13. PERIHAL KEDEKATAN

31 1 0
                                    

Jalanan yang macet, dipenuhi kendaraan para pekerja menjadi penghalang yang sulit untuk dilalui, ditambah lagi dengan kendaraan para pelajar, yang mereka 'pun sama-sama memiliki kepentingan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jalanan yang macet, dipenuhi kendaraan para pekerja menjadi penghalang yang sulit untuk dilalui, ditambah lagi dengan kendaraan para pelajar, yang mereka 'pun sama-sama memiliki kepentingan. Jika saja ada jalan pintas, pasti akan dipenuhi para pengemudi juga, hal ini menggambarkan seberapa parahnya kondisi jalanan yang tersendat. Tak ayal para pengemudi membunyikan klaksonnya saat lampu berganti hijau, sebab mobil yang berada di barisan paling depan tak kunjung bergerak.

Jakarta adalah Ibu kota yang selalu dipadati oleh kendaraan beroda setiap harinya, tentunya dengan kepentingan masing-masing, begitu juga dengan Davian, ada sebuah alasan yang membuatnya harus memutar arah kemudi ke arah yang berlawanan dengan jalan menuju rumah sakit, bahkan rela menunda waktu praktik.

Alasan tersebut adalah karena sebuah mimpi dan kesedihan yang dialami Karina, benar-benar dua hal yang mengganggu waktu tidur dan pikiran. Sehingga membuat ia harus bergegas untuk mengunjungi rumah seseorang yang akan menjelaskan semuanya.

Berawal dari memergoki sang Ibu yang sedang berbicara sendiri dengan aura kesedihan yang begitu kuat, awalnya Davian mengganggap bahwa itu adalah bentuk kerinduan seorang istri terhadap sosok suami yang belum kunjung pulang dari perantauan. Namun, nyatanya kesedihan yang dialami Ibunya memiliki keterkaitan dengan sebuah mimpi yang dialami Davian. Dan betapa terkejutnya lagi setelah tahu bahwa Bellova ikut terlibat. Gadis itu ternyata merupakan sosok dibalik semua kejadian yang disembunyikan selama hampir dua puluh tahun.

Sayangnya hanya Tuhan, Bellova dan empat orang lainnya yang mengetahui kejadian di masa lalu itu. Dan Davian merasa menjadi orang yang paling bodoh karena tidak mengetahui apapun.

Setelah mobil terbebas dari kemacetan, Davian menginjak pedal gas dengan kuat, sehingga kecepatan mobil semakin bertambah. Dengan tekadnya ia ingin segera mengungkap semua hal yang masih bergelantungan di pikiran dengan sebuah tanda tanya besar. Jawaban dari tanda tanya yang muncul di pikiran Davian, adalah jawaban yang akan diberikan oleh kedua orang yang telah menjadi kotak penyimpan rahasia terbaik.

Sesampainya di tempat tujuan, Davian segera turun dari mobil dan mengetuk pagar rumah berwarna hitam yang kokoh, menjulang tinggi ke atas. Tak peduli apakah sang pemilik rumah akan terusik dari tidurnya atau tidak, ia hanya ingin menanyakan satu pertanyaan yang akan mengungkapkan semua kejadian di masa lalu.

"Dokter Davian? Ada keperluan apa pagi-pagi begini?" Sosok wanita dengan rambut yang sebagiannya sudah beruban muncul dibalik pagar. Wajahnya penuh rasa penasaran, mempertanyakan apa tujuan Davian datang ke rumahnya di pagi hari, yang bahkan sinar matahari saja baru menampakkan setengah dari dirinya.

"Saya ada hal yang ingin dibicarakan, dengan Ibu dan Bapak jika beliau belum berangkat kerja," jawab Davian.

"Apa ada sesuatu yang terjadi dengan an-"

"Bukan, bukan tentang itu, Bu. Mungkin lebih condong pada hal pribadi." Davian memotong ucapan, "apa Bapak belum berangkat kerja?"

"Belum, beliau sedang sarapan. Mari masuk."

Evanescent [TERBIT]Where stories live. Discover now