10. TERSINGGUNG

51 2 0
                                    

Enjoy ya guys!

Psikiater mengatakan bahwa untuk membantu sembuh dari depresi, salah satunya dengan terapi bicara atau melakukan komunikasi dengan orang lain yang membuat kita terbiasa berbicara panjang, dan mengenal orang baru

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Psikiater mengatakan bahwa untuk membantu sembuh dari depresi, salah satunya dengan terapi bicara atau melakukan komunikasi dengan orang lain yang membuat kita terbiasa berbicara panjang, dan mengenal orang baru. Namun terapi tersebut harus diiringi niat yang kuat, percaya bahwa kita bisa sembuh jika rutin melakukan terapi tersebut. Dengan kepercayaan itu, maka setiap usaha yang dilakukan akan berbuah hasil.

Menggerakkan bibirnya dan berlatih mengukir senyuman di depan orang lain yang tak dikenal, Bellova membuka pintu ruang inapnya setelah bersiap dengan menggunakan sweater. Cuaca dingin yang menyapa, membuat bulu kuduk berdiri saat angin yang halus berhembus. Matahari yang masih malu untuk menampakkan diri membuat kecewa para makhluk hidup yang butuh sinar kehangatannya.

Walaupun hari masih berembun, namun kesibukan rumah sakit tidak berubah sedikitpun. Pagi hari seperti ini, banyak para suster yang sibuk mengecek keadaan pasien. Dan siang hari nanti, akan ada banyak brankar yang mondar-mandir seperti orang kebingungan, membawa penumpang yang berbaring lemah di atasnya.

Memberanikan diri menaiki tangga menuju rooftop, Bellova berusaha tersenyum saat berpapasan dengan beberapa suster yang menuruni tangga.

"Halo Bellova, selamat pagi."

"Pagi juga, Yolla." Bellova menghentikan langkahnya saat berpapasan dengan Yolla, suster itu juga ikut berhenti seakan ingin mengajak mengobrol.

"Bagaimana kabar kamu sekarang? Apa suster Amara baik?" tanyanya.

"Dia baik."

"Aku harap dia membuatmu nyaman. Kamu satu-satunya pasien yang akrab dengan Dokter Davian, aku berharap Amara tidak terlalu tegas dengan membuat jarak antara dokter dan pasien," sahut Yolla.

"Iya, semoga. Tapi aku tidak melihat ketegasan pada dirinya."

"Bagaimana kamu bisa menganggap begitu? Kamu tidak mengenalnya, kan?"

"Aku melihatnya, dan aku juga sempat berbicara dengannya. Dia juga lebih muda, aku sedikit memahami dia," jawab Bellova.

Mendengar jawaban Bellova, suster itu tersenyum dan memberi tanda tanya bagi Bellova. "Sepertinya kedekatan kamu dengan Dokter Davian, selain membuatmu berubah menjadi lebih baik, juga membuat pola pikirmu berubah. Kamu seperti Dokter Davian."

"Begitukah?"

"Ya, selama kamu di sini aku selalu memantaumu, dan aku melihat banyak perubahan. Ngomong-ngomong, aku bertemu denganmu di sini, pagi-pagi begini, kamu mau ke mana?"

"Aku ingin ke rooftop," jawab Bellova singkat.

"Kamu tidak lupa dengan larangan Dokter Davian, bukan?"

Bellova terdiam, ia berusaha mengingat larangan yang Dokter Davian berikan, dan jika tidak salah akan diberikan hukuman jika dilanggar. Jangan pergi ke rooftop walaupun tujuanmu ingin menyapa udara.

Evanescent [TERBIT]Where stories live. Discover now