[Vote, komen jangan lupa <3]
Happy reading 🤍
-
-
🦋🦋🦋"Gue besok mulai masuk sekolah,"
"...."
"Hm, gue udah ada rencana."
"...."
"Tenang aja, setelah semuanya selesai, kita bakal balik ke Amerika."
Orang itu memutuskan panggilan telepon tersebut. Bibirnya terangkat menyeringai kecil, "Bia, lo ga akan bisa kabur lagi, gue akan bikin lo menderita. Setelah apa yang lo perbuat pada Chelsea."
Orang tersebut keluar ruangan, untuk mempersiapkan dirinya besok yang mulai masuk sekolah. Nandra, yang tadi menelepon seseorang karena mendapati laporan.
---
"Woii Vin buru ambil!! Keburu pak Diding nongol!!" ujar Sagar, tak sabaran.
"Sabar tai!! Gue juga ini lagi berusaha buat ambil!"
Saat ini Sagar dan ketiga sahabatnya sedang berada di luar halaman rumah Pak Diding. Si penjual ayam potong keliling komplek.
Mereka berniat untuk mencuri mangga di pohon milik Pak Diding, karena tiba-tiba Sagar ngidam rujak katanya. seperti orang hamil saja. Pikir para sahabatnya.
Dan sialnya malah Alvin yang di suruh untuk mengambil buah tersebut. Karena katanya Alvin jago manjat sejak kecil, kayak monyet. Memang temen bangsat.
Tetapi mau tidak mau, walaupun harus mau. Alvin pun tetap menuruti kemauan Sagar. Karena dipikir-pikir juga, sepertinya enak ngerujak di siang bolong seperti ini.
"Aelah lama amat, tinggal ambil apa susahnya!"
"Bangsat, susah nih anjir!! Kejauhan tangan gue kagak nyampe," ucap Alvin, dengan tangan yang sedang berusaha menggapai buah mangga yang tergantung lumayan jauh.
"Lo sih punya tangan pendek, rajin-rajin nyuri makanya biar punya tangan panjang," ujar Sagar, sesat.
"YA INI GUE JUGA LAGI NYURI ANJIR," kata Alvin, ngegas.
"Ah kagak ngaruh ke lo mah. Nyuri juga tetep pendek tangan,"
"Sialan, nyusahin amat anjing nih bocah satu, untung bestie" gumamnya.
"Heh ngomong apa lo?!"
"Ngomong 'iya bentar sayang, ini buahnya babang Alvin ambil ya'"
Sagar bergidik ngeri, "Najis!"
Imam hanya memperhatikan keduanya dari kursi rotan punya pak Diding, sambil memakan roti yang ia beli di warung Mak Onah tadi saat pulang sekolah. Ia tidak berniat membantu Alvin dan Sagar. Sebab, ia tak kuat menahan perut lapar sedari tadi.
Berbeda dengan Lio, yang saat ini tengah menengok kesana-kemari agar tidak ada orang melihat mereka.
Sagar pun melirik kearah Lio, "Lo lagi ngapain anjir!? Kayak orang nahan berak sumpah,"
"Gue lagi jaga-jaga anjir, takutnya ada orang ke sini, nanti gagal rencana kita ambil buah mangga nya," ujar Lio.
Mata Sagar berbinar, "mantap, lanjutkan bestie. Emang terbaik lo" puji Sagar.
"Ck, gue mah emang terbaik dari dulu juga," sombongnya.
Alvin hanya memutar kedua bola matanya, malas sekali. Tiba-tiba suatu ide muncul di pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGANIA || On Going
Teen Fiction[HIATUS-!!] [DIMOHON FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Selamat datang di lapak cerita SAGANIA -- Ini kisah seorang Sagara Sebastian yang mengejar cintanya di sekolah menengah atas yang bernama Agnia Lathifa Azbia. Sagara yang selalu di tolak perasaannya ole...