[0.1] diterima, tapi dengan berat hati

4.9K 354 5
                                    

Kesamaan latar, tokoh, ataupun isi ceritaAdalah murni ketidak sengajaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kesamaan latar, tokoh, ataupun isi cerita
Adalah murni ketidak sengajaan.
Tidak ada unsur menjiplak ataupun remake dari cerita manapun.
Isi cerita tidak ada sangkut pautnya dengan tokoh visualisasi ❗❗

  

    Malam setelah siang saat Marvin meng cancel permintaannya waktu itu.

Mama dan papa sepakat untuk bersama-sama pergi ke kamar sang putra guna menyelesaikan permasalahan ini.

Jadi disini mereka sekarang, dikamar bernuansa merah dan biru tua. Dengan beberapa lukisan superhero kesukaan sipemilik kamar, Spider-Man.

Mula-mula sang papa bahas sana bahas sini dulu.

" Abang tadi gimana harinya? Seru? " Tanyanya sambil mengusap kepala sang putra yang ia dekap dengan penuh kasih sayang.

Jadi posisinya seperti ini...

Marvin agaknya sangat senang malam ini, bisa peluk-peluk papanya yang super sibuk itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Marvin agaknya sangat senang malam ini, bisa peluk-peluk papanya yang super sibuk itu. Jadi untuk sementara, mama jadi nyamuk dulu sebentar ya.

" Seru, abang tadi beli mixue yang baru buka deket sekolah abang sama naresh sama Juno. Terus,
Makan es cream nya sambil jalan kaki "

Jarak sekolah dasar dengan rumah tak begitu jauh, lagipula banyak anak-anak yang juga jalan kaki bersama teman-temannya. Jadi Marvin juga begitu.

" Kenapa nggak sambil duduk makannya? Bukannya udah diajarin dari abang kecil ya? Kalo makan tuh sambil duduk sayang " Papa mencubit hidung Marvin pelan.

" Hehe, abang lupa pa "

" Terus apalagi? " Papa memancing Marvin untuk kembali bercerita.

" Tadi abang dapet surat cinta tau pa, sama ada coklatnya juga " Marvin mengungkapkan nya dengan bangga.

" Serius? " Mama yang lebih dulu merespon, kaget. Marvin masih terlalu kecilll, buat cinta-cintaan.

" Hu'um, tapi abang tolak kok ma. Soalnya kata mama kan anak kecil nggak boleh cinta-cintaan dulu. Iyakan ma? "

" Syukur lah " Mama lega mendengar penuturan sang putra. Syukurlah kalo abang ngerti.

" Pinternya anak papa, terus-terus. Ada lagi nggak? "

" Kayaknya si udah " Ucap Marvin sambil sedikit mengingat-ingat.

" Yakinn? "

" Hu'um kok " Marvin meyakinkan.

" Coba diinget-inget lagii "

Marvin kembali mencoba mengingat nya, dan yah, ketemu.

" Oh, abang mau cancel permintaan abang waktu itu "

" Yang mana? " Tanya papa pura-pura kurang peka.

" Yang pas abang ulang tahun itu looh " Marvin mencoba mengingatkan papanya.

" Yang mana ya bang? Papa nggak inget deh "

" Yang abang minta adek, mau abang cancel aja. Abang mau jadi anak tunggal aja! Bisa kan pa? "

" Loh, abang udah lapor sama mama? "

" Udah kok "

" Diterima nggak laporan abang? "

Marvin beralih menatap mamanya. Yang dibalas dengan mama yang memalingkan wajahnya ke sembarang arah. Kemana saja, asal bukan ke Marvin.

Akhirnya Marvin menggeleng.

" Berarti nggak bisa " Ujar papa dengan lugas.

" Kenapa? Kan abang berubah pikiran "

" Nggak bisa sayang, adeknya udah mau lounching ini 5 bulan lagi. Udah nggak bisa dicancel "

" Ih tapi abang udah nggak mauu paa " Tolak Marvin.

" Mau nggak mau, harus mau. Kan abang sendiri yang minta "

Marvin memperlihatkan raut sedihnya, ia memegang tangan mamanya.

" Mamaaa " Memohon

" Kalo abang nggak mau, mau dikemanain dong adeknya? " Mama meluncurkan pertanyaan disertai raut yang tak kalah sedih dengan Marvin.

" Buangg "

" Heh, ngomong lagi kamu yang papa buang! " Ini spontan, benar-benar tidak disengaja.

Marvin reflek memeluk mamanya diiringi isakan kecil.

" Papa jahaat, nggak sayang abang lagiii "

Papa yang merasa bersalah langsung menarik Marvin kedalam pelukannya dan memenangkan anak itu.

" Bukan gitu sayang maksud papa. Maaf maaf, papa salah ngomong "

" Abang jahat kalo buang adek sendiri, nanti bisa masuk penjara. Mau abang di penjara? Abang tau kan penjara itu kayak gimana? " -mama

" Tauu, abang minta maaff. Maafin abang mamaa "

" Jadi gimana? Jadi cancel adeknya nggak? " Papa bertanya.

" Enggak. Diterima, adeknya diterima " Ucap Marvin final.

" Nah gitu dong, abang ada PR nggak besok ?"

" Udah sama mama, dikerjain " Marvin masih sedikit terisak.

" Dikerjain mama? " Tanya papa memastikan.

" Dikerjain bareng mama paa " Akhirnya mama yang juga yang membantu menjawab.

" Abang mau bobo sama mama, papa bobo sendiri " Marvin meluncurkan pembalasan. Siapa suruh bikin nangis-nangis.

" Mama juga lagi nggak pengen bobo sama papa, papa silahkan keluar! " Usir mama halus.

Baiklah, buat malam ini aja loh ya? Awas aja!

22/06/2023

MARJAN🍾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang