Hallo, gimana kabar kamu?
Apa kesan kamu saat membaca cerita ini?Usai dengan kejadian yang sempat membuat semua warga rumah sakit heboh, hari baru kembali di mulai dengan cerahnya matahari yang menyorot kulit. Rutinitas mengecek data-data pasien yang selalu Davian lakukan setiap tiba di rumah sakit, kini berganti dengan kegiatan mengecek kondisi Bellova. Hanya Bellova 'lah pasien Davian yang menginap di rumah sakit karena kondisinya yang tak memungkinkan untuk tinggal di rumah.
Menginjak genangan air yang belum menguap oleh panas matahari, Davian menuntun Bellova untuk duduk di kursi taman. Ya, layaknya asisten pribadi atau bodyguard, ini semua adalah perintah kedua orang tau Bellova yang semakin khawatir dengan keadaan anak perempuannya.
Walau kemarin sempat bercerita tentang keadaan Bellova yang membaik namun kembali memburuk karena percobaan bunuh diri, Davian belum tahu pasti mengapa Bellova sangat anti dengan sosok seorang teman. Lagipula bertanya 'pun sekarang bukan 'lah waktu yang tepat, dirinya masih baru menjadi Dokter untuk kesehatan mental Bellova.
Tunggulah beberapa hari lagi, pikir Davian saat hendak menanyakan perihal sosok teman dipandangan Bellova pada kedua orang tua gadis itu kemarin.
"Bagaimana malam tadi, apa kamu tidur nyenyak?" Davian duduk di depan pasiennya. "Jika kamu kurang tidur, maka kesempatanmu untuk menghirup udara segar di pagi hari akan berkurang."
"Kenapa begitu?"
"Karena saat manusia kekurangan tidur, stamina tubuhnya akan berkurang, manusia itu juga berpotensi mengalami insomnia, dan itu berbahaya," jawab Davian menatap Bellova yang terlihat mendengarkan namun pandangannya entah ke mana.
Selain sulit untuk mengontrol emosi, seseorang yang mengalami depresi juga akan sering melamun. Dan saat ini Bellova sedang berada di fase itu, sangat disayangkan perkiraan pulih akan semakin menipis. Ini adalah fase yang sangat sulit untuk dilewati kecuali mindset, atau cara berpikir orang itu berubah. Terutama masalah Bellova yang berkaitan dengan seorang teman.
"Lalu apa yang akan terjadi jika kita beristirahat di malam hari? Apa aku akan sembuh?" Kali ini Bellova berbalik menatap Davian, membuat Dokter muda itu mengangkat alisnya.
"Ya, kamu akan lebih cepat sembuh dan pulih, karena ketika tidur, tubuh akan memproduksi hormon leptin dan ghrelin, kedua hormon itu berfungsi untuk mengingatkan kapan harus mengisi perut. Leptin dapat bekerja sebagai hormon metabolik melalui mekanisme umpan balik negatif untuk menekan nafsu makan dan meningkatkan pembakaran kalori melalui peningkatan aktivitas tubuh. Lalu hormon ghrelin adalah hormon yang dilepaskan di perut untuk mengirimkan sinyal rasa lapar ke otak," jawab Davian.
"Jadi aku tidak akan bernapsu makan jika tidak tidur di malam hari?"
"Kurang lebih seperti itu."
"Lalu aku juga akan sakit?"
"Iya."
"Aku akan sulit pulih?"
"Iya."
Mendengar jawaban Davian, Bellova terlihat mengangguk kecil.
YOU ARE READING
Evanescent [TERBIT]
Ficción GeneralDipindah tugaskan ke rumah sakit yang berada di tanah kelahirannya, membuat Davian kembali dipertemukan dengan kedua orang tuanya setelah sekian lama merantau, tak hanya itu ia juga dipertemukan dengan seorang gadis yang kini menjadi pasiennya dihar...