Beberapa bulan pertemanan Alea dan Andin berjalan dengan baik, tapi tidak dengan cerita di awal. Cerita di awal menceritakan bahwa mereka masih berteman bertiga dengan Clarissa, tapi kini Clarissa memilih untuk pergi.
Sejak saat itu Alea dan Andin sudah tidak pernah lagi berkomunikasi dengan Clarissa. Alea berpikir bahwa ini semua adalah karena nya. Karena Alea berhasil merebut Andin dari Clarissa.
"Padahal kenyataan nya nggak seperti itu" Gumam Alea yang duduk di lantai balkon kamar nya, sambil menikmati senja di sore hari.
Saat ia melamun menikmati senja, ia berniat menghubungi Andin, dan Andin pun segera mengangkat telepon dari Alea.
"Lagi ngapain Andin?" Tanya Alea di balik telepon.
"Lagi duduk-duduk aja di jendela kamar ku sambil lihatin senja" Jawab Andin.
"Sama dong kalo gitu, aku juga duduk di balkon kamar ku sambil lihat senja" Ujar Alea.
"Bagus yaa Andin senja nya, cantik, seperti kamu. Aku jadi ingin seperti senja, bisa lihat kamu di setiap sore" Lanjut Alea.
"Bisa aja kamu, tapi kamu yakin mau menjadi seperti senja, Alea?" Jawab Andin tersenyum di awal, lalu ia diam seketika.
"Kenapa begitu? Padahal senja bagus lho, cantik, banyak juga orang yang suka dengan senja" Tanya Alea.
"Senja memang bagus, tapi misalkan aku nggak mau kalo harus di suruh menjadi senja. Karena.. Senja hanya datang sebentar saja, lalu pergi. Ibaratkan kita berdua ini senja dan langit. Kamu senja nya, aku yang menjadi langit nya, seperti yang kamu inginkan tadi. Karena senja bisa tinggalkan langit begitu saja. Dan aku tidak ingin itu terjadi pada kita. Aku tidak ingin kamu tinggalin aku, seperti senja tinggalkan langit, karena senja singgah hanya sebentar, aku mau kamu terus tetap disini. Kita akan terus tetap bersahabat sampai kita punya anak cucu nanti" Jelas Andin di balik telepon, hingga membuat Alea merasa terharu dengan penjelasan nya.
"Janji yaa Alea.. kamu jangan seperti senja, kita akan terus bersama, nggak ada yang bisa pisahkan kita berdua, karena kita ini bukan langit dan senja yang akan meninggalkan satu sama lain" Lanjut Andin.
"Iyaa Andin, aku janji" Jawab Alea.
"Tuh kan Alea, lihat, senja nya udah pergi, cuma datang sebentar saja, habis itu hilang entah kemana" Ucap Andin yang menyadari hari semakin gelap dan senja menjadi hilang.
"Ya udah Andin ini aku tutup dulu yaa telepon nya, nanti malam aku hubungi lagi sebelum tidur" Ujar Alea, karena ia harus membantu mama nya menyiapkan makan malam di bawah.
Setelah Andin menutup panggilan tersebut, Alea segera ke dapur di bawah, ia harus menuruni tangga terlebih dahulu, supaya sampai di dapur bawah.
"Mama.." Sapa Alea ke mama nya yang lagi masak di dapur, dan Alea segera membantu nya.
"Ma.. Alea mau cerita sesuatu ke mama" Ucap Alea sambil mencuci sayur-sayuran untuk di masak.
"Mau cerita apa, nak" Tanya mama nya.
"Beberapa bulan yang lalu, Alea punya teman, tapi dia beda kelas sama Alea, namanya Andin. Baru saja Alea habis telepon sama teman Alea ini, sambil melihat senja. Andin juga bilang ke Alea, kalo Alea jangan sampai mempunyai keinginan menjadi seperti senja" Jawab Alea sambil membantu mama nya masak.
"Tidak boleh kenapa, nak?" Tanya mama nya lagi.
"Karena kata Andin, senja itu hanya datang sebentar habis itu udah hilang" Jawab Alea.
"Maksud nya gimana, nak?" Tanya mama nya karena tidak mengerti yang di maksud dengan penjelasan anak nya tersebut.
"Maksud Alea itu, Andin ingin persahabatan Alea dengan Andin akan terus berjalan sampai kita punya anak cucu nanti. Andin bilang ke Alea jangan seperti senja, karena senja hanya datang sebentar, lalu pergi. Andin tidak ingin Alea meninggalkan Andin, ma" Jelas Alea lagi.
"Ohh gitu, baik yaa temanmu, kapan-kapan ajak main ke rumah, biar mama juga kenal" Ujar mama.
"Iyaa ma, nanti Alea ajak Andin main kesini"
Tak terasa masakan mereka selesai, Alea menghidangkan makanan nya ke meja makan, sementara mama, menyiapkan semua alat-alat makan. Begitu harmonis nya keluarga ini.
Setelah selesai makan, Alea membersihkan sisa-sisa makanan dan alat-alat makan yang kotor untuk di cuci.
"Kalo Alea capek, biar mama saja nak yang bersihin" Ujar mama.
"Nggak kok ma, Alea nggak capek, biarkan Alea bantu mama" Jawab Alea yang mencuci semua alat-alat makan.
Beberapa menit selesai, Alea pamit ke mama nya untuk kembali ke kamar nya. Sesampainya di kamar, ia meraih buku diary kecil nya dan menuliskan sesuatu.
"Semesta tidak bisa di tebak, kadang.. Membuat hati tidak karuan, kadang.. Semesta juga bisa membuat hati menjadi senang, seperti setelah hujan. Maka.. Akan ada senja pada saat itu. Sama hal nya dengan roda kehidupan, setelah kesedihan pasti akan ada kebahagiaan. -Alea Maharani"
Setelah Alea menuliskan kalimat tersebut, ia mengambil ponsel nya dan menghubungi Andin. Andin yang mendengar ponsel nya berbunyi, ia langsung mengangkat nya.
"Haii Andin.. Sibuk nggak? Kalo sibuk, di matikan saja dulu, nanti aku telepon lagi" Ucap Alea mengawali pembicaraan.
"Nggak kok, kebetulan aku nggak sibuk" Jawab Andin.
"Oke. Andin tau nggak, aku baru saja bikin kalimat tentang senja, kamu mau mendengarkan?" Tanya Alea.
"Boleh, bacakan saja"
Dan Alea pun membacakan kalimat yang ia tulis di buku diary nya.
"Bagus juga, pintar juga kamu bikin kalimat itu, aku aja nggak bisa" Puji Andin setelah mendengarkan Alea membacakan kalimat tersebut.
"Itu aku masih belajar bikin kalimat kayak gitu, belum bagus-bagus banget" Jawab Alea dan di susul tawa dari Andin.
Hari semakin gelap, kini mereka masih saling bercanda di balik telepon. Jam menunjukkan pukul 10 malam.
"Alea, aku tidur duluan yaa, udah ngantuk" Ucap Andin.
"Iyaa Andin, ini di matikan saja, besok telepon lagi sambil melihat senja, kalau ada yaa" Jawab Alea.
"Iyaa, aku matikan yaa. Assalamualaikum Alea.." Salam Andin dan Alea langsung menjawab salam tersebut.
Setelah telepon mati, ia segera merapikan selimut dan bantal nya untuk tidur, karena Alea sudah sangat mengantuk. Tak lupa ia juga mematikan lampu di kamar nya, karena menurut Alea, ia tak bisa tidur dengan keadaan lampu sedang menyala. Dan bisa di bilang, Alea suka sekali dengan kegelapan.
Sesuatu terjadi di tengah ia tertidur pulas, Alea lagi dan lagi tidak merasakan kehadiran sosok kakek nya saat ia tidur. Kakek nya suka sekali mendatangi Alea di malam hari. Hanya sekedar bisa melihat cucu kesayangan nya yang sedang tidur. Kakek mencium kening Alea dan mengusap rambut Alea sambil tersenyum, lalu kakek itu pergi.
Happy Reading..
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTAKU
Teen Fiction~Semestaku~ Aku selalu ingin bicara denganmu Mungkin tentang rindu yang ada di telapak tanganku ini Rindu yang hanya bisa aku genggam Dan aku berharap, semoga kamu juga merasakan hal yang sama denganku Ada banyak hal yang aku favoritkan di dunia ini...