Setangkai Mawar Sebelum Tidur🌹 |=Ytmc x Readers! AU=|

[Non Req Chap] Maaf | ×Ledib×

Special Chapter ajah, buat nunggu req lain yg masih dibuat🙏

Genre: Slice Angst, Slice comedy, happy ending (?)
AU: Forced Marriage

Diharapkan membaca sampai habis agar tak salah paham!

---

"P- perjodohan?!"

Ledib terperanjat mendapati ruang tamunya penuh oleh orang-orang. Ada kedua orang tuanya, dan kedua orang tua lainnya lagi beserta anak perempuannya. Ia tambah terkejut oleh pernyataan ayahnya.

"Ayah! Ayah serius?!"

"Iya, nak. Ayah dan ibu serius untuk perjodohan ini-"

"Tapi...! Tapi aku masih muda! Aku masih kerja, Yah!"

"Ayah tidak peduli dengan itu, nak. Umur kamu sudah 25 tahun, itu sudah tidak muda lagi, nak."

Ck! Sial... Perjodohan sinting apa ini?!

"Aku bisa menca-"

"Tidak bisa, Ledib." Ibunya yang kali ini menjawab. "Semakin cepat perjodohan ini dilakukan, semakin baik-"

"Arghh! Dasar kalian semua sialan!" Ledib pun berteriak, suaranya memenuhi ruangan itu. "Bisa-bisanya melakukan perjodohan tanpa mendapat persetujuanku!"

Tak dapat menahan kekesalannya lagi, Ledib berbalik memasuki kamarnya lantas membanting pintunya keras-keras, membuat suara bantingan itu terdengar hingga ruang tamu. Ayah dan ibunya terdiam melihat kekesalannya, mereka kembali menatap keluarga dari anak perempuan yang akan dijodohkan itu.

"Anak itu... Kita sudah tak dapat membatalkannya lagi..." Ayahnya menghela nafas pasrah.

"Lagipula, demi membantu perekonomian keluarga kita bersama, dan wasiat dari mendiang kami..." Ayah dari anak perempuan itu mengangkat mulutnya.

"Y/N... Apakah kamu serius untuk perjodohan ini? Apa kamu tak keberatan?"

Anak gadisnya itu menatap lamat-lamat. "Untuk membantu ayah dan ibu, aku bersedia," ucapnya mantap. Justru membuat ibunya semakin khawatir.

---

Pernikahan itu dilakukan secara cepat, walaupun tak terlalu ramai, itu tetap acara yang sakral. Walaupun di antara mereka ada yang tak mencintai pasangannya sendiri.

Namanya juga perjodohan terpaksa, kan? Y/N menghela nafas, memandang sekali lagi mempelai suaminya. Tugas ini, akan menjadi berat sekali baginya.

"Aku akan memperkenalkan diriku. Aku Y/N, aku sekarang adalah istrimu-entah kau menganggapku seperti itu atau tidak. Aku pekerja kantoran. Jadi setiap harinya akan sibuk."

Ledib tak memerhatikan dirinya, ia hanya fokus pada handphone-nya. Tiba-tiba ia berbicara.

"Kita tidurnya pisah, ya."

Y/N menatapnya lamat-lamat, ia pun mengangguk. "Baiklah." Ia tahu hal ini akan terjadi.

Ledib memberikannya kunci kamar, ia menunjukkan kamar itu. Kamar itu memang masih baik keadaannya, walaupun sedikit berdebu-hanya perlu dibersihkan sedikit.

"Kamu bersihkan sendiri ya."

Y/N mengangguk kecil. Ia menaruh barang pindahannya, dan mulai melihat-lihat sekitar kamarnya. Membayangkan bagaimana ia akan menata kamarnya.

Tidak ada keromantisan sama sekali di malam hari itu.

---

"Y/N!!!" Ledib yang sudah menunggu 10 menit di meja makannya berseru kencang, mulai kesal dengan Y/N yang tak datang-datang.