihoon, lalu duduk di sampingnya. Mata kantuknya hanya dapat melihat sekilas koran di atas meja tanpa mampu membaca apa isi halamannya.
L
"Aku mau cari kerja, tapi kayaknya gak akan dapet kalo nyari dari koran.""Hmm..."
Jihoon menoleh pada Junkyu yang sandarkan kepalanya di bahunya. Jihoon kembali menatap ke depan, pada layar gelap televisi yang tidak dinyalakan. Membiarkan Junkyu kembali tertidur di pundaknya. Namun sesaat kemudian ia justru dikejutkan dengan Junkyu yang tiba-tiba mengecup pipinya. Senyum polosnya tersampir saat Jihoon menoleh dengan wajah bersemu.
"Mau kubantu cari?"
"Gak usah. Kamu bukannya sudah harus mengurus persiapan kuliahmu? Sudah diterima kan?"
Junkyu mendesah malas begitu mendengar pertanyaan yang Jihoon ajukan. Rasanya sebal sekali mendengar pertanyaan serupa kembali diajukan padanya yang sebenarnya sudah malas ini. "Udah sih, cuman emang belum ada kabar. Mungkin masih bulan depan," ujarnya tetap menjawab rasa penasaran Jihoon.
Junkyu kembali menjatuhkan kepala ke atas pundak Jihoon. Perlahan biarkan matanya kembali tertutup. Jihoon mengusap rambut tebal Junkyu dengan lembut agar Junkyu bisa kembali tidur dengan nyaman. Garis senyumnya kembali ditarik, lalu tinggalkan satu kecupan di puncak kepala Junkyu.
HaPpY
Jihoon berdiri di sana, di tengah ramainya jalanan kota dengan berbagai kendaraan bermotor yang berlalu lalang. Matanya terpaku menatap plang nama toko sudah sedikit kabur warnanya akibat terpapar panas mentari. Nafasnya dihela gusar saat pelanggan terus berdatangan tanpa henti. Diliriknya jam di pergelangan tangan untuk memastikan waktu. Dua jam sudah ia menunggu di sana, berharap apotek tersebut segera sepi setidaknya semenit agar ia bisa ke sana untuk membeli sesuatu.
Saat hatinya masih risau, rungunya justru menangkap beberapa suara yang membuatnya menoleh ke samping karena penasaran. Matanya terbelalak menatap siapa yang sejak tadi sudah memandanginya penuh penasaran. Ia segera beranjak. Tinggalkan niat awalnya pergi ke apotik dan mempercepat langkah kaki tinggalkan si pria yang kini mengejarnya.
"Jihoon!"
Lengannya berhasil diraih. Yoon Jaehyuk. Pemuda itu menatap Jihoon penuh cemas. Gurat kerisauan terukir jelas di wajah tampannya yang penuh peluh. "Ji, please jangan lari lagi. Biarin aku bantuin kamu," katanya, berusaha tenangkan Jihoon yang ingin melepaskan diri dan kembali berlari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Tale [ Jihoon × All ]
ФанфикB O Y S L O V E [Kumpulan Cerita Pendek] Book ini berisi semua cerita yang sebelumnya pernah aku upload tapi sekarang udah aku unpublished karena beberapa alasan. Jadi isinya bukan hanya satu cerita, bisa saja satu judul sampai beberapa part dan isi...