Chapter 11

5.6K 546 78
                                    

Disclaimer: Yizhan bukan milik saya

Presented by xxdlrstx

DON'T LIKE DON'T READ!!

YIZHAN FANFICTION

Warning: OOC, Gaje, Typo(s), Cerita Pasaran, dll.







"Ibu."

Zhan berlari dan memeluk tubuh ibunya yang teramat sangat ia rindukan selama ini.
Wanita itu terlihat sangat cantik. Masih sama seperti saat terakhir Zhan melihatnya bertahun-tahun lalu.

"Aku sangat merindukanmu bu." Terisak Zhan dalam dekapan Sanren.

"Ibu juga merindukanmu, sayang." Dielusnya kepala Zhan dengan lembut dan penuh kerinduan oleh Sanren.

Ketika pelukan terurai, Sanren menyeka air mata Zhan. Dan mereka saling melempar senyum.

"Kenapa ibu bisa berada disini?" Tanya Zhan setelah selesai menangis.

"Karena disini memang tempat ibu."

"Eh?" Mata Zhan membulat. "T-tunggu, apa itu artinya aku..."

"Tidak sayang, kau masih berada diantara keduanya." Sela Sanren cepat.

Zhan mengangguk. Mungkin dirinya saat ini sedang sekarat dan berada diantara hidup dan mati. Itu pikirnya.

Sanren mengajak Zhan ke dekat kolam lalu mendudukkan diri disana. Zhan langsung bercerita kepada ibunya mengenai apa yang terjadi padanya termasuk perihal Liying dan Cheng Xiao, juga kemungkinan ibunya yang diracun.

"Ibu tidak menyangka kalau Liying akan berbuat sampai senekad itu."

Sanren memang tidak tahu apakah dirinya benar diracun atau tidak tapi jika Zhan yang mengatakannya maka ia akan percaya.

"Aku juga tidak menyangka. Dia dan anaknya sama-sama ular." Zhan menunjukkan tatapan kebencian.

Namun Sanren justru tersenyum melihatnya karena menurutnya Zhan jadi terlihat menggemaskan bukan menyeramkan.

Setelah itu Zhan juga menceritakan tentang Yibo dan pertunangan mereka yang batal. Bahkan termasuk dirinya yang sempat melakukan tindakan bodoh demi pria sialan itu.

"Aku benar-benar menyesal melakukan itu." Zhan menunduk.

Ia memang merutuki kebodohannya yang rela kehilangan nyawa demi pria brengsek macam Yibo. Walaupun sekelebat bayangan tentang pria itu yang menunduk dengan bahu bergetar tiba-tiba muncul di benak Zhan.

Tapi dia segera menepisnya. Siapa tahu saja Zhan hanya salah lihat, karena pandangannya pun sudah buram saat itu.

"Untung saja aku selamat." Sambung Zhan lagi yang kini melihat pada ibunya.

Sanren mengulas senyum. "Syukurlah. Sepertinya kekuatanmu muncul disaat yang tepat."

Mendengar ucapan Sanren, Zhan pun mengernyitkan dahinya. "Kekuatan?"

The main character who died in a previous life but I came back to life (Yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang