8. The Past

417 12 0
                                    

"ck! Kerja mulu hidup lo" ucap candra yang sudah kesal dengan devan yang hanya pekerjaan, pekerjaan di otaknya.

"hem"

"terserah lo dah van, gue pergi dulu" ucap candra dan langsung berjalan keluar ruangan kerja devan. Sebelum benar benar keluar, candra menutup pintu dan melangkah pergi meninggal ruangan devan.

Setelah kepergian candra, devan masih saja berfokus dengan pekerjaan. Waktu berputar sabgat cepat, tak terasa kini sudah mununjukan pukul tiga sore. Devan sudan selesai dengan pekerjaan tadi dan sekarang ada jadwal meeting dengan kolega bisnis.

Belum lagi nanti malam devan juga ada jadwal bertemu dengan kolega bisnis lain di sebuah kafe. Bukannya devan tidak lelah atau bagaimana, tapi ia berusaha untuk lebih memajukan perusahaannya lagi. Berjalan keluar dari ruang kerjanya dan menuju ke ruang rapat.

Sesampai diruang rapat, disana sudah terdapat candra, nando, dan perusahaan lainnya yang bekerja sama dengan perusahaan Vano Cord Group.

"selamat datang tuan" ucap salah satu kolega bisnis.

"ya, silahkan duduk kembali" ucap devan lalu duduk di kursi nya "silahkan di mulai" lanjut devan.

"baik tuan"

"....."

"....."

Cukup lama mereka membicarakan soal perkembangan perusahaan miliknya dan terdapat pengkhianat di dalam perusahan devan. Masalah perusahaannya membuat devan sedikit pusing, devan memijit pangkal hidungnya agar meredakan rasa pusing di kepalanya.

"baiklah, rapat hari ini selesai. Terima kasih atas kedatangan kalian" ucap devan lalu keluar dari ruang rapat. Menuju berjalan ke ruang kerja nya yang di dampingi oleh candra.

"van, gimana dengan masalah perusahaan kamu?" tanya candra yang sudah sampai di ruang kerja milik devan.

"can?" tanya devan dengan nada kecapekan.

"apa van?"

"cari tahu siapa pengkhianat di perusahaan ini" perintah devan "setelah dapat beritahu aku, sekarang kamu boleh pergi" lanjut devan.

"hem... Gue pergi dulu ya" ucap candra langsung pergi keluar dan menutup pintu ruang kerja devan.

Setelah kepergian candra, devan melihat berkas di hadapannya dengan tatapan kosong tanpa ingin sekali menyentuh bau kertas baru berkas tersebut.

Rasanya devan ingin sekali melepaskan rasa amarah nya itu. Berani berani nya pekerja perusahaannya mengkhianati devan. Devan mengacak rambut frustrasi dan pergi keluar ruangannya. Sebelum benar benar keluar perusahaan devan melangkah ke ruangan candra.

"can, batalkan pertemuan nanti malam bersama kolega bisnis dengan perusahaan Xander Group" ucap devan yang sudah sudah berada di ruang candra dan langsung pergi setelah mengucapkan kata tadi.

"lo mau kemana van?" teriak candra yang melihat penampilan devan yang sudah acak acakan. Tapi nihil devan sudah pergi entah kemana.

Devan melajukan mobilnya dengan kecepatan sangat tinggi menuju rumah miliknya. Sekitar 25 menit, mobil devan sudah terparkir di pekarangan rumahnya. Keluar dari mobil, devan langsung masuk dan berjalan menuju kamarnya yang terletak di lantai 2.

Setelah sampai di dalam kamar devan, melepas kemeja dan sepatunya lalu berjalan masuk ke kamar mandi. Melepaskan pakaiannya, devan langsung merendamkan tubuhnya di bathtub.

Cukup lama devan berendam, ia masih belum menyudahi kegiatannya. Devan menutupkan matanya sekali lagi untuk meredakan rasa pusing di kepalanya.

Dringg... Dringg..

Suara panggilan masuk dari ponsel milik devan, membuat devan mengakhiri kegiatannya tadi. Devan melilitkan handuk di pinggangnya dan menampilkan perut sixpack yang sangat indah bila di pandang dan apalagi tubuh yang sempurna, hidung mancung, putih, tampan, tinggi, pokoknya yang melihat devan sekarang akan di buat terpesona dengan devan. aaaaa... Ganteng banget huhuhu...

Aish. Kenapa balas itu sih... Oke kita lanjutkan yuhuuu....

Devan meraih ponselnya yang berada di atas kasur dan mengangkat telepon dari candra.

"ada apa can? Gue butuh istirahat" kata devan.

"udah ketemu yang mengkhianati perusahaan lo" jawab candra di seberang sana. Lebih tepat nya di kantor devan.

"ya, nanti malam lo kesini sehabis dari pulang kantor, di rumah baru ku"

"lo gak ke kantor lagi emangnya?"

"gak, lo kesini aja"

Tut...

Devan menutup panggilan dengan candra secara sepihak. Melemparkan ponsel nya di atas ranjang devan langsung mengambil pakaian santai. Memakai kaos putih yang bergambar dan memakai jaket hodie.

Devan mengambil laptop nya dan berjalan ke arah balkon kamar yang memang di balkon kamar devan di hiasi oleh tumbuhan bunga agar lebih segar dan indah jika di pandang. Devan membuka laptop nya dan melihat foto foto yang tersimpan di laptopnya.

Devan tidak sengaja memencet foto gadis yang bermain basket hari itu yang memang ia pindahkan di laptop miliknya. Ia mengamati foto gadis itu, yang tak lain foto quena. Tak sadari devan mengangkat bibirnya membentuk senyuman yang sangat amat manis sekali.

"manis banget, imut lagi kalau di liat lama" batin devan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"manis banget, imut lagi kalau di liat lama" batin devan.

Devan di buat tergila gila oleh gadis yang tak di kenal itu, ah bukan lebih tepatnya sudah kenal tapi hanya latar belakang gadis itu saja.

Devan yang merasa aneh dengan hatinya langsung menutup laptop nya dan merasakan angin sore hari ini. Bahkan devan sekali ini meleha leha seperti ini, tidak seperti kemarin kemarin. Devan hanya mengerti kerja, kerja dan kerja.

Mungkin masalah di kantor nya membuat devan pusing dan hanya membutuhkan istirahat yang cukup. Devan bersandar di kursi dan memejamkan mata nya. Sekarang bahkan di otak nya masih teringat gambaran gambaran tentang gadis itu, devan di buat stres dengan gadi itu apa yang salah dengan hatinya? Otaknya? Apakah ini rasanya jatuh cinta kembali setelah devan menutup rapat rapat hatinya dulu.

Memikirkan tentang orang pertama yang berada di hatinya dulu membuat devan teringat dengan ucapan pacar nya dulu yang meninggalkan devan setelah mengalami kecelakan mobil.

Flasback....

Devan mengendarai mobil nya dengan seorang gadis yang berada di samping nya, yang tak lain monica cinta pertama devan.

Hari ini, hari jadian devan. Devan berniat mengajak monica ke sebuah kafe di suatu kota jauh dari rumah mereka. Di selanjang jalan sepasang kekasih itu menikmati suasana di jalan dan tanpa devan sadari di belakang mereka terdapat truk yang kehilangan kendali dan sontak menabrak mobil yang berada di depan nya yang tak lain mobil yang di kendarai oleh devan dan monica.

Bruk...

Mobil devan menabrak pembatas jalan dan truk terguling di jalanan. Suara orang yang terlihat panik atas melihat kejadian tabrakan ini membuat devan terbangun dengan kondisi kepala yang mengeluarkan darah segar akibat terbentur kemudi dan serpihan kaca mobil yang pecah. Devan memegang kepala nya dan langsung melihat monica di sebelah nya dan...

Deg

Devan And Quena [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang