[0.3] nggak anu aja ma?

3.6K 297 6
                                    

Kesamaan latar, tokoh, ataupun isi ceritaAdalah murni ketidak sengajaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kesamaan latar, tokoh, ataupun isi cerita
Adalah murni ketidak sengajaan.
Tidak ada unsur menjiplak ataupun remake dari cerita manapun.
Isi cerita tidak ada sangkut pautnya dengan tokoh visualisasi ❗❗

Tengah malam, Marvin tak sengaja terbangun dari tidurnya karena suara yang agak bising diluar.

Pelan-pelan anak itu turun dari ranjang. Sambil mengucek matanya, Marvin berjalan keluar kamar. Melihat ada peristiwa apa yang membuat malam yang sunyi ini mendadak menjadi sedikit gaduh.

Ia melihat mamanya yang sedang hamil besar dipapah oleh papanya. Raut wajah mama menampakkan ekpresi seseorang yang sedang menahan sakit. Dari yang Marvin lihat, wajah papa juga seperti seseorang yang sedang cemas.

Pintu utama sudah dibuka lebar-lebar, didepan terdengar suara mobil yang menyala.

Kemudian kedua bibinya terlihat berjalan dari arah kamar mama papa dengan membawa tas yang Marvin sendiri tidak tahu berisik an apa.

Salah satu bibinya terlihat membawa bantal. Dan turut keluar bersama papa dan mamanya.

Marvin masih berada di ujung tangga atas, juga karena mereka sedang sibuk dengan urusan masing-masing, jadi mungkin mereka tidak menyadari keberadaan Marvin, yang sedari tadi memerhatikan kegiatan mereka.

Dari apa yang Marvin lihat tadi, ia simpulkan bahwa mama cantiknya akan melahirkan.

Setelah sadar akan hal itu Marvin buru-buru turun tangga dan memanggil-manggil mamanya.

" Mamaa, mama abang ikutt " Tapi sayang nya ia terlambat, pintu mobil sudah tertutup dan mulai berjalan melewati gerbang rumah.

Salah satu bibi yang tadi membawa bantal tertinggal. Bukan, bukan tertinggal. Tapi sengaja ditinggal, ia ditugaskan untuk menjaga dan menemani Marvin dirumah. Karena mereka pikir tadi Marvin sedang tidur dan papa enggan mengganggunya. Lagipula keadaannya sedang sedikit repot dan urgent.

Namanya bi sarah, bisa sarah segera menghampiri Marvin yang seperti akan menangis itu.

" Abang sini bibi kasih tau " Ujar bi sarah sambil memegang kedua bahu tuan mudanya. Yang kelihatan nya sudah merajuk itu.

" Adeknya abang mau lahir, besok abang bakal jadi abang beneran. nggak boleh nangis ih, jelek " Bi sarah mengusap ujung mata Marvin yang hendak meneteskan airnya.

" Tapi abang mau ikutt, mau lihat adek jugaa " Yahh, mewek deh.

" Iyaa, besok ya. Pulang sekolah kita jengukin mama ke rumah sakit sama liat adeknya. Kalo sekarang lagi repot, nanti abang malah dicuekin disana oke? Oke yaa " Bi sarah menangkup pipi berisi Marvin.

Samar-samar anak itu mengangguk walau masih setengah hati.

" Hu'um " Balasnya kemudian, sambil mengusap air matanya.

MARJAN🍾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang