Chapter 7

1.7K 112 10
                                    

Hay hay readers-nim !! Akhirnya setelah sekian lama author absurd ini balik lagi, wkwkwkwk.....

Sebelum author semakin banyak cingcong lagi, author mau ngucapin Minal Aidin Wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin, dan selamat Idul Fitri bagi para muslimin dan muslimah ......!!!!

Dann author juga mau minta maaf soal keterlambatan author untuk mempublish cerita abal ini. Keterlambatan ini juga di karenakan kurangnya ide yang mampir di otak saya yang menjadikan cerita ini terlambat di publish, ckckckc!! Maafkan ke absurdan author yaakk.....

Okedeh daripada author makin macingcong (?), mending readers-nim langsung baca aja, okeeh ?!!

CEKIDOOOTTT !!!

_______

"Ini adalah urusanku, jadi jangan berani berani ikut campur."

"Mwoya ?!" Eunji dan Bomi kompak terlonjak saat mendapati Sehun kini berdiri di hadapan mereka dengan wajah datar khasnya. Beribu pertanyaan kini berputar putar di kepala kedua gadis itu. Kenapa Sehun tiba tiba berada disana ?! Kenapa Sehun melarang mereka berdua untuk ikut campur ?! Dan hey! Seharusnya disini Sehunlah yang tidak pantas ikut campur karena jika dilihat dari segi manapun Sehun tetap tidak pantas ikut campur. Lalu kenapa dia tiba tiba datang dan melarang Eunji dan Bomi untuk ikut campur ?!

"Kenapa kami tidak boleh ikut campur ?!" Tanya Eunji.

Sehun terdiam masih dengan poker face nya, mecoba mencari alasan yang tepat agar tidak menimbulkan kecurigaan pada Eunji dan Bomi.

"Pokoknya tidak usah ikut campur! Biar aku yang mengurus ini" ucap Sehun yang malah membuat kedua gadis di hadapannya menatapnya curiga.

"Yaa! Kecuali jika kalian ingin berkerja sama dengan-

"Baiklah! Kami akan berkerja sama" potong Bomi yang otomatis membuat Sehun menghela nafas. Setidaknya mereka tidak akan curiga, bukan ?!

"Ekhm! Baiklah kalau begitu, sore nanti kalian datanglah ke gang dekat sekolah dan jangan lupa gunakan pakaian serba hitam sebagai penyamaran!" Titah Sehun.

"Nde ?! Kenapa harus menyamar ?!" Tanya Eunji sarkatis.

Krriieett.....

Baru saja Sehun membuka mulutnya hendak menjelaskan tentang penyamaran yang akan di lakukan Bomi dan Eunji, tiba tiba pintu ruangan di hadapan mereka terbuka lebar, membuat Sehun gelagapan sendiri. Ia tidak ingin Yunmi melihatnya disini, ah mungkin ia belum siap harus bertemu dengan Yunmi saat ini karena ia tak tahu alasan apa yang akan ia gunakan jika gadis itu bertanya padanya.

"Aish! Yaa! Pokoknya ikuti saja perintahku! Kalian harus sudah berada disana sebelum pukul 17.00" jelas Sehun lalu pergi meninggalkan tempat itu sebelum Yunmi dan Chanyeol melihatnya. Yaa, Sehun juga harus menghindari Chanyeol, bahaya jika Chanyeol tahu ia berada disana dan mendengarkan semua percakapan mereka, maka Chanyeol akan menggodanya habis habisan.

"Dia kenapa ?!" Tanya Bomi bingung.

"Dia siapa, Bomi-ya ?!"

Eunji dan Bomi kompak berbalik dan mendapati Yunmi serta Chanyeol disana.
"Ah aniya, bukan siapa siapa" jawab Eunji bohong.

"Benarkah ?! Lalu sedang apa kalian disini ?!" Tanya Yunmi lagi.

"Nde ?! Kami disini, uhmmm eungg,, hanya sekedar lewat, hehe" jawab Bomi yang membuat Eunji sukses menepuk jidatnya. Bomi memang seorang pembohong yang buruk!

"Aish! Kajja, sebentar lagi bel masuk berbunyi" ucap Eunji yang menyadari tatapan intimidasi dari Chanyeol dan Yunmi, lalu menyeret Bomi pergi dari sana.

I'll change for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang