15

28 4 0
                                    

Hari-hari telah berlalu. Lalisa yang sedang terlelap tiba-tiba merasakan mual, ia langsung bergegas bangun dan menuju kekamar mandi lalu memuntahkan isinya dan yang keluar hanya cairan bening. Ia merasa mual dan pusing, sempat terdiam sesaat hingga otak yang bekerja itu perlahan bekerja 'seharusnya dari beberapa minggu kemarin ia sudah menstruasi tapi ini sudah lewat dua minggu' pernyataan-pernyataan itu muncul dibenak lalisa
" Tidak! Tidak mungkin jika aku mengandung!" Ucap Lalisa sambil melorot kebawah lantai dan termenung "jika memang benar ada kau disini, eomma sangat bahagia nak" mengusap perutnya dan menangis...

Saat ini kegiatan kampus sudah berjalan kembali, lalisa berjalan dilorong kampus dan terus memikirkan kejadian yang menimpa dirinya tadi pagi setelah Pada saat dimana kejadian divilla Lisa tidak pernah lagi mendengar kabar Jungkook, bukan ingin memberi pengajuan pertanggung jawaban tetapi ada rasa setitik rindu dalam dirinya.

Bahkan rose sahabatnya menjadi berubah semenjak pulang dari villa milik seokjin ia juga merindukan tawa sahabat satunya itu. Lisa tidak tau apa penyebab sahabatnya itu tidak pernah melihat kearahnya lagi bahkan jenni dan jisoo pun terkadang menanyakan perihal antar rose dan lisa 'apakah mereka ada masalah?' tetapi lisa selalu menggeleng. Contohnya pada saat ini ketika ia akan memasuki kelas tidak sengaja berpapasan dengan rose

"Rose" lisa menangkup tangan sang sahabat tetapi... "Lepaskan tanganmu dariku Lalisa" ucap rose dengan nada ketus
Lalisa yang mendengarnya hanya bisa menampilkan wajah sendu "Tolong jika aku mempunyai salah, maafkan aku rose" rose yang mendengarnya hanya memandang wajah lalisa
"aku tidak sudi memaafkan perempuan seperti dirimu"ucap rose sambil berkaca-kaca. Sebenarnya didalam hati rose ia tidak ingin seperti ini pada lalisa, tetapi kejadian pada saat divilla membuat hatinya sakit.
"Apa salahku padamu?" lalisa terus menangis didepan rose. Tetapi rose malah berlalu begitu saja.

-

Hubungan antara rose dan jungkook pun semakin memburuk meski tidak ada kata putus diantara keduanya karena rose tidak ingin memutuskan hubungan dengan Jungkook, meski Rose yang selalu memohon perhatian dan jungkook yang selalu mengabaikan dirinya. Terdengar menyakitkan memang, tapi rose hanya belum siap untuk meninggalkan orang yang ia sayangi.

Hingga hari-hari dimana Jungkook selalu mengabaikannya rose selalu bertemu dan meminta sandaran pada park jimin
(Jimin dan rose dekat awalnya pada saat dipantai. Siapa yang tidak ingin dipedulikan oleh seseorang? Tidak ada! Maka hanya dengan jiminlah rose merasa disayangi dengan tulus, oleh karena itu keduanya sering bertemu diam-diam dibelakang Jungkook).

Seorang lelaki yang saat ini selalu menemani dan memberi saran ketika rose bersedih. Jimin selalu bisa membuat rose menjadi tenang ketika bersedih. Dan dihari-hari itupun tentunya bukan hanya rose yang merasa nyaman tetapi jimin pun sama, dia hanya tidak ingin mengutarakan rasa yang ia miliki pada rose sehingga kemungkinan nanti ia akan jauh dari rose atau tidak Jimin hanya takut akan ditolak pasalnya rose terlalu mencintai Jungkook.

Bahkan saat ini, ketika pertemuannya dengan Lalisa, rose meminta untuk bertemu dengan jimin (harusnya dengan Jungkook iakan pacar rose. Saat ini jungkook lebih mementingkan tugas akhir kampusnya, atau mungkin sedang berusaha melupakan Lalisa.
Jungkook harusnya kau sadar masih mempunyai kekasih 'rose')ucap Athor. Menyebalkan

"Kau menangis lagi?" Jimin merasa lelah, bukan karena ia lelah rose terus mengeluh padanya tetapi ia lelah karena melihat rose terus menangis. Bisa saja jimin memberikan saran pada rose untuk meninggalkan Jungkook tetapi ia hanya tidak ingin memaksa, bukan apa-apa ia juga ikut bersedih.

"Jim, apa pertemananku da lisa akan berakhir? Aku sangat menyayangi lisa, tetapi sulit bagiku untuk memaafkannya" ucap rose
"Semua orang punya kesalahannya masing-masing, mungkin situasi ini memang sulit untukmu tapi kau harus bisa memaafkan lalisa kau harus bisa mencobanya ya, lalisa kan sudah bersama Taehyung dan ia juga tidak ada hubungan apapun lagi dengan Jungkook"

" Tapi jim sampai saat ini Jungkook terus mengabaikanku, aku tidak tau harus berbuat apa lagi. Ia terus saja mabuk dan meracaukan Lalisa" ucap rose sambil menangis didalam pelukan jimin.
Jimin yang mendengarkannya hanya menghela napas, sulit sekali menjadi rose. Lalu memberikan sapuan hangat pada punggung bergetar rose. Menurut jimin ia memang tidak akan pernah menjadi pengganti Jungkook dihati rose, jadi dengan menjadi teman yang selalu ada untuk rose itu sudah cukup.

Bad Ways To Heaven ( LIZKOOK ) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang