Happy Reading!
"Selamat pagi tuan Tirta."
Sapaan laki laki dengan senyuman, Tirta yang di sapa langsung mengangguk dengan senyuman juga. Ruangan yang ber AC dan saat masuk entah kenapa ruangan itu di kunci dari luar awalnya memang tidak aneh namun beberapa orang yang berada di sudut sudut ruangan membuat Tirta ragu.
"Silahkan duduk."
"A-ah iya."
Saat duduk tentunya keheningan tercipta, Tirta yang sibuk dengan pikiran negatif nya dan laki laki di depannya yang menatap Tirta dengan senyuman yang tidak luntur sama sekali.
"Jadi bagaimana tuan?"
"Soal kerja sama ini, saya Terima."
Helaan nafas dari pria di hadapannya langsung terdengar, namun tak lama orang yang katanya anak buah dia datang dengan sekoper berisi uang. Tirta aneh, menurutnya kerja sama yang seperti biasa ini tidak ada sangkut pautnya dengan berbau uang atau kredit sama sekali.
"Maaf? Tapi perusahaan Neo tidak menerima uang ataupun kredit sama sekali."
"Oh begitu?" katanya dengan tawa yang membuat suasana semakin mencekam.
'Nggak beres nih.' batin Tirta yang mencoba menetralkan imagenya di hadapan klien nya.
"Tapi..."
Tiba tiba saja pria itu menodongkan pistol tepatnya di dahi Tirta. "Saya tidak membutuhkan kerja sama ini, tapi membutuhkan...
Sertifikat gedung itu."
☠︎☠︎☠︎
"Heh!!"
"Anji-"
Seruan Mahen membuat Adika hampir jatuh dari motornya. "Ya Allah bang! Jatoh kan tuh rokok gue," kesal Adika. Pasalnya rokok itu hanya sebatang dan sialnya juga dia ketahuan menyebat oleh ketua Black Tiger.
"Lo tuh ganteng dik, masa iya paru paru lo burik," kata Mahen yang menatap Adika dengan kerutan dahi.
Adika menghela nafasnya kasar. "Sumpah! Baru sekali ini gue! Nggak sering," kilah Adika. Memang benar Adika tidak pernah menyebat tahun kemarin dia pernah menyebat sampai seminggu dan membuat Mahen menyuruhnya berhenti, Mahen memang tidak munafik jika dia pernah menyebat juga tapi Adika sudah parah.
"Heh! Katanya lo mau sehat, mau bahagiain ortu terus juga mau ngalahin anak tetangga kalo lo bisa sukses juga, mana? Lo malah cari penyakit gini."
"Gue bingung bang, kalo gue banyak pikiran tuh kema-"
"Sholat! Ngaji! Berdoa! Itu obatnya setress, nyembuhin setres juga, nambah pahala juga!" sela Dian.
Dian ini anaknya guru agama, makannya hidupnya teratur kalo dilihat lihat juga kehidupan Dian, Adika tidak pernah melihat Dian pusing atau uring uringan seperti dirinya.
Makannya jika diantara 7 pemuda ini yang paling ingat Tuhan ya Dian atau nggak Mahen ini, pokoknya kalo mau apa apa pasti jawabnya itu terus.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISSION BLACK TIGER
Fanfic•COMPLETE [FIKSI - HUMOR - AKSI] ❝Pantang Menyerah Sebelum Musuh Musnah!!❞ - BLACK TIGER. *** Kisah ini tentang anak motor yang harus terlibat dalam masalah besar. Penculikan, Perjanjian, dan Ancaman musuh yang membuat Black Tiger harus bergerak, m...