04 | Kamar Rahasia

271 21 3
                                    

Berhenti di sebuah apartemen, chari lantas langsung menengok kearah bangunan tinggi itu

"Ngapain Lo berhenti disini" Chari bertanya bingung

"Ayo masuk"

Perempatan di jidat chari timbul, sial dia cueki

Lantas mereka berdua keluar dari mobil setelah diparkirkan. zenta mengetik sebuah pin sandi apartemen membuat pintu didepan mereka terbuka

"Ini rumah Lo?"

"Namanya apartemen, ayang ku"

Chari mencibir, dengan malas dia mengikuti langkah zenta memasuki bangunan bergaya modern itu

"Katanya jalan? Ko malah kesini si?"

Zenta tak menanggapi, mereka masuk kedalam sampai di depan sebuah ruangan zenta membuka pintu dan suasana gelap didalam nya menyambut mereka.

Chari disana langsung was was, pikirannya langsung meraja Lela saat zenta masuk.

"Ey bocil! Lo ngapain masuk kesana, Lo jangan macem macem ya!" Chari langsung melangkah menjauh dari depan pintu sebelum sebuah tarikan tangan menggeret nya masuk

"Gue minta hadiah nya sekarang Yyang"

"Astaga Zen, istighfar!!"

"Beda tuhan atuh" zenta tertawa gemas

"Bacot! Gue mau pulang aja. Bullsit banget mau jalan jalan."

Terjadi aksi tarik menarik, zenta yang memang menang dalam hal fisik tentu dengan sekali sentak berhasil membuat mereka berdua masuk.

"Cuman mau ngajak nonton lho" Chari yang tadi masih ngereog berhenti mendadak melihat layar lebar didepannya, membuat zenta yang tengah menutup pintu terkekeh geli.

Sebuah lirikan tajam ia dapatkan dari gadisnya "Benerann cuman nonton kan?"

"Iya sayang, ini permintaan pertama gue, temenin nonton bareng, lagi males keluar. Alibi aja itu mah"

zenta menarik Chari kesebuah sofa, mendudukan diri dengan Chari yang mulai merapikan rambutnya yang berantakan gegara memberontak tadi.

"Bilang kek dari tadi!"

"Haha lucu banget, mau nonton film apa yang" tanya Zenta sembari memilih kaset di kotak penyimpanan

"Komedi kalo ada, lagi gak mood"

Zenta mengangguk ringan, ia kembali duduk di sofa sembari membawa cemilan dari laci. Cahaya dari belakang mereka mulai muncul, Chari disana menyamakan diri di sofa panjang itu

Zenta sendiri menampilkan senyum yang tak lepas mulai melihat ke arah layar, merasa senang bisa berduaan begini Walau katanya berdua di tempat gelap pasti akan ada orang ketiga.

Dipertengahan film Chari mulai tertawa dengan tayangan komedi didepannya, dia bahkan sampai tak sadar menggeplak paha zenta disampingnya

"Kocak bat tu orang" Chari tidak ada jaim jaimnya saat tertawa dengan mulut lebar dengan genangan air diujung matanya. Untuk seukuran seorang gadis, zenta berani jujur jika Chari tidak memiliki sisi feminim sama sekali.

Tapi baginya Chari adalah gadis tercantik di matanya, mau bagaimana pun tingkah gadis itu ia akan tetap menyukainya tanpa mempermasalahkan penampilan sama sekali.

Chari yang banyak tertawa berakhir memegang perut nya yang terasa keram dan bersandar lelah di lengan zenta yang melintang di sandaran sofa.

Sudah melewati hampir setengah tahun bersama sejak pemuda itu mengejarnya membuat ia terlampau biasa melakukan skinsip seperti ini.

Stupid | The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang