25 • Kejelasan

1K 77 16
                                    

Happy Reading

“Net lepas-kan! Aku sedang mencuci peralatan makan!”oceh James, tubuhnya bergerak-gerak, agar Net melepaskan pelukan dipinggangnya.

Mengganggu dirinya yang sedang mencuci bekas peralatan makan yang digunakan oleh Net.

Seperti piring bekas sandwich, garpu,  gelas, bahkan teplon yang digunakan Net untuk memanggang roti tawarnya.

“Aku hanya memeluk-mu James, tangan-mu masih bisa bergerak, jadi fokus saja mencucinya,”kata Net, yang tidak mau melepaskan pelukannya dipinggang ramping James.

Mendengus kesal, James heran, kenapa Net selalu memancing kekesalan dirinya?

Membilas gelas yang baru saja dicucinya dengan sabun cair cuci piring, meletakkannya pada rak, baru saja tangannya ingin membilas piring dengan air.

Tangan nakal Net mengusap-usap perut datarnya yang terdapat otot-ototnya.

Menepuk kuat tangan itu, James semakin kesal saja.

“Ai Net! Jaga tangan-mu!!”

Walau-pun dari luar pakaiannya, tetap saja James tidak mau tangan Net merayap-rayap seperti itu.

Tolong-lah, mereka sudah bukan lagi remaja seperti dulu.

Karena saat ini mereka sudah dewasa, dan tidak akan ada yang tahu berapa lama mereka bisa menahan diri untuk tidak mengulangi yang telah terjadi.

Terutama untuk Net sendiri.

James takut hal itu kembali terjadi.

Net berhenti, tangannya tidak lagi bergerak, hanya diam memeluk erat pinggang ramping James.

“Hmm.. Maaf James,”sesal Net.

Hingga beberapa saat kemudian melepaskan pelukannya, ia berbalik, kemudian hanya diam duduk dikursi meja makan, memandangi James yang kembali sibuk mencuci.

James hanya bergumam saja saat Net mengucapkan kata maaf, bahkan ia juga diam saat Net melepaskan pelukan padanya, seperti yang dia mau.

Padahal hatinya tetap ingin Net memeluknya.

Setelah selesai mencuci semuanya, dan menyimpannya ditempatnya.

James berbalik, menghadap kearah Net yang masih duduk disana menatapnya tanpa kedip.

“Net?”panggil James, membawa kakinya melangkah mendekat kearah Net, hingga akhirnya ia berdiri tepat disamping lelaki berkulit tan itu.

“H-hm?”Net menyahut pelan, saat sadar kalau James sudah berada didekatnya.

Kepalanya mendongak keatas, menatap James tepat dimata..

Begitu dalam.

(Meleyot aku tiap kali liat tatapan Net ke James sksksksk, mau satu yang kek Net dimana sih carinya????!!!!!)

“Kau kenapa?”tanya James pelan, tangannya bergerak naik mengusap lembut kepala Net yang sebelumnya ia tarik-tarik karena kesal pada sang empunya.

Net menggelengkan kepalanya.
“Tidak, aku hanya senang memandangi-mu James,”balasnya.

Tangan kanannya memeluk pinggang ramping James untuk kesekian kalinya.

Menarik James untuk duduknya dalam posisi memiring.

“Kenapa?”James mengulangi kalimat yang sama.

“Tidak ada apa-apa James, apa salahnya kalau aku memandangi-mu, apakah itu ada larangannya?”ucap Net sekaligus berbalik tanya pada James.

𝘾𝘼𝙎𝙎𝘼𝙉𝙊𝙑𝘼 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang