°Pov in°
Hai! Aku BoBoiBoy Taufan! Sesuai nama, aku memiliki kuasa angin! Aku anak dari Amato. Anak kedua dari tujuh bersaudara.
Aku sangat bahagia- tinggal disini! Hingga mungkin satu kesalahan yang membuatku tidak dipercaya oleh yang lain lagi.."Haha! Abang Blaze datang! Hati-hati lah kau!"
"Abang! Jangan kejar Solar lah! Solar tak sengaja gelitik abang!"
"Kalian ini, jangan berlarian di rumah, dong!"
Ya, beginilah keadaan rumah kami, berisik namun penuh dengan tawaan. Benar-benar keluarga yang sempurna walau telah ditinggal oleh kedua orang tua.
Kedua pelaku hanya saling mengejar, kami yang tidak terlibat hanya bisa tertawa melihat kejadian ini, termasuk aku yang sedang duduk di sofa.
"Kena juga kau, Solar!" Blaze, yang berhasil menarik baju Solar, dan korban hanya terkejut dan berhenti berlari.
"Ahh! Lepaskan aku! Ada api, tolong!" Solar hanya bisa terus memberontak, namun usahanya nihil.
"Kau bilang abang api? Emang mau kena kau ini!" Blaze pun menggelitik tubuh adiknya itu, dan Solar hanya bisa tertawa karena gelitikan abangnya sungguh membuatnya geli.
"Udah, udah, Blaze. Lepaskan lah Solar tuh, kasian nanti nangis." Kata Gempa, menyuruh Blaze untuk berhenti.
"Baik lah abang.."
"Hua! Akhirnya aku lepas!"
Aku hanya bisa tertawa melihat mereka berdua. Aku pun berdiri dan berjalan ke arah mereka.
Sebelum aku menyadari sesuatu..
"Blaze! Awas!"
Aku melihat lampu gantung yang tepat berada di atasnya bergoyang dan ingin lepas. Hanya aku yang sadar akan hal itu, semua canda tawa pun berakhir setelah aku menolak Blaze dengan kuasa angin milikku.
"Tolakan angin!"
Kuasa angin ku pun menolak badan Blaze dengan kencang, dan ya, lampu gantung itu jatuh dengan kuat.
Aku merasa bersyukur karena aku berhasil menyelamatkan hidup adikku, namun ternyata aku membuatnya terluka...
"AKH! SAKITNYA TANGAN BLAZE!"
"BLAZE KAU TAK APA!??"
"BLAZE!"
"TAUFAN, KAU APA KAN BLAZE!"
"A-aku---"
"HUA! TANGAN BLAZE! BLAZE GAK BISA GERAKIN TANGAN BLAZE!"
"TAUFAN! KAU! KAU APAKAN BLAZE!"
"BAWA DIA LANGSUNG KE RS! CEPAT! HIDUPKAN MOBIL SOLAR!"
"A-aku.. gak bermaksud.."
Semuanya berubah, karena aku.
Aku hanya ingin menyelamatkan nya.
"Abang Taufan benar! Tadi thorn liat kok! Lampu gantungnya mau jatuh!"
"Kau tau apa Thorn? Bisa saja itu jatuh karena angin yang ia keluarkan!" Jawab Gempa dengan tegas.
"Thorn benar! Aku juga bisa menjamin!"
"Kerjamu yang hanya tidur, bisa menjamin apa, hah?" Jawab Halilintar dengan nada marah.
"Sudahlah, ayo kita bawa Blaze ke rs!" Kata Gempa meleraikan keributan dan ketegangan.
"Mobil sudah siap!" Kata solar untuk memberitahu semuanya.
"Baiklah ayo kita pergi-"
"A-aku.. mau ikut.." Ucapku dengan gugup dan takut.
"TIDAK USAH! Kau duduk dirumah, kalau ada apa-apa sama Blaze, akan ku urus kau!" Jawab Halilintar dengan nada marah dan tegasnya. Dia juga memberikan tatapan tajam ke arah ku.
Aku tidak menjawab apa-apa..
"Gak! Abang Taufan juga harus ikut! Ayo abang! Abang Ice bantu Thorn!" Thorn, dia menarik tanganku ke arah mobil.
"Ya abang! Abang juga harus ikut!" Ice, juga menarik tangan ku.
Aku tersenyum tipis, "Gak usah, kalian aja, biar abang jaga rumah. Abang juga mau beresin kekacauan ini.."
"Tapi abang.." Kata kedua adikku dengan sedih.
"Gapapa, abang gapapa, kok!"
°Pov off°
---------------
°Pov in back°
Aku tau abang sedih, senyuman yang ia berikan itu palsu, hanya untuk menunjukkan bahwa kami tidak perlu khawatir dengannya. Aku sangat khawatir dengannya, abang Ice juga, dia sangat khawatir dengan abang Taufan, sama khawatir nya seperti aku.
Kami sampai di Rumah Sakit,
menunggu Blaze diperiksa,
dan dokter pun keluar..
Ya, Blaze patah tangan, namun tidak permanen.
Semuanya marah kepada abang Taufan, mereka bersiap untuk menghukum dan memarahinya.
Kami kembali ke mobil dan pergi untuk kembali kerumah.
Hingga abang Gempa membuka pintu,
tidak ada abang Taufan disana..
°Pov off°
-------------
Halo! Ini cerita Taufan ya! maaf kalau mudah di tebak hehe..
Semoga suka! Jangan lupa vote!
KAMU SEDANG MEMBACA
'Do U Miss Me?' [BoBoiBoy Taufan]
FanfictionSlow-updated>> >>>>>>>>>>><<<<<<<<<<< •[Boboiboy Taufan FanFic Story]• Kenapa semuanya membenci aku? Kenapa aku dibilang anak pembawa sial? Kenapa mereka memarahiku karena aku ingin menyelamatkan Blaze? Kenapa tidak ada yang menginginkan keberad...