12. Laily's Problem

362 12 0
                                    

Sudah pukul 17.25 devan baru saja selesai membersihkan tubuhnya sehabis tidur siang tadi. Memang susah jika rumah sebesar ini jika belum ada pembantu, devan merasa perutnya lapar tapi tidak ada bahan makanan untuk di masak.


Nunggu pembantu datang? Ya enggak lah, bik siti aja datangnya besok, lebih baik devan keluar untuk mencari makanan.

Menyalakan mesin mobil nya, devan langsung melajukan mencari tempat makanan untuk perut nya. Sekitar 30 menitan devan sampai di tempat makan termewah di pusat kota Amerika.

Keluar dari mobil nya, devan menuju ke dalam restoran dan duduk di salah satu meja di sana yang bernomer 12.

"ada yang bisa saya bantu tuan?" tanya pelayan restoran. Sedangkan devan masih melihat menu yang ingin devan makan.

"ramen dan coffe latte" ucap devan singkat.

"baik tuan, silahkan di tunggu sebentar" kata pelayan tadi dan langsung pergi mempersiapkan makanan devan.

Sambil menunggu makanan nya datang, devan membuka ponsel nya agar tidak jenuh.

Tring... Tring... Tring...

"hallo?" pangil devan karena sahabat nya telepon yang tak lain candra.

"van lo ada di mana sih? Gue ini di depan rumah lo, tapi lo nya gak ada" ucapnya di seberang sana.

"ngapain di rumah gue?"

"nih ada berkas yang harus lo tanda tanggani hari ini"

"oh"

"oh aja? Nih lo ada dimana, udah gak ke kantor di tanya ada di mana jawab nya oh"

"ke sini aja"

"sini mama bapak bos ardian devan terhormat" ucap candra sudah jengah dengan devan "lo kesini aja, gue tunggu di perusahaan"

"gue bos nya, kenapa lo yang ngatur?"

"ha.. Capek gue ngomong sama lo van, di tanya lo ada di mana malah di jawab sini. Di suruh ke kantor malah sok ngatur. Sekali lagi lo di mana buset dah"

"di pusat kota di kafe terkenal"

"nah gitu di jawab kek kalau orang tanya kan gak bikin gue emosi"

"hem"

"gue otw ke sana, jangan pulang dulu!"

"hem"

Tut

Devan mematikan sambungan telepon nya, dan tak lama pesanan devan datang.

"maaf menunggu lama tuan, ini pesanan nya" ucap pelayan tadi sambil meletakan makanan dan pergi lagi setelah mendapatkan anggukan oleh devan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Devan And Quena [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang