Hutan Kabut

16 8 0
                                    

"Saya sarankan mending kita pergi ke Hutan Kabut." kata Pak Kepala Suku.

"Hutan Kabut?!" kata Shelly dan Bella bersamaan.

"Iya. Jika kita pergi ke sana kita bisa mendapat bantuan dari orang-orang disana."

"Orang seperti apa yang tinggal di Hutan Kabut? Jangan-jangan siluman lagi. Iih takut."

"Bella, gak ada siluman disana." kata Alice.

"Terus tempat tinggal apa dong?"

"Hutan Kabut adalah tempat tinggal para manusia kerdil. Benar kan, Pak Kepala Suku?"

"Iya, benar Alice."

"Woww. Manusia kerdil? Ly, akhirnya kita bisa lihat manusia kerdil."

"Iya Bel. Jadi gak sabar deh pergi ke sana."

"Iya."

"Dasar kalian berdua. Kita ke sana mau minta bantuan, bukan jalan-jalan." kata Alison.

"Iya, iya. Gak usah ngegas juga kali." jawab Bella.

"Ya sudah. Kalau gitu kalian berangkat sekarang." kata pak Kepala Suku.

"Baik." kata kami semua.

"Oh ya, kepala suku gimana? Ikut juga?" tanya Shelly.

"Nggak. Saya langsung pulang ke desa aja." kata kepala suku.

"Biar saya yang antar pak." kata Mark.

"Iya."

Pada saat itu juga, Mark membawa kepala suku pulang ke desa dengan kekuatannya.

Tak lama kemudian, Mark sudah kembali.

"Hai. Sudah lama nunggu?"

"Gak usah berisik deh. Gara-gara nungguin kamu kita bisa lambat tau." kata Alice.

"Lah, aku kan cuma sebentar. Bener kan, Bella?"

"Yah.. Tergantung sih."

"Kok tergantung sih?"

"Siapa tau jam disini berbeda dari tempat tinggal kami."

"Bella, jam disini sama seperti jam di tempat kamu kok." Travis menjelaskan dengan lembut.

"Ooh gitu ya my prince. Sekarang aku ngerti." jawab Bella sambil tersenyum manis.

"Dih, pakai senyum- senyum segala." kata Mark.

"Dih, iri ya bang."

"Enggak kok. Kan udah ada kamu." kata Mark sambil memegang wajah Alice.

Seketika wajah Alice memerah.

"Wahhh, wajah Alice jadi kayak stroberi tuh." kata Bella.

Semua orang yang ada disitu jadi tertawa. Sedangkan Mark masih memegang wajah Alice.

Hanya ada satu orang yang tidak tertawa dan malah terlihat marah. Siapa lagi kalau bukan Alison.

Amarah Alison sudah tidak dapat di tahan lagi.

Lalu dengan cepat Alison menarik tangan Mark sampai wajah Alice sudah tidak dipegang Mark lagi.

"Kayaknya kamu lupa kalau aku kakaknya Alice." kata Alison sambil menatap Mark tajam.

"Aku gak lupa. Tenang aja. Paling lain kali aku ajak Leci jalan-jalan berdua." kata Mark dengan percaya diri.

"Hah?! Awas aja kalau berani!" Alison langsung mengepalkan tangannya.

"Ya berani lah." kata Mark menantang Alison.

"Sudah-sudah. Jangan bertengkar. Mending kita berangkat aja. Bella, Alice, Travis ayo kita tinggalin aja mereka berdua." kata Shelly sambil menarik tangan Alice dan Bella.

The Adventure In WonderlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang