chapter 2

1.9K 141 6
                                    

Yunmi mendengus kesal sambil memeluk sebuah buku cetak tebal. Entah sudah berapa menit ia berkeliling mencari perpustakaan tapi ia tak kunjung menemukannya. Coba saja kalau kemarin Bomi menunjukan setiap inci ruangan di sekolah barunya ini, ia pasti tidak akan terdampar seperti saat ini.

Gadis itu melirik arloji nya, seketika gadis itu ingin menangis karena jam istirahat akan berakhir kurang dari 2 menit lagi, ditambah cacing cacing di perutnya sudah mengamuk ingin diberi makan tapi ia harus mengembalikan buku cetak ini ke perpustakaan kalau tidak Mr. Lee guru bahasa Korea akan memarahinya.

"annyeong"

Yunmi berbalik dan mendapati seorang pria berwajah imut kini tersenyum padanya. Yunmi terpaku beberapa saat sambil menunjuk hidungnya sendiri dengan jari telunjuknya, hanya untuk memastikan kalau pria itu menyapanya barusan.

Pria itu tersenyum ramah. "Sedang apa ? Dari tadi aku melihatmu berkeliling" ucap pria itu sopan.

Setelah memastikan kalau pria itu memang yang menyapanya tadi, barulah Yunmi menurunkan jari telunjuknya dari depan hidungnya dan membalas senyuman pria itu.

"Mr. Lee memintaku untuk mengembalikan buku ini ke perpustakaan tapi aku tidak tau perpustakaan dimana" adu Yunmi polos.

Pria itu kembali memamerkan senyuman nya pada Yunmi. "Ayo, aku antarkan" ajak pria itu.

Yunmi tersenyum lebar dan langsung mengangguk antusias, lalu pria itu menuntun Yunmi menuju perpustakaan yang terletak diujung koridor yang membatasi deretan kelas seni dan deretan kelas akademik.

Setelah sampai di perpustakaan, Yunmi terlihat kebingungan. Ia tidak tahu harus menyimpan buku cetak ini di rak buku yang mana.

"Berikan bukunya padaku"

Yunmi menurut saja, lalu pria itu mendekati rak buku yang tak jauh dari tempat mereka berdiri tadi, pria itu dengan mudahnya meletakan buku itu di rak paling atas.

"Wah aku pasti tidak akan sampai" Yunmi bergumam lugu namun sepertinya pria itu mendengarnya.

"Tentu saja, kau harus menggunakan kursi kalau ingin menjangkaunya" balas pria itu, Yunmi hanya bisa terkekeh imut.

"Khamsahamnida" ucap Yunmi sambil membungkuk.

"Ne cheonma"

"Maaf sudah mereepotkanmu eungh..." Yunmi membaca nametag pria di hadapannya dan melihat lambang kelas di lengan kanan pria itu.

"Ehm, Baekhyun sunbaenim" ucap Yunmi sedikit ragu.

Pria bernama Baekhyun yang juga ternyata kakak kelasnya itu kembali tersenyum padanya entah sudah yang keberapa kalinya. Dan Yunmi suka senyuman kakak kelasnya itu, menurut Yunmi senyuman kakak kelasnya itu sangat manis.

"Kau murid baru kan ? Dimana kelas mu ?" Tanya Baekhyun.

"Aku di kelas seni, kelas 11 A-1"

"Benarkah ? Aku juga di kelas seni, kelas 12-

Krrriiinngggg

Baekhyun menghela nafas saat bel berbunyi dan harus mengakhiri pertemuannya dengan Yunmi, Baekhyun bahkan belum menyelesaikan ucapannya.

"Ah sunbae aku harus ke kelas sekarang, sekali lagi khamsahamnida sunbaenim, annyeong sampai bertemu lagi"

Baekhyun hanya diam saat gadis itu dengan riangnya melambaikan tangannya padanya. Baekhyun tersenyum saat menyadari ini adalah pertama kali ia merasa begitu akrab dengan seseorang yang baru ia kenal. Ini adalah kurang dari 2 menit paling menyenangkan baginya.

I'll change for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang