2. Ibuku

73 20 23
                                    

• Happy Reading •

Ahyeon dan Sunghoon berjalan beriringan, melewati jalan setapak yang curam dan menanjak. Setelah beberapa saat, mereka sampai di perumahan yang dihuni oleh warga setempat. Rumah-rumah di sana dibentangi oleh pagar yang cukup bagus, Ahyeon sempat terkesima melihatnya.

Kini, mereka telah sampai di depan sebuah rumah berpagar cokelat, yang Ahyeon yakini itu adalah rumah milik orang disampingnya. Sunghoon membuka pagar rumah itu dan mengajak Ahyeon masuk. Mereka duduk di kursi tamu yang cukup nyaman. Ahyeon menatap sekeliling, rumah itu cukup bersih dan juga rapi.

"Apakah kamu lapar?" tanya Sunghoon sambil menatap Ahyeon yang berada di hadapannya.

"Eh, tidak." Ahyeon menjawab dengan cepat, tetapi perutnya mengeluarkan suara yang nyaring. Dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal, sambil menatap Sunghoon dengan senyum malu.

"Baiklah, tunggu sebentar di sini. Aku akan mengambil makanan untukmu," kata Sunghoon, lalu beranjak dari tempat duduknya dan menuju ke arah dapur. Dia terlihat membawa dua piring makanan dan meletakkannya di atas meja makan.

"Jangan malu, aku tahu kamu lapar," ucap Sunghoon sambil menyodorkan sepiring makanan. Dia menyuruh agar Ahyeon duduk dan memakan makanannya.

Ahyeon sedikit ragu, namun rasa laparnya sudah tidak bisa ditahan lagi. Perlahan ia duduk di kursi yang terbuat dari kayu itu. Ahyeon menyendok nasi dan lauk yang sudah disediakan oleh Sunghoon.

Ternyata rasanya sangat enak, Ahyeon sudah lama tidak memakan makanan seperti ini. Saat di luar negeri, dia sangat jarang makan nasi, karena harga beras di sana lumayan mahal. Terpaksa dia harus memakan roti dengan porsi yang cukup besar.

"Bagaimana? Apakah kamu menyukainya?" tanya Sunghoon yang sejak tadi memperhatikannya Ahyeon.

"Enak sekali, apakah kamu yang memasaknya?" tanya Ahyeon sambil menambahkan nasi ke dalam piringnya. Dia sudah beberapa kali menambah porsi makanannya karena rasanya yang sangat enak.

Sunghoon mengangguk senang, senyum terukir di wajahnya karena Ahyeon menyukai masakannya. Perlahan, ia membersihkan meja makan yang dipenuhi remah-remah nasi.

"Lain kali, makanlah dengan rapi," tegur Sunghoon.

Ahyeon yang mendengar itu hanya bisa menyengir. Dia menjadi malu karena telah makan dengan gaya yang bar-bar. Perempuan itu sudah berusaha untuk makan dengan tenang, namun tidak bisa.

Ahyeon beranjak dari duduknya, dia menyalakan keran air untuk mencuci tangan. Dia memandang Sunghoon seperti ingin mengatakan sesuatu.

"Ada apa?" tanya Sunghoon. Dia menatap Ahyeon yang berdiri di hadapannya.

"Aku ingin mandi, tapi tidak ada pakaian ganti," jawab Ahyeon. Perempuan itu sedikit kesal karena terlempar ke masa lalu, namun koper kesayangannya tidak ikut.

Mendengar itu, Sunghoon bergegas menuju ke arah kamar milikku. Dia kembali dengan pakaian perempuan di tangannya, lalu memberikannya kepada Ahyeon.

"Terima kasih," kata Ahyeon sambil tersenyum. Beberapa detik kemudian, Ahyeon menyadari sesuatu. "Dari mana kamu mendapatkan pakaian ini?" tanya Ahyeon setelah tersadar.

"Pakai saja." Sunghoon memperlihatkan senyuman yang sulit diartikan. Dia berlalu dan kembali masuk ke dalam kamarnya. Ahyeon yang melihat itu pun memutuskan untuk tidak bertanya lebih banyak.

Tidak terasa, hari sudah mulai siang. Ahyeon merasa bosan karena sejak tadi hanya duduk di ruang tamu. Sebuah ide terbesit di pikirannya, dia pun menghampiri Sunghoon yang sedang membaca buku.

Mysterious IncidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang