Kesamaan latar, tokoh, ataupun isi cerita
Adalah murni ketidak sengajaan.
Tidak ada unsur menjiplak ataupun remake dari cerita manapun.
Isi cerita tidak ada sangkut pautnya dengan tokoh visualisasi ❗❗" Papa papa, ayo camping! " Seru Marvin menelusup masuk ke ruang kerja papanya.
Sepulang dari sekolah nya tadi, Marvin terus merengek ke mamanya, meminta untuk menjemput sang papa di kantor.
Karena si sulung Jameson tetap keukeuh ingin menjemput papanya, walaupun zera melarang. akhirnya sang ibundapun dengan berat hati menuruti permintaan sang anak. Pasalnya, Marvin sudah sangat jarang dengan yang namanya rengek-merengek seperti ini. Hanya sesekali, jadi yasudah lah ya.
Zera pun menitipkan Marvin pada supir pribadinya. untuk dikawal sampai dengan hadapan papanya tanpa ada lecet sedikitpun.
Sesampainya disana, Marvin langsung membuka pintu dan berlari ke arah papanya yang masih sibuk dengan tumpukan berkas tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
" Lhoo abang, ngapain ke sini? " Ujar Renaga yang terkejut dan heran.
" Kenapa? Gaboleh? " Marvin melipat kedua tangannya didepan dada.
" Ngga gituu, maksud papa kok ngga ngabarin dulu? Kangen banget ya sama papa? " Papa menaik turunkan alisnya menggoda.
" Tch, pede amat " Sungut si anak.
Marvin melepaskan tangan sang papa yang memegang bahunya. Kemudian berjalan ke arah kursi di hadapan meja papanya, dan duduk disana.
" Papa... "
" Dalem sayang? "
" Jadi gini... "
Marvin menuturkan apa Maksud dari kedatangannya ini. Yang mana isinya adalah, ia ingin mengajak (memaksa) papa, untuk ikut hadir dalam acara yang akan ia gelar nanti malam, di halaman belakang rumahnya.
" Waduh, sorry ni bro. Bukannya gimana ya, tapi-"
" Papa tega?! Abang bisa loh ngambek!! "
Marvin menatap mata papanya tajam, kesalll.
" Diundur aja deh, jangan nanti malem. Papa masih banyak kerjaan soalnyaa " Si bapak mencoba menawar.
" Gabisa, pokoknya nanti malem papa harus ikut. Kalo ngga abang kabur dari rumah sambil bawa adek " Ancam Marvin.
" Loh, jangan bawa-bawa anak papa dong " Seperti biasa, menaburkan bensin di atas kobaran api.
" Maksudnya apa ya pa? Ngadu ke mama sabi kali ni " Shappp, lapor aja kali pin.
" Nggak gitu bang konsepnya, di planet ini orang cepu ngga ditemenin. Gini aja deh, abang mau duit berapa? Papa kasih, nanti abang ajak temen-temen abang aja tuh, sekalian dijajanin. Nanti duitnya dari papa. Gimana? Deal ngga? " Si papa menaik-turunkan alisnya, tersenyum seperti joker. Demi apapun wajahnya aneh sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARJAN🍾
Short StorySebelumnya Marvin berniat membuang calon adiknya karena berpikir punya adik itu akan merepotkan. Tapi setelah bayi itu lahir. Eh, kok malah jadi bucin.